BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Panca indra manusia memiliki kemampuan
daya pisah yang terbatas. Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau
organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat
bantu. Salah satu alat bantu yang sering dipakai dalam pengamatan, terutama
dalam bidang biologi adalah mikroskop (Winatasasmita,1989).
Mikroskop berasal dari bahasa yunani micos kecil dan scopein berarti melihat adalah sebuah alat untuk melihat objek yang
terlalu kecil untuk melihat dengan mata besar. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopi
berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya
mikroskop mampu mempelajari organism hidup yang berukuran sangat kecil yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sehingga mikroskop memberikan
kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah
mikrobiologi (Pramesti Hening, 2000).
Salah satu penemuan sejarah mikrobiologi
tentang mikroskop adalah Antoni Van Leeuwenhock (1632-1723). Pada tahun 1675 Antonie
membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik dengan menumpuk lebih
banyak lensa sehingga Antonie bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada
air hujan yang menggenang dan air jambang bunga juga dari air laut dan bahan
penggorengan gigi (Purba, 1999).
Terdapat berbagai tipe mikroskop yang
masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam
kelengkapannya pula. Mikroskop yang sering digunakan dalam biologi adalah
mikroskop cahaya, baik yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop
monokuler, maupun yang berlensa okuler ganda atau yang disebut mikroskop
binokuler (Krisno, 2011).
Berdasarkan pemaparan diatas yang melatar
belakangi dilaksanakannya Praktikum Pengenalan Mikroskop dan Membuat Praparat
Basah dan Melihat Letak Bayangan.
I.1
Tujuan
Adapun tujuan praktikum
pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan
adalaah.
1. Untuk mengenali dan mengetahui fungsi dari setiap
bagian mikroskop serta
terampil
dalam menggunakan mikroskop.
2. Untuk dapat membuat preparat basah dan melihat letak bayangan.
1.3 Manfaat
1.3.1
Manfaat Umum
1. Untuk
melihat bahan atau kuman yang berukuran kecil dan tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang.
2.
Mikroskop termasuk alat optik yang digunkan pada kamera dalam kehidupan
sehari-hari karena lensa yang digunakan mikroskop juga digunakan pada kamera
1.3.2 Manfaat Bagi Ilmu Kesehatan
Masyaraka
. Untuk
mengetahui bentuk parasit,jamur,bakteri dan lain sebagainya yang dapat
menyebabkan sampai terjadinya penyakit dalam tubuh pasien.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sejarah Mikroskop
Mikroskop merupakan suatu alat bantu
yang memungkinkan untuk dapat mengamati obJek yang berukuran sangat kecil. Alat
ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran
kecil. Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan
makhluk-makhluk kecil yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
berasal dari bahasa Yunani yaitu micros berarti kecil, bios
adalah
hidup, logos adalah ilmu, scopium berarti penglihatan).
Makhluk-makhluk kecil tersebut disebut dengan mikroorganisme. Antonie Van
Leeuwenhoek (1632-1723) adalah orang yang
pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme tersebut
(Dwidjoseputro, 1978).
Dengan mikroskop ciptaan Antonie dapat melihat
bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya tidak diduga sama sekali
keberadaannya. Mikroskop buatan Antonie itu memberikan pembesaran sampai 300
kali. Hasil pengamatan tersebut berasal dari berbagai objek seperti air
selokan, air hujan, kotoran gigi, potongan rambut, dan kerokan kuku (Dzen,
2003).
Sementara itu, Robert Hooke (1665)
seorang ilmuan asal Inggris, juga melakukan pengamatan dengan menggunakan
mikroskop terhadap sel tumbuhan dan jaringan hewan (Gabriel, 1996). Selanjutnya
pada tahun 1838-1839, Mathias Schleiden dan Theodor Schwann melakukan
penelitian terhadap sel makhluk hidup dan disimpulkan bahwa semua makhluk hidup
tersusun dari sel-sel (Dzen, 2003).
2.2 Jenis-Jenis Mikroskop
Adapun menutut
Dzen (2013) jenis-jenis mikroskop sebagai berikut:
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran
maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan
agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa,
yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif danlensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop
bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi
tiga lensa atau lebih. bawah tabung
mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa
yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan
lensa-lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya
masih berasal dari sinar matahari yangdipantulkan dengan suatu cermin datar
ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan
cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modernsudah dilengkapi lampu
sebagai pengganti sumber cahaya matahari.
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop
stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk bendayang berukuran relatif
besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Bendayang
diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen
utamamikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas
lensa okuler danlensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya
adalah ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan mikroskop cahaya sehingga dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang
diamati, sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat
diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensaobjektif
menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali,
sehingga perbesaran total objek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop
terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa objektif terdapat lampu yang
dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus objek terletak disamping
tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur
focus.
3. Mikroskop Elektron
Sebagai gambaran mengenai mikroskop
electron uraikan sedikit dalam buku ini. Mikroskop elektron mempunyai
perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagaipengganti cahaya.
Mikroskop elektron mempunyai dua tipe yaitu mikroskop electron (SEM) dan
mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil
arsitekturpermukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan objek diamati secara
tiga dimensi. SedangkanTEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal
sel.
2.3 Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop
Menurut
Subowo (1989) fungsi dan bagian
mikroskop sebagai berikut:
1. Buluh teropong pada kedua
ujungnya dipasang lensa-lensa okuler yang
menghadap ke mata dan lensa objektif yang menghadap ke benda.
2. Revolver
yaitu tempat lensa objektif,revolver membantu kita dalam memilih
daya perbesaran tertentu.
3. Tangkai (pegangan) digunakan sebagai
tempat pegangan bila mikroskop diangkat.
4.
Meja preparat adalah tempat meletakkan objek yang akan di periksa.
5. Kondensor adalah lensa yang terletak di
bawah meja prepatar, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan intensitas cahaya
yang masuk dalam mikroskop.
6. Diafragma
berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk melalui kondensor.
7.
Diafragma berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk melalui
kondensor.
8. Objektif di
dalam mikroskop membentuk bayangan nyata dari preparat bayangan nyata ini selanjutnya di perbesar
oleh lensa okuler.
9.
Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi untuk membuat bayangan semu yang
terakhir sehingga bayangan semu tersebut dapat dilihat lansung dengan mata.
10. Sekrup penggerak preparat Diatas
meja benda terdapat suatu alat yang mempunyai dua buah sekrup yang berdiri
tegak. Salah satu sekrup bila di putar dapat menggerakkan preparat kekiri atau
kekanan dan sekrup lainnya menggerakkan ke atas atau kebawah. Pada alat ini
juga terdapat penjepit agar objek tidak bergeser dari tempatnya.
11. Sekrup kasar
(pengarah kasar) yang dapat menggerakkan meja benda naik dan turun dengan cepat.
12.
Sekrup halus (pengarah halus) dengan menggerakkan sekrup ini dapat memperoleh
gambaranb yang jelas.
13. Cermin berfungsi
untuk memantulkan sekrup ini dapat memperoleh gambaran yang jelas.
14.
Mikrometer berfungsi untuk mengfokuskan
objek yang akan diamati.
15. Tombol pengatur fokua halus berfungsi
untuk mengfokuskan .bayangan secara halus.
16. Penjepit kaca untuk menjepit kaca yang akan
melapisi objek.
17.
Tombol on/off berfungsi untung
menghidupkan dan mematiakan mikroskop.
18.
Klip berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek.
19.
Sendi inklinasi berfungsi mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
20.
Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga atau pegangan mikroskop.
21.
Meja mikroskop sebagai tempat peletakan oibjek yang akan diamati.
22.
Kamera untuk memotret objek pada mikroskop.
2.4 Penggunaan Mikroskop
Menurut Syamsuri (2012), hal-hal
yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop yaitu.
1.
Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan.
2. Bila
menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan tegak, berartimeja dalam keadaan
datar. Ini berlaku bagi mikroskop dengan Tabung tegak, tidak berlakuuntuk
mikroskop dengan tabung miring.
3.
Preparat basah harus selalu ditutup
dengan Gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop.
4. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa
mikroskop termasuk cermin.
5. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang
baik atau hilang segera laporkan.
6.
Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa
mikroskop dari tempatnya.
7. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang
lensa objektif dengan Perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.
Menurut Kamajaya (1996) langkah yang
di lakukan agar dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan menggunakan
mikroskop yaitu:
1. Pastikan meja preparat dalam keadaan
datar dan lensa objektif perbesaran rendah,dipasang pada kedudukan segaris
sumbu dengan lensa okuler.
2. Melihat melalui okuler dengan satu
mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata (untuk mikroskop binokuler).
Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan
jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang
diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup).
3. Jauhkan lensa objektif dari meja
preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarumjam. Letakkan preparat di
bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif
perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi
melaluiokuler, dan naikkan meja preparat dengan pemutar kasar kemudian gunakan
pengatur halus sampai preparat jelas terlihat.
4. Lihat lagi dari samping, dengan hati-hati
putar objektif dengan perbesaran yg lebih tinggi (misalnya 45x) pada
kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kemudian lihat
lagi melalui okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar halus secara
perlahan ke arah berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan.
5. Amati preparat, apabila perlu
digambar.
6. Bila pengamatan telah selesai putar
revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan tabung atau turunkan meja,
setelah itu ambil preparat dari meja preparat.
BAB III
METODOLOGI
METODOLOGI
3.1
Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan
Praktikum Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak
Bayangan yaitu:
Hari/Tanggal : Sabtu, 21 November 2015
Waktu : Pukul 11.00-14.00 WITA
Tempat : Laboratorium Terpadu FKIK
Universitas Tadulako
3.2
Alat
dan Bahan
Adapun alat dan
bahan yang digunakan dalam Praktikum Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat
Basah dan Melihat Letak Bayangan yaitu:
3.2.1
Adapun
Alat Yang Digunakan
1. Mikroskop
2. Gunting
3. Pipet
tetes
4. Kaca
objek
5. Deck glass
6. Botol
3.2.2
Adapun
Bahan
1. Koran
2. Aquades
3. Tissue
3.3
Adapun
Prosedur Kerja
Adapun prosedur
kerja yang dilakukan dalam Praktikum Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat
Basah dan Melihat Letak Bayangan yaitu:
1. Mengambil
selembar koran setelah itu menggunting dengan ukuran kira-kira 3x3 mm yang
mengandung sedikitnya satu huruf “a”.
2. Meletakkan
potongan huruf “a” di tengah kaca objek dengan menghadap ke atas.
3. Meneteskan
secukupnya aquades dengan menggunakan pipet tetes, mengusahakan agar tetesan
aquades mengelilingi huruf “a”.
4. Menutup
objek dengan deck glass,
mengusahakan agar
tidak terjadi gelembung udara.
5. Meletakkan
preparat yang akan diamati di atas meja preparat mikroskop dan melihat objek
melalui lensa okuler.
6. Mengatur
perbesaran lensa okuler agar mendapat bayangan huruf “a” yang jelas.
7. Memotret
hasil yang diamati.
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
||
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|
1.
|
.Nyata
.Tidak
terbalik
.Kecil
|
.Maya
.Terbalik
.Diperbesar
|
4.2 Pembahasan
Pada
Praktikum Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak
Bayangan Prkatikan sudah mampu mengenali dan mengetahui fungsi dari setiap
bagian mikroskop serta terampil dalam menggunakan mikroskop dan membuat
pteparat basah dan melihat letak bayangan.
Percobaan
yang telah dilakukan adapun analisa hasilnya yaitu sebagai berikut,
yaitu diperbesar, nyata, dan terbalik Dari
hasil pengamatan preparat huruf “a” dengan perbesaran 10 kali di peroleh
bayangan yang berbeda dari benda aslinya dan benda aslinya dilihat dari
mikroskop benda itu terbalik. Perubahan yang terjadi di sebabkan sifat dari
lensa cembung sehingga benda yang kecil terlihat lebih besar dan terbalik dari
benda aslinya.
Jadi, pada data hasil percobaan yang telah dilakukan
adalah benar dan sesuai seperti literatur.
BAB 5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari percobaan yang
telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.Mikroskop memiliki bagian-bagian
tertentu yang masing-masing dari bagian
tersebut memiliki fungsi yang jelas
berbeda dari beberapa bagian mikroskop
tersebut diantaranya yaitu : Lensa
okuler,tabung,makrometer,micrometer,len
sa objektif,penjepit,diafragma, dan
lengan atau tangkai mikroskop.
2. Hal yang
menyebabkan bayangan bersifat terbalik itu karena adnya lensa objektif yang
dimana lensa objektif pada dasarnya memiliki sifat terbalik,
Semu, dan diperbesar dan di tentukan
lensa okuler.
5.1
Saraan
5.1.1 Saran Untuk Praktikum Selanjutnya
Praktikum selanjutnya agar bisa
berlansung tepat dapa waktuny.
5.1.2
Saran Untuk Praktikan Selanjutnya
Praktikum selanjutnya sebaiknya
hati hati dalam melakukan percobaan
5.1.3 Saran Untuk Asisten
1. sebaiknya asisten juga
menggunakan jas lab saat berada di dalam lab.
2. sebaiknya asisten tidak makan
dan saat praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory,1984.
Biologi Umum. GanesaExact. Bndung
Dwidjoseputro,D.1978.Sejarah Mikrobiologi.Jakarta
Dzen,2013.Mengenal Mikroskop.Elangga.Jakarta
Gabriel,J.F.1996.Fisika Kedokteran.Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Hartati,Dkk.2011.The
Digital Microscope End Its Image Processing Utility.vol.3,No.3.ISSN:1693-6930.universitas gadjah mada.yogyakarta.
(Telekomnika.ee.uad.ac.id/n9/files/vol.9No.3Des11/3rp9.3.12.11.11.pdf).diakses
tanggal 23-11-2015.pukul 17:38 wita
Kamajaya,1996.Sains
Biologi.Ganesa Exact.Bandung
Krisno,2011.Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu
Mikrobiologi.Jakarta
Purba,1999.Kimia.Erlangga.Jakarta
Pramesti,Hening Tjaturina.2000.Mikroskop dan Sel FK.Unlam.Banjarbaru
Prasetio,Dkk.2008.Mikroskop Dan Perkembangannya.vol.3.no.7.ISSN:3146-5432.Universitas
Indonesia timur.diakses tanggal 22-11-2015.pukul 12:30
Syamsuri,2012.Biologi
umum.Erlanga.Jakarta
Winasasmita,1989.Pengantar
Laboratorium Fisika.Jakarta
0 Komentar