Macam
macam epidemiologi
Epidemiologi
dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Epidemiologi
Deskriptif (Diskriptive Epidemiology)
Adalah mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran suatu masalah kesehatan tanpa memandang perlu mencari jawaban
terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan tersebut. Pada
epidemiologi deskriptif, informasi dikumpulkan untuk “menandai” atau merangkum
kejadian atau masalah kesehatan. Epidemiologi deskriptif mengevaluasi semua keadaan
yang berada di sekitar seseorang yang dapat mempengaruhi sebuah kejadian kesehatan.
Yang menjadi fokus dalam epidemiologi deskriptif ini adalah frekuensi dan pola (Ellis
Christensen, 2012), frekuensi digunakan untuk menilai tingkat kejadian,
sedangkan pola dapat digunakan untuk membantu epidemiologi analitik menunjukkan
faktor risiko. Penelitian deskriptif ini juga berfokus pada pertanyaan who (siapa
saja yang terkena/terpengaruhi), when (kapan mereka terpengaruhi), dan where
(di mana mereka terpengaruhi).
a.
Pada who (orang), epidemiologi
deskriptif meneliti faktor-faktor antara lain:
a.
Variabel Demografi, sebagai contoh:
usia, jenis kelamin, ras, penghasilan, pendidikan, pekerjaan, status
pernikahan, agama, dan lain-lain.
b.
Variabel Keluarga, sebagai contoh:
jumlah anggota keluarga, usia melahirkan, pendidikan ibu, pengaturan jarak
kehamilan, dan lain-lain.
c.
Perilaku, misalnya penyalahgunaan
narkoba, shift kerja, makan dan polaolahraga.
d.
Variabel lain, seperti: Golongan darah,
paparan factor lingkungan tertentu, status kekebalan, status imunisasi, status
gizi. Contoh: penelitian epidemiologi deskriptif yang menganalisis faktor orang
antara lain tekanan darah tinggi pada orang yang bekerja shift malam, obesitas
pada remaja siswi SMA, Diabetes Mellitus pada lansia Desa Z, dan lain-lain.
b.
Hal penting lain yang dapat diamati pada
epidemiologi deskriptif adalah Where (tempat).
Tempat disini dapat berupa:
1) Tempat tinggal
2) Tempat bekerja
3) Sekolah
4) Rumah Makan
5) Tempat Rekreasi
Contoh penelitian: Peningkatan Kejadian Demam
Berdarah Dengue di Daerah yang berdekatan dengan stasiun atau kuburan, karena di
tempat tersebut pengendalian jentik nyamuk relatif kurang diperhatikan daripada
rumah tinggal.
c. Hal
ketiga yang penting dan sering dievaluasi dalam epidemiologi deskriptif adalah factor
when (waktu). Yang dimaksud dengan waktu disini bias merupakan waktu tahun,
atau hal yang terjadi pada waktu tertentu setiap hari atau setiap jam. Sebagai contoh,
penyakit demam berdarah lebih sering muncul di musim hujan, demikian halnya
dengan penyakit leptospirosis atau bahkan flu, dan kecelakaan lebih sering terjadi
di masa liburan. Pengukuran prevalensi pada periode waktu tertentu akan dapat
membantu upaya pencegahan.
Berikut
ini contoh-contoh lain penelitian epidemiologi deskriptif:
1) Penilaian
aktifitas fisik dan pengeluaran energi pada lansia penderita penyakit kronis di
Desa Sukamakmur.
2) Tren
angka kejadian stroke di Kecamatan Kondang dari tahun 1990-2010
3) Perilaku
merokok pada kelahiran preterm di Kecamatan Sanden
4) Perbedaan
jenis kelamin pada gangguan lemak di Padang dan di Yogyakarta
5) Tren
angka harapan hidup berdasarkan kelompok latar belakang pendidikan di Yogjakarta
2. Epidemiologi
Analitik (Analytic Edemiology)
Adalah
epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya
frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan. Dalam epidemiologi
analitik diupayakan untuk mencari jawaban mengapa (why), kemudian dianalisa
hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan. faktor penyebab diarahkan kepada faktor-faktor
yang mempengaruhi, sedangkan akibat menunjuk kepada frekuensi, penyebaran,
serta adanya suatu masalah kesehatan. Oleh karena itu perlu dirumuskn hipotesa
yang berkaitan dengan masalah yang timbul, lalu dilanjutkan dengan menguji hipotesa
melalui suatu penelitian yang selanjutnya ditarik suatu kesimpulan tentang
sebab akibat dari timbulnya suatu penyakit. Pendekatan atau studi ini
dipergunakan untuk menguji data serta informasi-informasi yang diperoleh
melalui studi epidemiologi deskriptif. Ada dua studi tentang epidemiologi ini:
a.
Studi riwayat kasus (case history
studies).
Dalam
studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni kelompok yang
terkena penyebab penyakit (kelompok kasus) dengan kelompok orang tidak terkena
penyakit (kelompok kontorl) Contoh: kita berminat meneliti kemungkinan hubungan
antara Ca payudara dan penggunaan kontrasepsi oral (OC). Untuk menguji hopotesa
kita dapat. Jika kasus (Ca payudara) dan non kasus (non Ca payudara) menunjukan
distribusi pemakaian OC yang sama, maka (untuk sementara) kita dapat
menyimpulkan tidak terdapat pengaruh OC terhadap Ca payudara. Sebaliknya, jika
kasus secara bermakna lebih banyak menggunakan OC yang lebih lama atau dengan
dosis estrogen yang lebih tinggi ketimbang non kasus, maka kita dapat menyimpulkan
pemakaian OC memperbesar kemungkinan untuk mengalami Ca payudara.
b. Studi
Kohort (Kohort Studies)
Dalam
studi ini sekelompok orang dipaparkan (exsposed) pada suatu penyebab penyakit
(agent). Kemudian diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai ciri-ciri
yang sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab
penyakit. Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa saat
yang telah ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari perbedaan antara
kedua kelompok tersebut bermakna atau tidak. Contoh: untuk membuktikan bahwa
oral kontrasepsi kemungkinan merupakan faktor penyebab kanker payudara (Ca
payudara), diambil dua kelompok ibu-ibu yang satu kelompok terdiri dari ibu-ibu
yang menggunakan oral kontrasepsi dan satu kelompok lagi terdiri dari ibu-ibu
yang tidak menggunakan oral kontrasepsi. Kemudian diperiksa apakah ada
perbedaan pengidap, kanker payudara antara kelompok pengguna oral kontrasepsi
dan yang tidak menggunakan oral kontrasepsi.
3. Epidemiologi
Eksperimen
Studi ini dilakukan
dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada kelompoksubjek, kemudian
dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan) Contoh:
untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak kemudian
diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula sebagai
kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun kemudian dilihat
kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut,
kemudian dibandingkan antara kelompok percobaan dan kelompok kontrol. Secara
bertahap, agar Anda betul-betul dapat menguasai macam-macam epidemiologi, maka
sebaiknya Anda mengambil kasus di tempat bekerja lalu di analisis sesuai dengan
tahap demi tahap.
0 Komentar