Iklan atas - New

Sinopsis rencana penelitian kesehatan masyarakat Penerepan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit



SINOPSIS RENCANA PENELITIAN

Description: D:\download.png

ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) MENGGUNAKAN METODE PDCA (PLAN,DO,CHECK,ACTION) DI RUMAH SAKIT UNDATA PALU

OLEH

NAMA                  : Hadi Ashari
NIM                      : N 201 15 059
PEMINATAN      : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO


Judul Sinopsis
: ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATN KERJA RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE PDCA (PLAN,DO,CHECK,ACTION) DI RUMAH SAKIT UNDATA PALU
Nama Mahasiswa
: Hadi Ashari
Nim
: N 201 15 059
Peminatan
: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Nama Calon Pembimbing
Pembimbing 1 :
 Muh. Ryman Napirah, S.KM.,M.Kes
Pembimbing 2 :
Lusia Salmawati, S.KM.,M.Sc
Bidang Calon Pembimbing


A.      Latar Belakang
        Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (SMK3RS) sebagai suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan Kesehatan dan Keselamatan kerja di rumah sakit. Sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan ini menjadi salah satu wujud kewajiban rumah sakit terhadap hak tenaga kesehatan yang harus di penuhi. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28D telah mengatur bahwa “ Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”.
       Penerapan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) secara menyeluruh merupakan aspek penilaian mutu pelayanan rumah sakit yang harus di evaluasi secara terprogram agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit. Dalam hal ini peran tenaga kesehatan menjadi sangat penting untuk meningkatkan mutu pelayanan, dimana tenaga kesehatan merupakan pelaku jasa pelayanan yang utama di rumah sakit.Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit, Penerapan K3RS wajib dilaksanakan, karena rumah sakit merupakan tempat kerja yang memiliki resiko tinggi untuk terjadinya Penyakit  Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK).
        Prestasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Indonesia sendiri sampai saat ini belum membanggakan, hasil survey International Labour Organitation(ILO) menyatakan bahwa berdasarkan tigkat daya saing karena faktor K3, prestasi K3 Indonesia berada pada urutan ke 98 dari 100 negara yang disurvei. Peningkatan angka kasus kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Indonesia masih tinggi. Peningkatan angka kasus kerja bisa dilihat dari data yang diberikan oleh Kementrian Kesehatan , yaitu pada tahun 2011 terdapat 9.891 kasus, tahun 2012 terdapat 21.735 kasus, tahun 2013 terdapat 35.917 kasus dan pada tahun 2014 terdapat 24.910 kasus.Hal tersebut menunjukkan bahwa capaian K3 di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Sehubungan dengan hal tersebut diatas pemerintah telah mengatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan bahwa “untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja”.
          Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen fasilitas dan keselamatan.Di rumah sakit manajemen fasilitas dan keselamatan tersebut dimaksudkan untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan. Manajemen fasilitas dan keselamatan ini di perluas menjadi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) yang juga mengatur mengenai manajemen tanggap darurat, program kesehatan berkala bagi karyawan, program pendidikan dan pelatihan K3 bagi karyawan, serta mengatur tentang manajemen linen, laundry, sanitary, dan unit penunjang lainnya.
           Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) juga harus memastikan bahwa dalam melakukan pekerjaannya staf harus aman dan nyaman baik dengan lingkungan sekitarnya maupun dengan peralatan yang digunakan misalnya: di laboratorium dan di unit di mana ada penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) harus ada SPO yang mengatur dan harus ada MSDS yang harus mudah dijangkau oleh karyawan untuk mencegah cedera yang fatal untuk setiap karyawan
          Mengacu pada hasil–hasil penelitian terdahulu maka evaluasi mutu program sangat penting dilaksanakan. Saat ini evaluasi mutu program K3RS baru dilakukan oleh 23,5% RSU Pemerintah, sehingga masih 76,5 % RSU pemerintah yang belum melakukan evaluasi program K3RS. Audit internal (termasuk audit medis) adalah kegiatan untuk menilai apakah staff dan rumah sakit telah menjalankan program K3RS sesuai dengan standar. Management review adalah kegiatan manajemen dalam mengevaluasi hasil temuan audit internal dan mengevaluasi standar-standar yang berlaku yang dibuktikan dengan adanya risalah rapat. Rendahnya kesadaran rumah sakit dalam pelaksanaan evaluasi manajemen kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit dapat mengakibatkan ketidakjelasan keberhasilan program. Meskipun rumah sakit telah berupaya menerapkan program K3RS namun apabila tidak dievaluasi program tersebut tidak diketahui tingkat keberhasilan serta kelemahannya.
B.       Rumusan Masalah
          dengan memperhatikan latar belakang bagaimana penerapan kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit (K3RS) di rumah sakit undata kota palu Sulawesi tengah dengan menggunakan metode PDCA (plan,do,check,action) di rumah sakit undata kota palu Sulawesi tengah.
C.      Tujuan Penelitian
         Untuk menganalisis penerapan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit (K3RS) dengan melihat perencaan,pelaksanaan,pengecekan, dan perencanaan kedepannya di rumah sakit undata kota palu
D.      Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terkait dengan analisis kebijakan K3RS dan bagaimana menggunakan metode PDCA
Manfaat praktis
Sebagai bahan evaluasi rumah sakit terhadap pelaksaan K3RS di rumah sakit undata dan juga sebagai bahan rujukan penelitian bagi peneliti selanjutnya
E.       Daftar Pustaka
Joint Commission International Accreditation Standards For Hospital 5th Edition, 2014, hal. 47

Badan Penelitian, 2011, Laporan Riset Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 233

Azza Ivana, Analisa Komitmen Manajemen Rumah Sakit (RS) Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada RS Prima Medika Pemalang, Jurnal Kesehatan Masyarakat, ,2014 Volume 2, hal. 35 – 41

Widodo Hariyono, 2014, Analisis Kesiapan Menghadapi Akreditasi Pada Pelayanan Administrasi Dan Manajemen Di Rumah Sakit Umum Rajawali Citra Kabupaten Bantul (Telaah Pembanding Pada Akreditasi Rumah Sakit Bidang Pelayanan K3B), Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 7 

Posting Komentar

0 Komentar