Perkembangan
kesehatan masyarakat di bagi dalam tiga periode:
1.
Periode
Sebelum Ilmu Pengetahuan
Upaya untuk
menanggulangi masalah-masalah kesehatan dan penyakit telah dilakukan oleh
negara-negara dengan kebudayaan yang paling luas yakni pada zaman Babylonia,
Mesir, Yunani dan Roma, pada zaman tersebut juga ditemukan dokumen-dokumen
tertulis bahkan peraturan- peraturan tertulis tentang pembuangan air limbah,
drainase, pengaturan air minum, pembuangan kotoran. Pada Zaman Romawi kuno
telah dikeluarkan peraturan yang mengharuskan masyarakat mencatat tentang
pembangunan rumah, binatang-binatang yang berbahaya bahkan ada keharusan
pemerintah kerajaan untuk melakukan supervisi atau peninjauan kepada tempat
minum masyarakat, warung makan dan tempat-tempat prostitusi. Pada abad ke tujuh
kesehatan masyarakat makin dirasakan kepentingannya karena berbagai penyakit
menular makin menyerang sebagian besar penduduk dan telah menjadi epidemi
bahkan dibeberapa menjadi endemi misal penyakit kolera. Pada abad ke 14 mulai
terjadi wabah pes di India dan China, namun upaya pemecahan masalah kesehatan
masyarakat secara menyuruh belum dilakukan oleh manusia yang hidup dalam
zamannya.
2.
Periode Ilmu
Pengetahuan
Bangkitnya ilmu
pengetahuan akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19 mempunyai dampak yang luas
terhadap aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan. Kalau pada abad-abad
sebelumnya masalah kesehatan khususnya penyakit hanya dilihat sebagai penomenal
biologis dan pendekatan yang lakukan secara biologis dan sempit, maka mulai abad
ke 19 masalah kesehatan adalah masalah yang kompleks. Pada abad ini mulai
ditemukan berbagai penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit.
Louis Pasteur menemukan vaksin untuk mencegah penyakit cacar, Josep Lister
menemukan asam karbor untuk sterilisasi, William Marton menemukan ether untuk
anastesi. Pada tahun 1832 dilakukan penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan
masyarakat oleh Edwin Chadwiech dkk, pada saat itu masyarakat Inggris terserang
penyakit epidemi wabah kolera, laporan hasil penyelidikannya adalah masyarakat
hidup dikondisi sanitasi yang jelek, sumur penduduk berdekatan dengan air kotor
dan pembuangan kotoran manusia, air limbah mengalir terbuka tidak teratur,
makanan yang dijual di pasar banyak dikerubung lalat di samping itu ditemukan
sebagian besar masyarakat miskin tidak mampu membeli makanan yang bergizi. Pada
tahun 1955 pemerintah Amerika telah membentuk Departemen Kesehatan yang pertama
kali yang berfungsi untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk.
Pada tahun 1872 telah diadakan pertemuan orang-orang yang mempunyai perhatian
terhadap kesehatan masyarakat di New York dan menghasilkan Asosiasi Masyarakat
Amerika (American Public Health Association)
3.
Perkembangan
di Indonesia
Sejarah perkembangan
masyarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan Belanda pada abad ke 16.
Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya upaya
pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti oleh masyarakat pada waktu
itu. Pada tahun 1851 didirikan sekolah dokter di Jawa untuk pendidikan dokter
pribumi selanjutnya pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter di Surabaya. Kedua
sekolah tersebut mempunyai andil yang sangat besar dalam menghasilkan
tenaga-tenaga dokter yang mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Kemudian pada tahun 1888 didirikan laboratorium pusat di Bandung yang mempunyai
peranan sangat penting dalam dalam langkah menunjang memberantas penyakit
malaria, lepra, cacar dan malaria bahkan untuk bidang kesehatan masyarakat yang
lain seperti gizi dan sanitasi. Pada zaman kemerdekaan Indonesia salah satu
tonggak penting perkembangan masyarakat di Indonesia adalah dengan
diperkenalkannya konsep Bandung pada tahun 1951 oleh dr. Y. Leimena dan dr
Patah, dalam konsep ini mulai dikenal konsep kuratif dan preventif.
0 Komentar