BAB
III
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
pendataan, observasi dan penentuan prioritas masalah pada PBL I, diperoleh
kesimpulan bahwa masalah Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak serta merokok merupakan
masalah utama yang perlu di Intervensi.
Pada PBL II telah dilaksanakan
beberapa kegiatan-kegiatan baik intervensi fisik berupa pembuatan dan pembagian
leaflet gizi seimbang, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), dan posyandu. Selain itu,
dilakukan pula kegiatan intervensi non fisik seperti penyuluhan gizi seimbang,
IMD, serta pentingnya posyandu. Kemudian pada PBL III ini akan dilakukan
evaluasi perkembanga hasil intervensi yang telah dilakukan.
A. Evaluasi
Intervensi Fisik
1. Pembuatan
dan Pembagian Leaflet Mengenai Gizi Seimbang
Tabel 3.1
Gambaran Hasil Evaluasi Pada Intervensi Fisik Pembuatan dan Pembagian
Leaflet Mengenai Gizi Seimbang di Desa Loli Pesua Tahun 2018
Intervensi
|
Target
|
Realisasi
|
||||
Jumlah
|
%
|
Biaya
|
Jumlah
|
%
|
Biaya
|
|
Pembuatan dan Pembagian Leaflet Gizi Seimbang
|
73
|
80
|
Rp. 225.000
|
73
|
100
|
Rp. 146.000
|
Pada intervensi ini, pembuatan dan penyebaran leaflet
dilakukan oleh 10 orang mahasiswa PBL II yang berada di Desa Loli Pesua. Alat
dan bahan yang digunakan dalam pembuatan leaflet gizi seimbang berupa print,
kertas leaflet, dan tinta yang bersumber dari mahasiswa dan pembelian dari dana
PBL yang ada. Dana yang digunakan untuk pembuatan leaflet gizi seimbang yaitu
sebesar Rp. 146.000.
Pembuatan leaflet dilakukan pada taggal 17 Januari 2018,
sedangkan penyebarannya dimulai pada hari Senin, 22 Januari 2018 sampai pada
tanggal 24 Januari 2018. Penyebaran leaflet ini dilakukan sekaligus bersama
intervensi penyuluhan gizi dengan tujuan untuk menambah informasi bagi
masyarakat. Output yang didapatkan dari intervensi ini yaitu tersebarnya 73
leaflet gizi seimbang untuk WUS yang ada di Desa Loli Pesua.
2. Pembuatan
dan Pembagian Leaflet Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan MP-ASI
Tabel 3.2
Gambaran Hasil
Evaluasi Pada Intervensi Fisik Pembuatan dan Pembagian Leaflet Mengenai Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) dan MP-ASI di Desa Loli Pesua Tahun 2018
Intervensi
|
Target
|
Realisasi
|
||||
Jumlah
|
%
|
Biaya
|
Jumlah
|
%
|
Biaya
|
|
Pembuatan dan Pembagian Leaflet Menyusu Dini (IMD) dan
MP-ASI
|
11
|
100
|
Rp. 33.000
|
11
|
100
|
Rp. 22.000
|
Pada intervensi ini, pembuatan dan penyebaran leaflet dilakukan
oleh 10 orang mahasiswa PBL II yang berada di Desa Loli Pesua. Alat dan bahan
yang digunakan dalam pembuatan leaflet inisiasi menyusu dini dan MP-ASI berupa
print, kertas leaflet, dan tinta yang bersumber dari mahasiswa dan pembelian
dari dana PBL yang ada. Dana yang digunakan untuk pembuatan leaflet inisiasi
menyusu dini dan MP-ASI yaitu sebesar Rp. 22.000.
Pembuatan leaflet dilakukan pada taggal 18 Januari 2018,
sedangkan penyebarannya dimulai pada hari Senin, 22 Januari 2018 sampai pada
tanggal 24 Januari 2018. Penyebaran leaflet ini dilakukan sekaligus bersama
intervensi penyuluhan inisiasi menyusu dini dengan tujuan untuk menambah informasi
bagi masyarakat sehingga masyarakat mengetahui manfaat / pentingnya melakukan
inisiasi menyusu dini. Output yang didapatkan dari intervensi ini yaitu
tersebarnya 11 leaflet inisisasi menyusu dini untuk ibu hamil yang ada di Desa Loli Pesua.
3. Pembuatan
dan Pembagian Leaflet Pentingnya Posyandu
Tabel 3.3
Gambaran Hasil
Evaluasi Pada Intervensi Fisik Pembuatan dan Pembagian Leaflet Mengenai Posyandu
di Desa Loli Pesua Tahun 2018
Intervensi
|
Target
|
Realisasi
|
||||
Jumlah
|
%
|
Biaya
|
Jumlah
|
%
|
Biaya
|
|
Pembuatan dan Pembagian Leaflet Posyandu
|
31
|
80
|
Rp. 93.000
|
31
|
100
|
Rp.62.000
|
Pada intervensi ini, pembuatan dan penyebaran leaflet
dilakukan oleh 10 orang mahasiswa PBL II yang berada di Desa Loli Pesua. Alat
dan bahan yang digunakan dalam pembuatan leaflet posyandu berupa print, kertas
leaflet, dan tinta yang bersumber dari mahasiswa dan pembelian dari dana PBL
yang ada. Dana yang digunakan untuk pembuatan leaflet posyandu yaitu sebesar
Rp. 62.000.
Pembuatan leaflet dilakukan pada taggal 19 Januari 2018,
sedangkan penyebarannya dimulai pada hari Senin, 22 Januari 2018 sampai pada
tanggal 24 Januari 2018. Penyebaran leaflet ini dilakukan sekaligus bersama
intervensi penyuluhan posyandu dengan tujuan agar masyarakat Desa Loli Pesua
mengetahui pentingnya untuk datang ke posyandu. Output yang didapatkan dari
intervensi ini yaitu tersebarnya 31 leaflet posyandu untuk ibu yang memiliki balita yang
ada di Desa Loli Pesua.
B. Evaluasi
Intervensi Non Fisik
1. Penyuluhan
Mengenai Gizi Seimbang
Tabel 3.4
Gambaran Hasil
Evaluasi Pada Intervensi Non Fisik
Penyuluhan Mengenai
Gizi Seimbang di Desa Loli Pesua Tahun 2018
Intervensi
|
Target
|
Realisasi
|
||||
Frekuensi
|
Peserta
|
Biaya
|
Frekuensi
|
Peserta
|
Biaya
|
|
Penyuluhan Mengenai Gizi Seimbang
|
1x
|
73 PUS
|
Rp. 365.000
|
1x
|
73 PUS
|
Rp. 365.000
|
Pada
intervensi ini, penyuluhan dilakukan oleh 10 mahasiswa. Alat dan Bahan yang
digunakan dalam penyuluhan adalah kuesioner, leaflet, dan alat peraga. Dana yang digunakan kurang lebih
Rp. 365.000 yang digunakan untuk menyediakan konsumsi saat penyuluhan
berlangsung.
Penyuluhan gizi
seimbang dilakukan pada hari Jumat, 19 Januari 2018 sampai pada hari Selasa, 23
Januari 2018. Penyuluhan ini dilakukan secara door to door, sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan responden diberikan pre
dan post test. Adapun output dari
intervensi ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Gambaran Output Pada Intervensi Non Fisik
Penyuluhan Mengenai Gizi Seimbang di Desa Loli Pesua Tahun 2018
DUSUN
|
Sebelum Intervensi
|
Setelah Intervensi
|
TOTAL
|
|||
Mengetahui
|
Tidak Mengetahui
|
Mengetahui
|
Tidak Mengetahui
|
|||
1 PANTAVU
|
N
|
32
|
118
|
71
|
79
|
150
|
%
|
26%
|
74%
|
47,3%
|
52,7%
|
40,3%
|
|
2 TANEGGA
|
N
|
32
|
94
|
78
|
48
|
126
|
%
|
25,3%
|
74,7%
|
61,9%
|
38,1%
|
33,9%
|
|
3 LAMBORI
|
N
|
19
|
77
|
45
|
51
|
96
|
%
|
19,7%
|
80,3%
|
46,9%
|
53,1%
|
25,8%
|
|
Total
|
N
|
83
|
289
|
194
|
178
|
372
|
%
|
22,4%
|
77,6
|
52,2%
|
47,8%
|
100%
|
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa terdapat
peningkatan pengetahuan responden setelah dilakukan kegiatan intervensi non
fisik pada masing-masing dusun, yaitu dari 22,4% masyarakat yang mengetahui
gizi seimbang meningkat menjadi 47,8%.
2. Penyuluhan
Mengenai IMD dan MP-ASI
Tabel 3.6
Gambaran Hasil
Evaluasi Pada Intervensi Non Fisik
Penyuluhan Mengenai
IMD dan MP-ASI di Desa Loli Pesua
Tahun 2018
Intervensi
|
Target
|
Realisasi
|
||||
Frekuensi
|
Peserta
|
Biaya
|
Frekuensi
|
Peserta
|
Biaya
|
|
Penyuluhan Mengenai IMD dan MP-ASI
|
1x
|
11 Ibu Hamil
|
Rp. 55.000
|
1x
|
11 Ibu Hamil
|
Rp. 6000
|
Pada intervensi
ini, penyuluhan dilakukan oleh 10 mahasiswa PBL III. Alat dan Bahan yang
digunakan dalam penyuluhan adalah kuesioner, dan leaflet. Dana yang digunakan
kurang lebih Rp. 6.000 yang digunakan untuk menyediakan kuesioner pada saat
penyuluhan.
Penyuluhan mengenai Inisiasi Menyusu Dini dilakukan
secara door to door pada hari Jumat,
19 Januari 2018 sampai pada hari Selasa, 23 Januari 2018. Sebelum
dan sesudah kegiatan penyuluhan responden diberikan pre dan post test. Adapun output
dari intervensi ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Gambaran Output Pada Intervensi Non Fisik
Penyuluhan Mengenai IMD dan MP-ASI di Desa Loli Pesua
Tahun 2018
DUSUN
|
Sebelum Intervensi
|
Setelah Intervensi
|
TOTAL
|
|||
Mengetahui
|
Tidak Mengetahui
|
Mengetahui
|
Tidak Mengetahui
|
|||
1 PANTAVU
|
N
|
7
|
16
|
10
|
13
|
23
|
%
|
30,4%
|
69,6%
|
43,5%
|
56,5%
|
37,1%
|
|
2 TANEGGA
|
N
|
6
|
14
|
8
|
12
|
20
|
%
|
30%
|
70%
|
12,9%
|
19,4%
|
32,2%
|
|
3 LAMBORI
|
N
|
2
|
17
|
11
|
8
|
19
|
%
|
10,5%
|
89,5%
|
57,9%
|
42,1%
|
30,6%
|
|
Total
|
N
|
15
|
47
|
29
|
33
|
372
|
%
|
24,2%
|
75,8%
|
46,9%
|
53,2%
|
100%
|
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa terjadi
peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan intervensi non fisik,
yaitu dari 24,2% masyarakat yang mengetahui IMD dan MP-ASI meningkat menjadi
46,9%.
3. Penyuluhan
Mengenai Posyandu
Tabel 3.8
Gambaran
Hasil Evaluasi Pada Intervensi Non Fisik
Penyuluhan
Mengenai Pentingnya Posyandu di Desa Loli Pesua
Tahun 2018
Intervensi
|
Target
|
Realisasi
|
||||
Frekuensi
|
Peserta
|
Biaya
|
Frekuensi
|
Peserta
|
Biaya
|
|
Penyuluhan Mengenai Pentingnya Posyandu
|
1x
|
31 Pus yang memiliki Balita
|
Rp. 93.000
|
1x
|
11 Ibu Hamil
|
Rp. 10.000
|
Pada intervensi ini, penyuluhan dilakukan oleh 10
mahasiswa PBL III. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penyuluhan adalah
kuesioner, dan leaflet. Dana yang digunakan kurang lebih Rp. 10.000 yang
digunakan untuk menyediakan kuesioner pada saat penyuluhan.
Penyuluhan mengenai pentingnya ke posyandu dilakukan
secara door to door pada hari Jumat,
19 Januari 2018 sampai pada hari Selasa, 23 Januari 2018. Sebelum
dan sesudah kegiatan penyuluhan responden diberikan pre dan post test. Adapun output
dari intervensi ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
Gambaran
Output Pada Intervensi Non Fisik
Penyuluhan
Mengenai Pentingnya Posyandu di Desa Loli Pesua
DUSUN
|
Sebelum Intervensi
|
Setelah Intervensi
|
TOTAL
|
|||
Mengetahui
|
Tidak Mengetahui
|
Mengetahui
|
Tidak Mengetahui
|
|||
1 PANTAVU
|
N
|
15
|
24
|
28
|
11
|
39
|
%
|
38,4%
|
61,6%
|
71,8%
|
28,2%
|
32%
|
|
2 TANEGGA
|
N
|
10
|
47
|
37
|
20
|
20
|
%
|
17,5%
|
82,5%
|
64,9%
|
35,1%
|
46,7%
|
|
3 LAMBORI
|
N
|
12
|
14
|
16
|
10
|
26
|
%
|
46,2%
|
53,8%
|
61,5%
|
38,5%
|
21,3%
|
|
Total
|
N
|
37
|
85
|
81
|
41
|
122
|
%
|
30,3%
|
69,7%
|
66,4%
|
33,6%
|
100%
|
Tahun 2018
Berdasarkan tabel 3.9 dapat diketahui bahwa setelah
dilakukan intervensi non fisik pada PBL II terjadi peningkatan pengetahuan pada
responden, yaitu dari 30,3% yang mengetahui pentingnya posyandu, meningkat
menjadi 66,4% setelah dilakukan evaluasi.
A. Pembahasan
1. Evaluasi
Intervensi Fisik
Berdasarkan data pada PBL I telah disetujui bahwa rendahnya pengetahuan
gizi masyarakat, pengetahuan IMD dan MP-ASI serta partisipasi masyarakat untuk
datang ke posyandu menjadi prioritas masalah di Desa Loli Pesua. Dengan
demikian pembuatan dan penyebaran leaflet menjadi intervensi fisik yang akan
dilakukan. Pada Plan of Action ditargetkan
tersebarnya 73 eksampler leaflet gizi seimbang pada PUS, 11 eksampler leaflet
IMD dan MP-ASI, dan 31 eksampler leaflet pentingnya posyandu. Pembuatan dan
penyebaran ketiga jenis leaflet ini dilakukan oleh mahasiswa PBL. Pembuatan leaflet
ini dilakukan pada 17 Januari 2018 sampai pada tanggal 19 Januari 2018,
kemudian penyebarannya dilakukan dalam 3 hari berturut-turut yaitu dari tanggal
22 Januari 2018 sampai pada tanggal 24 Januari 2018.
Pada PBL III, yang tujuannya melakukan
evaluasi terhadap intervensi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
sebelumnya yang menjadi indikator keberhasilan program ini adalah terbuat dan tersebarnya
masing-masing leaflet sesuai dengan target yang telah ditentukan. Berdasarkan
hasil evaluasi diketahui bahwa semua leaflet terbuat dan tersebar seperti yang
diharapkan, sehingga indikator keberhasilan dari intervensi ini dapat dikatakan
tercapai.
2. Evaluasi
Intervensi Non fisik
a)
Penyuluhan Gizi Seimbang
Masyarakat yang
berada di Desa
Loli Pesua sebagian besar tidak mengetahui arti gizi seimbang dengan persentase 75,8%. Masyarakat Desa Loli Pesua kurang mengkonsumsi makanan
beragam, kurangnya pengetahuan mengenai penggunaan garam yang tepat, serta cara
mencuci sayuran yang benar. Hal ini menjadi latar belakang diadakannya
penyuluhan tentang gizi seimbang pada PBL II, berdasarkan Plan of Action ditargetkan bahwa sasaran penyuluhan sebanyak 19,6 %
atau sekitar 73 PUS di Desa Loli Pesua. Pemilihan PUS sebagai sasaran dilakukan
dengan harapan terjadi peningkatan pengetahuan kemudian diterapkan di dalam
kehidupan rumah tangga sehari-hari sehingga derajat kesehatan gizi dapat
meningkat. Penyuluhan ini dilakukan dengan metode door to door sehingga sasaran pada penyuluhan ini tercapai
seluruhnya. Metode ini sangat mendukung peningkatan pengetahuan masyarakat, hal
ini sejalan dengan teori Slamet (2005), yang menyatakan bahwa metode door to door mampu menimbulkan
parisipasi masyarakat yang lebih aktif, pembahasan menjadi lebih speifik,
responden akan merasa lebih diperhatikan sehingga akan memicu umpan balik yang
positif.
Berdasarkan
tabel 3.5 di atas menunjukkan bahwa pengetahuan awal responden yang mengetahui
gizi seimbang pada PBL I yaitu sebesar 22,4%, namun setalah dilakukan evaluasi
mengenai intervensi non fisik yang telah dilakukan pada PBL II, ditemukan bahwa
terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang sebesar
25,4%, sehingga menjadi 47,8%. Pada PBL III, evaluasi
dilakukan dengan menanyakan pertanyaan yang sama pada sasaran yang berkaitan
dengan gizi seimbang. Target pada Plan of
action adalah sebesar 19,6% masyarakat meningkat pengetahuannya. Dengan ini
dapat dikatakan bahwa intervensi yang dilakukan berhasil.
b)
Penyuluhan Inisiasi
Menyusu Dini dan MP-ASI
Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) merupakan keadaan dimana bayi lahir normal diletakkan di
perut ibu segera setelah lahir setidaknya 1 jam atau 50 menit. Inisiasi menyusu
dini sangat penting dalam mendukung keberhasilan ASI ekslusif. Selain itu masih
banyak masyarakat Desa Loli Pesua yang kurang memperhatikan makanan Pendamping
Asi untuk bayinya. Dari hasil skoring pada PBL 1 sebagian besar masyarakat
tidak mengetahui pentingnya inisiasi menyusu dini serta pentingnya
memperhatikan MP-ASI dengan persentase 75,8 %. Hal ini karena sebagaian
responden yang ditemukan dilapangan begitu tertutup dengan tenaga kesehatan
sehingga sulit untuk diberikan penyuluhan. Berdasarkan pertimbangan di atas
maka metode yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat adalah metode door to door. Sasaran pada
penyuluhan ini adalah ibu hamil dan ibu yang belum lama melahirkan.
Berdasarkan
tabel 3.7 di atas menunjukkan bahwa
pengetahuan awal responden yang mengetahui IMD dan MP-ASI pada PBL 1 sebesar 24,2%%, namun
setelah dilakukan evaluasi pada PBL II, ditemukan bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan masyarakat mengenai IMD dan MP-ASI sebesar 22,7%
sehingga menjadi 46,9%. Pada PBL
III, evaluasi dilakukan dengan menanyakan pertanyaan yang sama pada sasaran
yang berkaitan dengan IMD dan MP-ASI. Target pada Plan of action adalah sebesar 17,7% masyarakat meningkat
pengetahuannya. Dengan ini dapat dikatakan bahwa intervensi yang dilakukan
berhasil.
c)
Penyuluhan Mengenai
Pentingnya Posyandu
Berdasarkan
hasil temuan masalah kesehatan pada PBL 1, sebanyak 78,8% responden Desa Loli
Pesua tidak pernah megikuti kegiatan posyandu. Sebagian besar responden
berpendapat bahwa anak mereka sudah sehat dan kuat tanpa mengikuti kegiatan
posyandu seperti imunisasi. Beberapa responden juga mengatakan bahwa jika maka
anak mereka akan sakit. Ini menunjukkan bahwa sebagian responden masih acuh tak
acuh dalam hal mengikuti kegiatan posyandu. Beberapa responden beralasan tidak
mengikuti kegiatan posyandu karena memiliki kesibukan dirumah, seperti memasak
dan harus bekerja.
Kegiatan
posyandu memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan kesehatan
terutama ibu hamil dan anak balita. Keaktifan keluarga pada setiap kegiatan
posyandu tentu akan berpengaruh pada keadaan status gizi anak balitanya, karena
salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi masyarakat
anak balita dan ibu hamil. Hal ini
menjadi latar belakang diadakannya penyuluhan tentang posyandu pada PBL II berdasarkan
Plan of Action ditargetkan bahwa
sasaran penyuluhan posyandu ini adalah PUS yang memiliki balita sebanyak 25% atau
sekitar 31 PUS yang memiliki balita di Desa Loli Pesua.
Berdasarkan
tabel
3.9 di atas menunjukkan bahwa responden
yang mengetahui pada PBL 1 sebesar 30,3%, setelah dilakukan evaluasi pada PBL II, ditemukan bahwa
terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai posyandu sebesar 36,3% sehingga menjadi 66,4 %. Pada PBL III, evaluasi dilakukan dengan menanyakan
pertanyaan yang sama pada sasaran yang berkaitan dengan posyandu. Target pada Plan
of action adalah sebesar 25,40%
masyarakat meningkat pengetahuannya. Dengan ini dapat dikatakan bahwa
intervensi yang dilakukan berhasil.
0 Komentar