Iklan atas - New

Pentingnya Mutu Pelayanan Kesehatan


Terwujudnya keadaan hidup sehat adalah kehendak semua pihak tidak hanya oleh orang perorang, kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan (Azwar, 1966).

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan perlu diupayakan pemantapan dan peningkatan manajemen sarana pelayanan kesehatan yang ada (Depkes, 2003).

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan (Nurmawati, 2010).

Jangkauan pelayanan kesehatan yang luas tanpa dibarengi dengan mutu yang memadai tidak akan memberi dampak pelayanan yang baik. Sebaliknya apabila mutu pelayanan sangat baik tetapi hanya menjangkau sasaran yang sangat kecil dampaknya terhadap derajat kesehatan tidak berarti. Mutu pelayanan kesehatan atau pemeliharaan kesehatan diterima dan didefinisikan dalam banyak hal pengertian. Mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai aspek teknis medis yang hanya berhubungan langsung antara pelayanan medis dan pasien saja. Sedangkan pasien pada umumnya jarang berfikir tentang arti dari mutu pelayanan medis yang menyangkut penyakit yang dideritanya (Wijono,1999).

Dikatakan juga bahwa mutu suatu pelayanan kesehatan dinilai baik apabila pelayanan kesehatan yang diselenggarakan tersebut dapat menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk yang menjadi sasaran utama pelayanan kesehatan (Azwar, 1996).

Masyarakat sebagai konsumen dari pelayanan kesehatan yang dihasilkan mempunyai peranan penting dan perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. Tanggapan atau tafsiran masyarakat mengenai kewajiban dan tanggung jawabnya tentang kesehatan masih berbeda-beda dan hal ini sangat mempengaruhi ke ikut sertaan mereka dalam upaya kesehatan (Depkes RI, 1984).

Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, kebutuhan masyarakat tentang berbagai macam pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang komprehensif, terpadu, dan beragam perlu mendapatkan perhatian. Kemampuan dokter gigi sebagai provider juga perlu ditingkatkan (Soekohardjo,2000).

Untuk mengetahui seberapa jauh pelayanan kesehatan yang dilakukan rumah sakit kepada masyarakat, maka dibutuhkan penilaian dari sisi konsumen yaitu dari segi aspek kepuasan pasien, terutama terhadap pelayanan kuratif. Bila pelayanan kesehatan baik biasanya pasien akan puas dan tetap memilih sarana pelayanan tersebut sebagai tempat berobat (Depkes RI, 2002).

Salah satu cara utama mendiferensiasikan pelayanan jasa kesehatan termasuk pelayanan rawat jalan adalah memberikan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas, lebih tinggi dari pesaing secara konsisten. Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi harapan pasien tentang mutu pelayanan yang diterimanya. Setelah menerima jasa pelayanan kesehatan, pasien akan membandingkan jasa yang dioalami dengan jasa yang diharapkan, pasien tidak berminat lagi memanfaatkan penyedia pelayanan kesehatan. Jika jasa yang dialami memenuhi atau melebihi harapan, mereka akan menggunakan penyedia pelayanan kesehatan itu lagi.

Begitu halnya yang terdapat pada lokasi penelitian ini yaitu Rumah Sakit Undata sebagai salah satu pelayanan kesehatan di Kota Palu yang menerapkan standar pelayanan minimal sebagai suatu tolak ukur dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu guna mencapai kepuasan pasien, khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poliklinik bedah mulut.

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poliklinik bedah mulut Rumah Sakit Undata berdasarkan standar operasional pelayanan yaitu dimulai dari pemanggilan pasien, penulisan status pasien, pelayanan poliklinik bedah mulut hingga penulisan resep yang dilakukan oleh dokter gigi yang di bantu oleh perawat.

Posting Komentar

0 Komentar