Batasan
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan
masyarakat ialah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Di bidang kesehatan, pemberdayaan
masyarakat adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Dari batasan ini dapat
diuraikan bahwa secara bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan adalah:
1. Tumbuhnya
kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi individu,
kelompok atau masyarakat. Pengetahuan dan kesadaran tentang cara – cara
memelihra dan meningkatkan kesehatan adalah awal dari keberdayaan kesehatan.
Kesadaran dan pengetahuan merupakan tahap awal timbulnya kemampuan, karena
kemampuan merupakan hasil proses belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu
proses yang dimulai dengan adanya alih pengetahuan dari sumber belajar kepada
subyek belajar. Oleh sebab itu masyarakat yang mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan juga melalui proses belajar kesehatan yang dimulai
dengan diperolehnya informasi kesehatan. Dengan informasi kesehatan menimbulkan
kesadaran akan kesehatan dan hasilnya adalah pengetahuan kesehatan.
2.
Timbulnya kemauan atau kehendak
ialah sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman terhadap obyek,
dalam hal ini kesehatan. Kemauan atau kehendak merupakan kecenderungan untuk
melakukan suatu tindakan. Oleh sebab itu, teori lain kondisi semacam ini
disebut sikap atau niat sebagai indikasi akan timbulnya suatu tindakan. Kemauan
ini kemungkinan dapat dilanjutkan ke tindakan tetapi mungkin juga tidak atau
berhenti pada kemauan saja. Berlanjut atau tidaknya kemauan menjadi tindakan
sangat tergantung dari berbagai faktor. Faktor yang paling utama yang mendukung
berlanjutnya kemauan adalah sarana atau prasarana untuk mendukung tindakan
tersebut. Sebagai contoh, sebuah keluarga sudah mempunyai kemauan atau niat
untuk membangun jamban atau tempat pembuangan tinja di rumahnya. Agar kemauan
tersebut terwujud maka diperlukan uang atau tersedianya bahan-bahan untuk
membangun jamban tersebut.
3.
Timbulnya kemampuan
masyarakat di bidang kesehatan berarti masyarakat, baik seara individu maupun
kelompok, telah mampu mewujudkan kemauan atau niat kesehatan mereka dalam
bentuk tindakan atau perilaku sehat. Sesorang atau keluarga atau masyarakat yang
sudah bisa mencukupi sarana, prasarana, fasilitas atau dana untuk mendukung
terwujudnya tindakan atau perilaku kesehatan, berarti telah mempunyai kemampuan
untuk hidup sehat. Seseorang, kelompok, atau masyarakat yang telah mampu
memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan sarana atau prasarana kesehatan adalah
masyarakat yang mandiri di bidang kesehatan.
Kemampuan masyarakat dalam
bidang kesehatan sesungguhnya mempunyai pengertian yang sangat luas. Masyarakat
yang mampu atau masyarakat yang mandiri
di bidang kesehatan apabila
1.
Mampu mengenali masalah kesehatan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah-masalah kesehatan, terutama di
lingkungan atau masyarakat setempat. Agar masyarakat mampu mengenali masalah
kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, masyarakat harus mempunyai
pengetahuan kesehatan yang baik (health litarasi). Pengetahuan kesehatan dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya yang harus dimiliki oleh masyarakat,
sekurang–kurangnya sbb :
a.
Pengetahuan tentang penyakit, baik
penyakit menular maupun tidak menular. Pengetahuan tentang penyakit ini
mencakup: nama atau jenis penyakit, tanda atau gejala-gejala penyakit, penyebab
penyakit, cara penularan penyakit, cara pencegahan penyakit, dan tempat-tempat
pelayanan kesehatan yang tepat untuk mencari penyembuhan (pengobatan).
b.
Pengetahuan tentang gizi dan makanan
, yang harus
dikonsumsi agar tetap sehat sebagai faktor penentu kesehatan seseorang. Pengetahuan
tentang gizi yang baru dimiliki masyarakat antara lain: kebutuhan-kebutuhan zat
dan giziatau nutrisi bagi tubuh yakni: karbohidrat, protein, lemak,
vitamin-vitamin, dan mineral. Di samping itu juga, jenis-jenis makanan
sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh tersebut, baik
secara kualitas maupun kuantitas; akibat atau penyakit-penyakit yang disebabkan
karena kekurangan gizi, dan sebagainya.
c.
Perumahan
sehat dan sanitasi dasar yang diperlukan untuk menunjang
kesehatan keluarga atau masyarakat. pengetahuan ke lingkungan ini antara lain
mencakup: ventilasi dan pencahayaan rumah, sumber air bersih, pembuangan tinja
dan pembuangan air limbah, pembuangan sampah dan sebagainya.
d.
Pengetahuan tentang bahaya-bahaya merokok, dan zat–zat lain yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan atau kecanduan yakni narkoba (narkotika dan
obat-obatan berbahaya).
2.
Mampu mengatasi masalah-masalah
kesehatan mereka sendiri secara mandiri. Masyarakat yang mandiri dalam
mengatasi masalah-masalah kesehatan mengandung pengertian, masyarakat
bersangkutan mampu menggali potensi-potensi masyarakat setempat untuk mengatasi
maslah kesehatan mereka.
3.
Mampu memelihara dan melindungi
diri, baik individual, kelompok, atau masyarakat dari macam-macam ancaman
kesehatan. Dengan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan yang tinggi,
masyarakat mampu memelihara dan melindunginya dari ancaman kesehatan. Dengan
kata lain, masyarakat mampu melakukan antisipasi dengan upaya pencegahan.
4.
Mampu meningkatkan kesehatan, baik
individual, kelompok, maupun masyarakat. Kesehatan adalah suatu yang dinamis,
yang bersifat kontinum. Oleh sebab itu kesehatan, baik individu, kelompok,
maupun masyarakat harus senantiasa diupayakan terus-menerus (health promoting community).
Di samping
batasan tersebut, Kementrian Kesehatan juga telah mempunyai rumusan lain
tentang pemberdayaan masyarakat ini, yakni: pemberdayaan masyarakat adalah
upaya fasilitasi yang bersifat nonintruksif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan
melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dari fasilitas yang
ada, baik dari instansi lintas sektoral maupum LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
dan tokoh masyarakat.
0 Komentar