Bawang Putih
1. Kandungan Nongizi pada bawang putih
yaitu senyawa bioaktif yakni, senyawa sulfida adalah senyawa yang banyak jumlahnya. Senyawa-senyawa
tersebut antara lain adalah dialil sulfida atau dalam bentuk teroksidasi
disebut dengan alisin. Sama seperti senyawa fenolik lainnya, alisin mempunyai
fungsi fisiologis yang sangat luas, termasuk di antaranya adalah antioksidan,
antikanker, antitrombotik, antiradang, penurunan tekanan darah, dan dapat
menurunkan kolesterol darah. Data epidemiologis juga menunjukkan bahwa terdapat
korelasi antara konsumsi bawang putih dengan penurunan penyakit kardiovaskuler,
seperti aterosklerosis (penumpukan lemak), jantung koroner, dan hipertensi.
2. Selain pada bawang putih, allicin juga
terdapat pada bawang merah, bawang bombay, dan jahe.
3. Allicin dapat terbentuk dengan cara
menumbuk atau memotong bawang putih, dan senyawa inilah yang bertanggungjawab
atas aroma khas bawang putih. Adapun cara untuk memisahkan allicin dari bawang
putih berdasarkan hasil penelitian Guo Liang, dkk, yaitu dengan cara ekstraksi
supercritical CO2 dan dimurnikan dengan cara destilasi molekular (molecular
distillation). Dengan menggunakan metoda tersebut didapat data kandungan
allicin sebesar 68,04%, diallyl disulfide (DADS) 9.19% dan diallyl trisulfide
(DATS) 5.91% (w/w).
Memasak bawang putih dapat menonaktifkan allinase
yakni enzim yang membantu memproduksi allicin," kata ahli diet dari The
Ohio State University Wexner Medical Center, Liz Weinandy.
0 Komentar