Iklan atas - New

Artikel administrasi dan kebijakan kesehatan tentang pembiayaan - kesmas untad


ARTIKEL ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

 TENTANG MASALAH PEMBIAYAAN DI PUSKESMA




    


gk.jpg

 

  

DISUSUN OLEH :

HADI ASHARI

N 201 15 059

Dosen pengampuh : Muh. Ryman Napirah, S.Km., M.Kes






PRORAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016

PUSKESMAS KAMAL, KOTA BANGKALAN, MADURA, JAWA TIMUR
PASIEN BPJS KESEHATAN DIMINTAI BIAYA PERSALINAN

http://data.seruu.com/images/seruu/article/2015/01/12/bpjs_kes%281%29.jpg

       Bantuan Operasional Kesehatan merupakan salah satu program pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Sumber dana Bantuan Operasional Kesehatan yaitu APBN melalui Dana Tugas Pembantuan Kementrian Kesehatan. Bantuan Operasional Kesehatan merupakan upaya pemerintah pusat dalam membantu pemerintah daerah untuk mencapai target nasional di bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawab daerah. Bantuan Operasional Kesehatan  merupakan biaya operasional yang dikhususkan untuk membantu puskesmas. Hal ini dikarenakan peran puskesmas sangat penting, kaena menjadi ujung tombak dalam upaya kesehatan di masyarakat dalam hal promotif dan preventif. Peran puskesmas menurut fungsinya adalah sebagai berikut:
  1. pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
  2. pusat pemberdayaan masyarakat
  3. pusat pelayanan kesehatan masyakat primer
  4. pusat pelayanan kesehatan perorangan primer
     puskesmas pada dasarnya tidak hanya melayani upaya kuratif saja melinkan juga upaya promotif dan preventif secara aktif ke masyarakat. Kecenderungan yang terjadi sekarang adalah upaya kuratif lebih banyak dilakukan dan hal ini didukung dengan banyaknya dana yang turun ke puskesmas untuk pelayanan kuratif (Jamkesmas dan Jampersal). Alasan lain adalah terbatasnya dana promotif dan preventif yang diberikan ke puskesmas. Penjelasan lainnya adalah kemampuan sumber daya menjadi penyebab juga upaya pelayanan laur gedung (promotif dan preventif) menjadi terbatas. Kemapuan sumber daya manusia juga dituding menjadi penyebab pengelolaan atau manajemen puskesmas lemah dan tidak dapat diharapkan sebagai mana mestinya sebagai organisasi ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat.
     Pemerintah pusat melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan bermaksud untuk mendongkrak kinerja puskesmas dan jejaringnya, Poskesdes dan Posyandu. Dana ini diharapkan dapat membantu puskesmas dalam memperbaiki manajemen organisasi dan mengidentifikasi permasalahan dasar masyarakat tapi berbagi masalah sering terjadi dalam pelayan puskesmas di karenakan lambatnya dana yang masuk dari pemrintah pusat.
      Lantaran klaim BPJS persalinan tidak kunjung cair selama 2014, salah seorang bidan di Puskesmas Kota, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, dengan inesial YY (24), meminta biaya persalinan ke pasienya. Namun, permintaan tersebut di tolak.
       Pasien persalianan yang menggunakan BPJS Syari fatun yang didatangi oleh bidan yang menangangi pada saat persalinan  meminta biaya persalinan sebesar Rp. 600 ribu,- karena  7 bulan yang lalu waktu melahirkan menggunakan BPJS Kesehatan maka ibi syari fatun menolaknya Ia menjelaskan, dalam aturannya sudah jelas kalau ikut BPJS Kesehatan biaya untuk berobat gratis salah satunya untuk biaya persalinan.

Hasil gambar untuk gambar puskesmas kemal desa kota bangkalan madura

 Dan penjelasan prosedur persalinan yang di tanggung BPJS kesehatan
1.      jika tidak ada kelainan akan ditangani di puskemas atau klinik yang memiliki fasilitas bersalin atau jaringan bidan
2.      jika ada kelainan, dapat dirijuk di kerumah sakit dan bisa melahirkan dengan BPJS di rumah sakit
3.      jika puskesmas atau klinik tidak memiliki sarana dan prasarana melahirkan normal dan tidak memiliki jejaring bidan, maka bisa dirujuk ke rumah sakit untuk bersalin

     untuk melahirkan di puskesmas dengan BPJS kesehatan, peserta tidak harus datang di faskes 1 yang terdaftar pada kartu BPJS, tapi bisa dilayani pada semua faskes 1. Faskes 1 yang dimaksut adalah setiap puskesmas yang kerjasama dengan BPJS kesehatan. Sesuai peraturan pasien tidak boleh diratik selisih biaya jika sudah sesuai prosedur dan tidak naik kelas perawatan, kalau di puskesmas atau di RS pemerintah, biasanya pasien tidak dibebani biaya sendiri.
"Kalau masih dimintai biaya apa gunanya saya ikut BPJS Kesehatan, apalagi persalinan saya normal," ungkap pasien BPJS.

      Sementara itu, bidan YY, ketika di konfirmasi membenarkan jika dirinya meminta biaya persalinan ke pasiennya. Lantaran, klaim selama yang diajukan selama 2014 belum dicairkan. Bidan YY megatakan terpaksa meminta kepada pasien untuk biaya persalianan karena kliem yang dia ajukan belum cair dan untuk antisipasi tidak cairnya dana dan hangus maka ia terpaksa meminta uang kepada pasien.
Ia menjelaskan, pihaknya meminta kepada pihak terkait untuk segera dapat mencairkan semua klaim persalinan selema 2014 tersebut. Sebab, kejadian serupa dialami oleh semua bidan yang menangani persalinan.
     Jadi karena biaya belum cair maka bidan serba salah disisi lain harus dan dituntut untuk melayani pasien dengan baik sementar hak hak bidan seperti pencairan klaim tidak ada kejelasan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Ksehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Nur Aida Rahmawati, membantah jika BPJS kesehatan untuk persalinan tidak dicairkan. Ia menjelaskan klaim pertama yg masuk ke Dinkes hanya dari Puskesmas Bangkalan dan Socah dengan total klaim nya 29.325.000.

"Klaim 2 dari puskesama Arosbaya dan Burneh dengan total 8.575.000,- klaim ke 1 dan ke 2 itu sudah cair pada bulan Desember yang lalu," ungkapnya.

Ditambahkan Kadinkes, untuk klaim ke 3 datang dari puskesmas Tongguh, Sukolilo, Blega pada bulan Desember 2014 dan masih dalam tahap verifikasi dengan total klaim Rp. 36.800.000,- dan klaim ke 4 baru masuk pada bulan Desember 2014 dari puskesmas Kamal dan sampai saat ini masih tahap verifikasi oleh pihak BPJS dengan total Rp. 44.400.000.

















                                              DAFTAR PUSTAKA


Mobile.seruu.com/kota/surabaya/artikel/pasien-bpjs-kesehatan-dimintai-biaya-persalinan



Posting Komentar

0 Komentar