1.
Isu Strategis
Berdasarkan
dari analisis Infeksi
Saluran Napas Akut pada Balita di DaerahUrban Jakarta yaitu Jenis kelamin
hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan 51,5% dengan jumlah batita
45,6%. Sebagian besar subjek memiliki status gizi kurang (56,3%), terpapar asap
rokok 1-20 batang di rumah setiap hari (66%), mendapatkan suplementasi vitamin A
secara rutin (76%), dan hanya 6,8% subjek yang tidak pernah mendapat
suplementasi vitamin A.
Berdasarkan
dari analisis Infeksi
Saluran Napas Akut pada Balita di Daerah Urban Jakarta yaitu menurut Tingkat
pendidikan dan status ekonomi responden di RW 04 yang tergolong rendah,
berjumlah masingmasing 67 dan 53 dari 103 responden
Berdasarkan
dari analisis Infeksi
Saluran Napas Akut pada Balita di Daerah Urban Jakarta Menurut faktor resiko
uji Mann-Whitney tidak
didapatkan hubungan bermakna antara durasi ASI total dengan kejadian ISPA.
Prevalensi ISPA 40,8%, lebih rendah dibandingkan dengan penelitian Napitupulu
dkk22 pada daerah urban Jakarta lain yakni 66,2%. Penelitian Litbangkes Depkes
RI yakni 21,6%3 menggunakan balita dari seluruh Indonesia. Jenis ISPA terbanyak
ialah nonpneumonia (97,6%), dan sesuai dengan penelitian Napitupulu dkk
(90,7%),22 dan gejala yang paling sering
ditemukan adalah pilek (87,8%) dan batuk kering (71,4%). Penelitian Sikolia
dkk16 mendapatkan gejala demam, pilek, dan batuk sebagai gejala ISPA tersering
pada balita.
2.
Sasaran
Advokasi
a.
Pihak
Puskesmas
Pihak
puskesmas adalah pihak utama yang di advokasikan untuk memberikan penyuluhan
kepada ibu rumah tangga dan masyarakat umum karna pihak puskesmas lah yang akan
turun langsung untuk memberikan penyuluhan. Dan memberikan wawasan terhadap
masyrakat.
b.
Ibu
Rumah Tangga
Ibu
rumah tangga juga harus di beri wawasan lebih tentang mengenai penyakit ispa
karna ibu rumah tangga juga sebagi roll model bagi anak-anaknya.
c.
Msyarakat
Umum
Dengan
di berikannya edukasi tentang penyakit ISPA kepada masyarakat umum karna
masyarakat juga banyak bekerja di daerah pertambngan sehingga kemungkinan besar
masyarakat akan terpapar oleh debu dan menyababkan penyakit ispa.
3. Alternatif
Solusi
a.
Penyuluhan
Tentang Ispa Kepada Ibu Rumah Tangga
Dengan
melakukan penyuluhan kepada ibu rumah tangga dapat menambah wawasan terhadap
ibu rumah tangga agar anak-anak dan keluarga terlindung dari penyakit ispa.
b.
Penerapan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Dengan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dapat mencegah dan
terhindar dari penyakit ispa, dengan mencuci tangan dengan prosedur yang di
anjurkan menjaga kebersihan tubuh dengan mandi 2 kali sehari.
c.
Mengkonsumsi
Makanan Sehat
Dengan
memakan makanan yang sehat masyrakat dapat menyehatkan masyarakat dan
mengontrol makanan yg akan di konsumsi.
4. Peran
Yang Di Harapkan Dari Hasil Observasi
a. Dinas Kesehatan
Dukungan dari dinas kesehatan sangat di
harapkan dan berperan penting dalam pelaksanaan program penyuluhan terhadap penyakit
ispa karena dinas kesehatan merupakan
pemegang kebijakan tentang upaya-upaya kesehatan. Kemudian diharapkan adanya
forum komunikasi yang membahas tentang masalah penyakit ispa yg berada di
daerah urban jakarta.
b. Petugas Kesehatan
Petugas
kesehatan sangatlah di harapkan dalam proses berjalannya program yang telah di
buat guna untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan masyarakat dapat
mencegah terjadinya penyakit ispa
c. Gerakan Mayarakat
Gerakan
masyarakat merupakan upaya yang terorganisir utnuk menumbuhkan dan
mengembangkan perilaku hidup sehat. Dengan adanya advokasi mengenai penyakit
ispa diharapkan masyarakat mengenal dan paham faktor kejadian penyakit ispa
pada balita dan masyarkat mampu mencegah dan menanggulangi faktor resiko terjadinya
penyakit ispa pada balita dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
5.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Advokasi
Pertemuan advokasi tentang penyakit ispa
pada balita di lakukan di daerah urban jakarta pada tanggal 05 juli sampai
dengan 10 juli 2018.
6.
Menyusun plane of action
no
|
Jenis kegiatan
|
tujuan
|
sasaran
|
target
|
tempat
|
Alat dan bahan
|
1
|
Penyuluhan tentang penyakit ispa pada
balita
|
Untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyebab utama dari terjadinya
penyakit ispa pada bayi
|
Seluruh lapisan masyarakat terutama
pada orang tua
|
150 orang
|
Aula kantor camat daerah urban jakarta
|
Sound sistem, peralatan alat tulis
Meja dan kursi, cemilan.
|
2
|
Penerapan perilaku hidup bersih dan
sehat
|
Untuk lebih membiasakan diri lagi
menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat dengan rutin mencuci tangan setiap
hari dan menjaga kebersihan tubuh dengan mandi 2 kali sehari
|
Seluruh elemen masyrakat yang berada
di sekitaran daerah urban jakarta
|
150 orang
|
Aula kantor camat daerah urban jakarta
|
Sound sistem, peralatan alat tulis
Meja dan kursi, cemilan.
|
3
|
Mengkonsumsi makanan sehat
|
Yaitu untuk lebih menyehatkan dan
meningkatkan derajat kesehatan dengan mengkonsumsi makan sehat
|
Seluruh elemen masyrakat yang berada
di sekitaran daerah urban jakarta
|
150
orang
|
Aula kantor camat daerah urban jakarta
|
Sound sistem, peralatan alat tulis
Meja dan kursi, cemilan
|
Kholisah
Nasution,2014., Infeksi Saluran Napas Akut pada Balita di Daerah
Urban
Jakarta
0 Komentar