Peran
promosi kesehatan dalam kesehatan
Kesehatan
merupakan hasil dari interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (dari
dalam diri manusia) maupun faktor eksternal (dari luar diri masnusia). Faktor
eksternal terdiri dari berbagai faktor, antara lain sosial, budaya masyarakat,
lingkungn fisik, politik, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Secara garis
besar faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik individu, kelompok,
maupun masyarakat, di kelompokkan menjadi empat (Blum, 1974). Berdasarkan
urutan besarnnya (pengaruh) terhadap kesehatan tersebut adalah
1. Lingkungan,
yeng menacakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
sebagainya
2. Perilaku
3. Pelayanan
kesehatan
4.
Keturunan
Pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan masyarakat hendaknya juga dialamatkan kepada empat faktor
tersebut. Dengan kata lain interfensi atau upaya kesehatan masyarakat juga
dikelompokkan menjadi empat, yakni intervensi terhadap faktor lingkungan,
peerlaku, pelayanana kesehatan, dan keturunan.
Interfensi
terhadap faktor lingkungan fisik adalah interfensi terhadap perbaikan sanitasi
lingkungan, sedangkan interfensi terhadap lingkungan sosial, budaya, politik
dan ekonomi dalam bentuk program peningktan pendidikan, perbaikan sosial
ekonimo masyarakat, penstabilan politik keamanan dan sebagainya. Interfensi
terhadap faktor pelayanan kesehatan adalah penyediaan atau perbaikan fasilitas
pelayanan kesehatan, dan sebagainya. Sedangkan interfensi terhadap perbaikan
keturunan adalah dengan perbaikan gizi masyarakat khususnya perbaikan gizi ibu
hamil. Dengan gizi yang baik ibu akan melahirkan anak yang sehat dan cerdas.
Sebailiknya jika ibu hamil kekurangan gizi maka akan melahirkan anak yang
kutang sehat, sakit-sakitan dan bodoh. Disamping itu pendidikan kesehatan bagi
kelompok yang mempunyai faktor resiko penurunan penyakit tertentu.
Pendidikan
kesehatan merupakan interfensi utama terhadap faktor perilaku. Namun demikian
ketiga faktor yang lain juga memerlukan interfensi kesehatan yang lain.
Dijelaskan sebagai berikut.
1. Peran
pendidikan kesehatan dalam faktor lingkungan
Telah
banyak fasilitas kesehatan yang telah dibangun oleh instansi, baik pemerintah,
swasta maupun LSM. Banyak pula proyem pembangunan sanitasi yang dibangun untuk
masyarakat, misalnya jamban keluarga, jamban umum, MCK (sarana mandi, cuci,
kakus), tempat sampah, dan sebagainya. Namun karena perilaku masyarakat,
fasilitas sanitasi tersebut kurang dimanfaatkan dan kurang terawatt sebagaimana
mestinya. Agar sarana sanitasi lingkungan tersebut di manfaatkan danterpelihara
sebagaimana mestinya maka perlu di dalam pendidikan kesehatan bagi mayarakat.
Demikian pula denga lingkungan non fisik, akibat masalah-masalah sosial banyak
warga masyarakat yang menderita stress dan gangguan jiwa oleh karena itu sangat
diperlukan adanya pendidikan kesehatan
2. Peran
pendidikan kesehatan dalam perilaku
Pendidikan
kesehatan ialah siatu uapaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku
masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. artinya, pendidikan kesehatan
mayarakan bertujuan agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana menjaga
dan memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal
yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya
mencari pengobatan bilamana sakit, dan sebagainya. Kesadaran mayarakat tentang
kesehatan disebut “melek kesehatan” (health literacy).
3. Peran
pendidikan dalam pelayanan kesehatan
Dalam
rangka perbaikan kesehatan masyarakat, pemerintah Indonesia dalam hal ini departemen ksehatan telah menyediakan
fasilitas kesehatan (puskesmas). Tidak kurang dari 7.000 puskesmas tersebar di
seluruh indonesia. Namun pemanfaatan puskesemas oleh masyarakat belum optimal
4. Peran
pendidikan kesehatan dalam faktor keturunan
Orang
tua adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan kepada anak-anak mereka
atau keturunannya.
Ada beberapa penyakit yang dapat
anak oleh orang tuanya, baik ayah ataupun ibu. Bagi kelompok masyarakat yang
beresiko menderita penyakit keturunan (missal jantung, asma, rematik, jantung
coroner dan sebagainya) harus diberikan pengertian dengan kesembuhan
penyakit-penyakit tersebut agar lebih hati-hati dan mengurangi akibat serius
dari penyakit tersebut.
Apabila kita cermati peran promosi
kesehatan dalam empat faktor yang mempengaruhi kesehatan tersebut, maka
sebenernya masing-masing faktor tersebut, maka sebenarnya masing masing faktor
tersebut terkait dengan perilaku manusia, yakni perilaku masyarakat dalam
menyikapi dan mengolah lingkungannya, perilaku masyarakat dalam menjaga dan
meningkatkan kesehatannya, perilaku masyarakat dan petugas kesehatan dalam
menyikapi dan mengelola fasilitas atau pelayanan kesehatan, kesadaran, dan
praktik hidup sehat dalam mewariskan status kesehatan kepada anak atau
keturunannya. Untuk mengondisikan faktor-faktor tersebut, diperlukan pendidikan
atau promosi kesehatan. itulah sebabnya maka pendidikan kesehatan tidak lepas
dari perilaku, utamanya perilaku kesehatan.
0 Komentar