Laporan lengkap
Praktikum biologi
Pengamatan organ tumbuhan
Disusun oleh:
HADI ASHARI
ZULFIKAR
NUR REZKI AMALIA
A.DIAN MAGFIRAH
NUR QALBY
SMA.N.1 SINJAI
SELATAN
KELAS X1 IPA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga
terwujud laporan penelitian ini. Laporan ini berisi tentang penelitian jaringan
pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Dalam penelitian ini kami menggunakan
tumbuhan jati,kembang doa dan pinus
\Seperti kata pepatah, tak ada
gading yang tak retak, oleh karena itu kami meminta maaf apabila dalam
penelitian dan penyusuna laporan ini ada kesalahan. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan laporan ini masih banyak lubang yang terliang dan masih banyak
rongga yang terangah. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran para pembaca agar laporan ini menjadi baik dan bermanfaat bagi setiap
orang.
Sinjai 17 oktober 2013
Penulis
Daftar isi
HALAMAN JUDUL.
KATA PENGANTAR..
Daftar isi
BAB 1. PENDAHULUAN..
A. Latar Belakang. B.
Rumusan Masalah.
C. Tujuan PENELITIAN..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..
A. KAJIAN TEORI.
METODE PENELITIAN..
A. Alat dan bahan.
B. Langkah Kerja
.
C. WAKTU PENELITIAN..
BAB III ANALISIS DATA..
A. Hasil Pengamatan.
B.Pembahasan.
BAB V KESIMPULAN..
DAFTAR PUSTAKA..
.
. ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan
atau fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui
pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui
pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang
sepanjang hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya
sendiri, menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya
sampai batas-batas yang tersedia. Hewan sebagian besar harus bergerak, harus
mencari makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga
integritas mekaniknya unntuk hidup dan pertumbuhan.
Struktur jaringan tumbuhan
,sepertihalnya organisme lain tumbuhandsadsadsa
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimanakah perbedaan antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman
dikotil dan tanaman monokotil? 2.Bagaimana
persamaan antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman dikotil dan
tanaman monokotil?
C. Tujuan penelitian Untuk
mengetahui perbedaan dan persamaan struktur akar, batang, dan daun antara
tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN teori Organ dan Sistem Organ Tumbuhan 1. Akar Fungsi akar a) Menyerap air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang. b) Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya. c) Pada beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Sistem Perakaran Tumbuhan a) Sistem Perakaran Serabut Sistem perakaran serabut terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar terdiri atas sejumlah akar yang kecil, ramping dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya. b) Sistem Perakaran Tunggang Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar terdiri atas sebuah akar besardengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari akar yang berkecambah.
A. KAJIAN teori Organ dan Sistem Organ Tumbuhan 1. Akar Fungsi akar a) Menyerap air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang. b) Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya. c) Pada beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Sistem Perakaran Tumbuhan a) Sistem Perakaran Serabut Sistem perakaran serabut terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar terdiri atas sejumlah akar yang kecil, ramping dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya. b) Sistem Perakaran Tunggang Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar terdiri atas sebuah akar besardengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari akar yang berkecambah.
c)
Sistem Perakaran Adventif
Sistem perakaran adventif adalah
akar yang bukan merupakan akar primer, misalnya akar dari batang cangkokan,
akar dari umbi batang, dan akar dari setek ranting atau batang.
Anatomi Akar
Struktur anatomi akar yang dilihat pada sayatan membujur ujung akar tampak
adanya:
a)
Tudung akar atau kaliptra, b)
Daerah pembelahan sel,
c)
Daerah pembentangan sel, dan
d)
Daerah diferensiasi atau pematanagn sel.
Struktur anatomi akar pada sayatan melintang akar muda akan terlihat
jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam sebagai berikut.
a)
Epidermis
Tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat,
dinding sel tipis sehingga mudah ditembus air, terletak pada bagian terluar
akar. Memiliki rambut akar sebagai aktivitas sel-sel di belakang titik tumbuh
yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
b)
Korteks
Tersusun atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis dan tidak tersusun
rapat sehingga mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran zat. Fungsinya
sebagai tenpat cadangan makanan. c)
Endodermis
Tersusun atas sel-sel yang
tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Letaknya pada bagian sebelah belakang
korteks dan merupakan pemisah antara korteks dan silinder pusat. Fungsinya
untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh pengangkut, dan untuk menyimpan
zat makanan dan pemisah yang jelas antara korteks dan stele karena bentuk dan
susunan selnya khas, berbeda dengan lapisan lainnya
Xilem, letaknya pada bagian tengah akar. Floem, letaknya diantara jari-jari
yang dibentuk oleh xilem.
- Kambium
Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat cambium.
Fungsinya merupakan titik tumbuh sekunder dimana akitivitas kambium kea
rah luar membentuk unsure kulit, sedangkan kearah dalam membentuk unsur
kayu.
- Empulur
Letaknya di bagian tengah dan diantara
berkas pengangkut. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan.
B. Batang
Batang adalah bagian
tubuh tumbuhan yang meliputi leher akar, batang, cabang dan ranting. Fungsi
Batang
a)
Menyalurkan air dan garam mineral
dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh.
b)
Sebagai tempat penimbunan cadangan makanan. c)
Tempat melekatnya daun untuk mendapatkan cahaya.
d)
Tempat melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan. e)
Tempat melekatnya buah yang mengandung biji agar dapat terpencar.
Struktur Batang Dikotil
a)
Epidermis
Letaknya pada bagian terluar batang yang terdiri dari selapis sel yang
tersusunrapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsinya sebagai zat kitin
pada batang untuk melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak.
Pada batang yang telah mengalami pertumbuhan sekunder, terbentuk jaringa gabus
berbentuk lensa yang disebut lentisel.
b)
Korteks
Bagian luar yang dekat dengan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin
dalam tersusun tas jaringan parenkim. Fungsi sel-sel kolenkim dan sklerenkim
sebagai jaringan penyokong dan memperkuat tubuh, sedangkan sel-sel parenkim
sebagi jaringan dasar, pengisi dan penyimpan zat.
c) Stele
Stele terletak pada bagian terdalam batang
yang terdiri dari jaringan-jaringa sebagai berikut.
a) Perisikel
Merupakan lapisan terluar stele yang
menyelubungi berkas pengangkut batang. fungsinya untuk memberikan kekuatan pada
batang.
b) Berkas Pengangkut
Xilem,
terletak pada bagiandalam berkas pengangkut atau di bagian dalam cambium.
Floem, terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di bagian luar cambium.
Floem, terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di bagian luar cambium.
c) Kambium ;
Kambium yang terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim disebut
cambium fasikuler. Kambium yang terletak diantara dua berkas pengangkut disebut
kambium interfasikular. Aktivitas cambium menyebabkan pertumbuhan sekunder pada
batang dikotil, yaitu bertambah besarnya diameter batang yang disebabkan oleh
pertambahan jaringan sekunder pada jaringan primer atau jaringan mula-mula.
Oleh karena itu jaringan kambium sering disebut titik tumbuh sekunder.
C.daun
Daun merupakan organ tumbuhan
yang mempunyai peranpenting sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Fungsi Daun
Daun berfungsi untuk membuat makanan melalui
fotosintesis dan sebagai tempat pengeluaran air. Kelebihan air pada tumbuhan
yang dikeluarkan melalui daun dalam bentuk uapair disebut transpirasi, apabila
dikeluarkan dalam bentuk cairan disebut gutasi.
Morfologi Daun
Secara morfologi, daun lengkap memiliki bagian-bagian berupa pelepah daun,
tangkai daun, dan helai daun. Sifat-sifat daun dapat diamati dari bentuk ujung
daun, bentuk pangkal daun, bentuk pertulangan daun dan bentuk tepi daun. Daun
monokotil bentuknya bernacam-macam,bertangkai daun dan urat daunnya menyirip
atau menjari. Daun dikotil bentuknya seperti pita, pada pangkalnya terdapat
lembaran yang membungkus batang, dan urat daunnya sejajar.
Anatomi Daun
a)
Struktur Daun Dikotil
- Epidermis
Letaknya pada permukaan atas
maupun bawah daun. Fungsi utamanya untuk melindung jaringan daun di
bawahnya dan menjaga bentuk daun agar tetap. Pada umumnya terdiri dari
selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula)
atau kadang lignin.fungsi kutikula adalah untuk mencegah terjadinya
penguapan air yang terlalau besar pada daun. Terdapat stomata yang
terletak pada permukaaan atas dan baeah daun, tetepi ada pula yang
terdapat pada permukaan tubuh. Fungsi stomata adalah sebagai jalan masuk
keluarnya udara.
- Mesofil ( Jaringan Dasar
Letaknya antara epidermis atas dan epidermis bawah, dan
berdiferensiasi menjadi jaringan tiang. sel-sel jaringan tiang berbentuk
silinder, tersusun rapat dan mengandung banyak kloroplas. Jaringan bunga
karang tersusun oleh sel-sel yang tidak teratur dan berdinding tipis,
fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosÃntesis.
- Jaringan
Pengangkut
Berkas pengangkut membentuk
bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya pada helai daun, memepuyai
satu ibu tulang dan cabang-cabang yang membentuk jala. Fungsinya
mengangkut air serta zat hara dari tanah dan mengangkut hasil fotosÃntesis
ke bagian tubuh yang lain.
- Jaringan Sekretoris
Terdapat
pada tumbuhan tertentu berup[a sel-sel khusus, misalnya kelenjar, saluran
getah dan sel-sel cristal. Letaknya pada mesofil daun.
b)
Struktur Daun Monokotil
- Epidermis
Letaknya
pada permukaan atas maupun bawah daun. Fungsinya melindungi jaringan daun
di bawahnya. Terdapat stomata yang letaknya berderet diantara daun tetapi
ada juga yang hanya terdapat pada permukaan daun.
- Mesofil (Jaringan Dasar)
Letaknya pada cekungan diantara urat daun. Mesofil tidak
berdiferensiasi menjadi jaringan tiang tetapi bentuknya seragam, fungsinya
sebagai tempat berlangsungnya fotosÃntesis.
- Jaringan Pengangkut
Membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya sejajar
sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil di antaranya.
Fungsinya mengangkut hasil fotosÃntesis ke bagian tubuh yang lain.
METODE
PENELITIAN
A. Alat dan bahan
- Mikroskop
- Kaca objek
- Kaca penutup
- Silet
- Daun jati
- Kembang doa
- Daun pinus
B. Langkah Kerja
- Buatlah sayatan melintang pada akar dan batang dari
tanaman yang tersedia menggunakan silet. Usahakan irisannya setipis
mungkin.
- Letakkan kedua sayatan akar dan batang pada kaca objek terpisah
yang telah ditetesi dengan larutan anilin sulfat.
- Tutuplah kedua kaca objek tersebut dengan kaca penutup.
- Amatilah kedua spesimen yang telah dibuat dengn
menggunakan mikroskop yang dimulai dari perbesaran 10 x 10, selanjutnya
dengan perbesaran yang lebih besar.
- Gambarlah bagian-bagian yang teramati dan berikanlah
keterangan.
C. WAKTU PENELITIAN
Jadwal penelitian
: kamis 10 oktober 2013
Penyusunan laporan
: kamis 17
oktober 2013
Pengumpulan laporan :
kamis 28 november 2013
ANALISIS
DATA
A.
Hasil Pengamatan
Gambar hasil pengamatan ada pada lampiran, di bawah ini hanya sebagai
perbandingan dari hasil pengamatan
B.Pembahasan
1.Perbedaan Anatomi Akar Monokoti
dan Dikotil
Akar monokotil (anatomi)
- Batas ujung akar dan kaliptra jelas
- Perisikel terdiri dari beberapa lapis se
l-
Punya empulur yang luas sebagai pusat akar
- Tidak ada kambiumnya- Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih dari 12) -
Letak xilem dan floem berselang-seling
Akar dikotil (anatomi)
-
Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
- Perisikel terdiri dari 1 lapis sel -
Tidak punya empulur / empulurnya sempit
- Mempunyai
cambium
- Jumlah lengan xilem antara 2-6
-
Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas)
Struktur Anatomi Akar Dikotil
Secara umum struktur anatomi akar
tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks,
endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas
pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur
anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Secara morfologi, kayaknya antara
dikotil dan monokotil tidak ada bedanya. Cuma, tanaman monokotil akarnya
serabut dan tanaman dikotil akarnya tunggang.floem di luar (dengan kambium
sebagai pembatas)
Asal akar adalah dari akar lembaga
(radix), pada Dikotil, akar lembagaterus tumbuh sehingga membentuk akar
tunggang, pada Monokotil, akar lembagamati, kemudian pada pangkal batang akan
tumbuh akar-akar yang memilikiukuran hampir sama sehingga membentuk akar
serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya
dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar
sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir
amylum, dinamakan kolumela.
2.Perbedaan Anatomi Batang Monokotil
dan Dikotil
Batang monokotil (anatomi)
Tidak bercabang-cabang, pembuluh
angkut (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada kambium
vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat dibedakan di daerah
korteks.
Pada batang Monokotil, epidermis
terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak
jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe
kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak
dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas
seberang (Agave sp)
Batang dikotil (anatomi)
Bercabang-cabang, pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur,
mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara
daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem.
Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang
terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem
berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun
berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar
pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
3.Perbedaan Anatomi Daun Monokotil
dan Dikotil
Daun pada banyak dikotil (dan
sebagian monokotil) bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial)
dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis.
1.)Epidermis atas terdiri dari satu
lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan
tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada
epidermis atas. 2.)Mesofil Palisade.
Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau lebih
lapisan yang agak sempit, sel–sel berdinding tipis yang sangat berdekatan,
sel–sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing– masing sel terdiri dari
banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui
jaringan
ini.
3.)Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel
berdindingtipis, longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel.
Kloroplas ada di sel–sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan
dengan sel palisade.
4.)Epidermis
bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memilikibanyak stomata. Tiap
pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besaryang disebut ruang substomata
atau cavity. 5.)Sistem vaskular.
Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentukxylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah
permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis
atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel–sel kolenkim yang
meningkatkan kekuatan mekanis daun.
Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat
stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil
dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat
dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada
monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem
dan floem yang terdapat pada tulang daun.
PERBEDAAN CIRI PADA TUMBUHAN
MONOKOTIL DAN DIKOTIL BERDASARKAN CIRI FISIK PEMBEDA YANG DIMILIKI : 1.
Bentuk akar
- Monokotil :
Memiliki sistem akar serabut - Dikotil
: Memiliki sistem akar tunggang 2.
Bentuk sumsum atau pola tulang daun
-
Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar -
Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar 4.
Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja - Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat cambium - Dikotil : Ada cambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah
kelipatan tiga - Dikotil : Biasanya
kelipatan empat atau lima
KESIMPULAN
Pada
penelitian struktur akar, batang, dan daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil
dapat saya simpulkan bahwa akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil dengan
tumbuhan monokotil mempunyai struktur yang berbeda. Selain itu tumbuhan dikotil
dan monokotil mempunyai perbedaan secara fisik.
Perbedaan ciri fisik itu
meliputi : bentuk akar, bentuk sumsum atau pola tulang daun, kaliptrogen atau
tudung akar, jumlah keping biji/katiledon, kandungan akar dan batang, jumlah
kelopak bunga, pelindung akar dan batang lembaga, pertumbuhan akar dan batang.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri,Istamar,dkk.2004.BIOLOGI
UNTUK SMA KELAS XI.Jakarta:Erlangga.
SITUS WEB GOOGLE
:
v Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil v
Akar, batang, dan daun dikotil dan monokotil
v Literatur akar, batang, daun dikotil dan monokotil
0 Komentar