Iklan atas - New

Epidemiologi penyakit tidak menular


EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
EPIDEMIOLOGI DIABETES MELITUS (DM)
A.    Multiple Choice
1.      Diabetes apa yang sering menyerang pada usia remaja...
a.       Diabetes tipe III
b.      Diabetes tipe II
c.       Diabetes tipe I
d.      Diabetes mellitus gestasional
2.      Menurut hasil riskesdas, prevalensi diabetes melitus tertinggi terdapat di daerah..
a.      Bandar Lampung
b.      Bandung
c.       DIY Yogyakarta
d.      Surabaya
3.      Klasifikasi diabetes melitus yang paling banyak ditemukan adalah...
a.       Diabetes melitus tipe I
b.      Diabetes melitus tipe II
c.       Diabetes melitus tipe III
d.      Diabetes gestasional
4.      Kadar gula darah sewaktu yang didiagnosis menderita diabetes berkisar..
a.       100-140 mg/dl
b.      70-130 mg/dl
c.       Dibawah 70 mg/dl
d.      Diatas 200 mg/dl
5.      Di bawah ini yang merupakan faktor resiko diabetes melitus yang dapat dimodifikasi adalah..
a.      Polycystic ovary syndrome (PCOS)
b.      Riwayat keluarga
c.       Ras/ etnik
d.      Umur
6.      Dibawah ini yang merupakan faktor resiko diabetes melitus yang tidak dapat dimodifikasi adalah...
a.       Merokok
b.      Umur
c.       Diet tidak sehat
d.      Aktivitas fisik kurang
7.      Yang dimaksud polifagi adalah...
a.       Banyak minum
b.      Banyak makan
c.       Banyak kencing
d.      Tenaga kurang
8.      Hormon yang berperan dalam mengatur kadar gula darah adalah...
a.       Melatonin
b.      Adrenalin
c.       Tiroid
d.      Insulin
9.      Keadaan patologi diabetes melitus akan berdampak pada, kecuali..
a.      Hipertensi
b.      Hiperglikemia
c.       Hiperosmolaritas
d.      Starvasi sel
10.  Promosi kesehatan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya diabetes melitus, kecuali..
a.       Pola hidup sehat
b.      Tidak merokok
c.       Cukup aktivitas fisik
d.      Diet yang ketat
B.     Essay
1.      Bagaimana distribusi diabetes melitus menurut waktu?
Jawab: Lamanya seseorang menderita penyakit dapat memberikan gambaran mengenai tingkat patogenesitas penyakit tersebut. Peningkatan angka kesakitan Diabetes Mellitus dari waktu ke waktu lebih benyak disebabkan oleh faktor herediter, life style (kebiasaan hidup) dan faktor lingkungannya. Komplikasi Diabetes Mellitus dengan penyakit lain terkait dengan lamanya seseorang menderita Diabetes Mellitus, semakin lama seseorang menderita Diabetes Mellitus maka komplikasi penyakit Diabetes Mellitus juga akan lebih mudah terjadi.
2.      Penyebab terjadinya diabetes melitus tipe I adalah?
Jawab:
a.       Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b.      Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
c.       Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.
3.      Jelaskan faktor resiko diabetes melitus yang tidak dapat dimodifikasi!
Jawab:
-          Ras/etnik
-          Ras asia, indian amerika, hispanik, memiliki risiko diabetes melitus yang lebih besar.
-          Riwayat keluarga dengan diabetes
-          Umur
-          Risiko diabetes melitus meningkat seiring meningkatnya usia. Jika Anda berusia >45 tahun, sebaiknya periksakan kadar gula darah.
-          Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir bayi >4000 gram atau pernah menderita DM saat hamil (DM gestasional)
-          Riwayat lahir dengan berat badan rendah (< 2,5 kg)
4.      Jelaskan patofisiologi terjadinya diabetes melitus tipe 2!
Jawab: Pada diabetes mellitus tipe II hiperglikemia sebagai akibat defisiensi insulin relatif terjadi karena dua faktor utama yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Hiperglikemia terjadi karena insulin yang disekresi tidak mampu untuk mentranspor glukosa kedalam sel, karena reseptor insulin di membran sel jumlahnya berkurang, sehingga glukosa dalam darah tetap tinggi. Selain peningkatan kadar glukosa darah pada diabetes mellitus tipe II juga terjadi peningkatan kadar insulin dalam darah atau dalam batas normal. Hal tersebut terjadi karena hiperglikemia akibat resistensi insulin akan terus menstimulasi sekresi insulin oleh pankreas.
Gejala pada diabetes mellitus tipe II berlangsung lambat dan progresif, dan jika klien mengalami gejalanya, hal ini karena kadar glukosanya sangat tinggi. Gejala yang dialami tersebut bersifat ringan yang meliputi kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang lama sembuh, infeksi vagina, dan pandangan kabur. Sedangkan untuk kondisi diabetik ketoasidosis tidak akan terjadi pada klien diabetes mellitus tipe II, karena insulin dengan jumlah adekwat masih mampu mencegah pemecahan lemak dab produksi keton yang menyertainya. meskipun demikian hiperglikemia yang tidak terkontrol akan membuat klien jatuh pada kondisi akut lain berupa sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketotik (HHNK).
5.      Jelaskan salah satu program pengendalian diabetes melitus!
Jawab: Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular); merupakan pemberdayaan masyarakat  dalam meningkatkan kewaspadaan dini dalam memonitoring faktor resiko menjadi salah satu tujuan dalam program pengendalian penyakit tidak menular termasuk diabetes melitus. Posbindu PTM merupakan program pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular berbasis masyarakat yang bertujuan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap faktor resiko baik terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat lingkungan sekitarnya.



EPIDEMIOLOGI STROKE
A.    Multiple Choice
1.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit stroke dilihat dari segi person (orang), kecuali...
a.      Lingkungan
b.      Usia
c.       Jenis kelamin
d.      Genetik
2.      Stres, merokok, diabetes dan tekanan darah tinggi merupakan faktor penyebab penyakit akibat..
a.       Waktu
b.      Orang
c.       Tempat
d.      Determinan
3.      Gambar dibawah ini menunjukkan stroke jenis....







a.      Stroke hemoragik
b.      Stroke non hemoragik
c.       Stroke iskemik
d.      Stroke emboli
4.      Berdasarkan manifestasi klinis yang bukan merupakan klasifikasi stroke dibawah ini adalah..
a.       Transient Ischemic Attack (TIA)
b.      Vertebrobasiler
c.       Stroke in Evolutian (SIE)
d.      Completed Stroke
5.      Faktor resiko stroke yang dapat diubah adalah...
a.      Merokok
b.      Umur
c.       Jenis kelamin
d.      Ras
6.      Dibawah ini yang merupakan 4 major risk factors dari stroke adalah...
a.       Kolesterol
b.      Rokok
c.       Hipertensi
d.      Obesitas
7.      Faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan diantaranya...
a.      Arterosklerosis
b.      Obesitas
c.       Merokok
d.      Hipertensi
8.      Pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak, merupakan patofisiologi dari stroke...
a.       Non Hemoragik
b.      Hemoragik
c.       Kausal
d.      Emboli
9.      Pencegahan stroke dalam early diagnosis & prompt treatment dapat dilakukan dengan cara...
a.       Rutin memeriksa tekanan darah
b.      Mengurangi asupan lemak
c.       Menghindari rokok
d.      Waspadai gangguan sirkulasi darah
10.  Tahap pencegahan stroke dalam disability limitation dapat dilakukan dengan cara...
a.       Waspadai gangguan irama jantung
b.      Rutin memeriksa tekanan darah
c.       Menghindari stres
d.      Mengurangi kalori
B.     Essay
1.      Jelaskan distribusi stroke menurut person (orang)!
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit stroke dilihat dari segi person (orang), yaitu:
a.       Usia.
Kemunduran sistem pembuluh darah meningkat seiring dengan bertambahnya usia hingga makin bertambah usia makin tinggi kemungkinan mendapat stroke. Dalam statistik faktor ini menjadi 2 kali lipat setelah usia 55 tahun.
b.      Jenis kelamin.
Stroke diketahui lebih banyak laki-laki dibanding perempuan. Kecuali umur 35-44 tahun dan diatas 85 tahun, lebih banyak diderita perempuan. Hal ini diperkirakan karena pemakaian obat-obat kontrasepsi dan usia harapan hidup perempuan yang lebih tinggi dibanding laki-laki.
c.       Faktor genetik.
Riwayat stroke pada orang tua akan meningkatkan risiko stroke. Peningkatan risiko stroke ini dapat diperantarai oleh beberapa mekanisme, yaitu: penurunan genetis faktor risiko stroke, penurunan kepekaan terhadap faktor risiko stroke, pengaruh keluarga pada pola hidup dan paparan lingkungan, interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Penelitian pada anak kembar memperlihatkan peran faktor genetik pada risiko stroke.
2.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan stroke hemoragik!
Jawab: Pada stroke ini pembuluh darah pecah sehingga aliran darah menjadi tidak normal. Darah yang keluar akan merembes masuk kedalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed Stroke). Selanjutnya stroke dapat bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution). Jenis hemorhagic dapar terjadi sebagai pendarahan intracerebral atau subaracnoid.
3.      Bagaimana hubungan hipertensi dan stroke
Jawab: Hipertensi adalah faktor risiko utama stroke. Hasil dari 28 Rumah Sakit, hipertensi sebesar 73,9%. Dari studi Framingham, dengan analisa regresi multivariat, dikategorikan hipertensi bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 160/95 mmHg, normotensi jika tekanan darah kurang atau  sama dengan 140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah antara 140/90 mmHg - 160/95 mmHg termasuk borderline atau hipertensi ringan. Berdasarkan hasil perhitungan, hipertensi merupakan faktor risiko terbesar infark otak, baik untuk pria maupun wanita. Menurut perhitungan statistik dengan variabel umur, ternyata hipertensi dan normotensi mempunyai risiko stroke sebesar 3 berbanding 1 untuk pria dan 2,9 berbanding 1 untuk wanita. Artinya dengan faktor risiko hipertensi ditambah umur lanjut, kejadian stroke untuk pria 3 kali dan wanita 2,9 kali lebih sering dibandingkan mereka yang berusia lanjut dengan tekanan darah normal. Hasil analisa lanjutan studi Framingham, hipertensi, baik hipertensi sistolik maupun diastolik, mempunyai risiko yang sama kejadian stroke. Sedangkan untuk tekanan darah borderline, kecenderungan penyakit jantung koroner lebih sering terjadi.
4.      Jelaskan patofisiologi stroke hemoragik!
Jawab: Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Pembuluh darah yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan menimbulkan tingkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian. Disamping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau ruang subarachnoid dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis jaringan otak.
5.      Jelaskan tahap pencegahan stroke melalui health promotion!
Jawab:
Health Promotion yaitu usaha yang merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Dalam mencegah penyakit stroke usaha tersebut dapat dilakukan dengan upaya “3M”, yaitu:
-          Menghindari: rokok, stress mental, minum kopi dan alkohol, kegemukan, dan golongan obat-obatan yang dapat mempengaruhi serebrovaskuler (amfetamin, kokain, dan sejenisnya)
-          Mengurangi: asupan lemak, kalori, garam, dan kolesterol yang berlebih
-          Mengontrol atau mengendalikan: hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung dan aterosklerosis, kadar lemak darah, konsumsi makanan seimbang, serta olah raga teratur 3-4 kali seminggu.




EPIDEMIOLOGI LANSIA
A.    Multiple Choice
1.      Pengertian lansia menurut UU No. 13 Tahun 1998 adalah...
a.      Seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.
b.      Seseorang dikatakan masuk usia lansia jika usianya telah mencapai 65 tahun ke atas.
c.       Pria dan wanita yang telah mencapai usia 60-74 tahun.
d.      Periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan  juga telah menunjukan kemunduran sejalan dengan waktu.
2.      WHO mengelompokkan usia lanjut atas tiga kelompok, kecuali...
a.       Kelompok middle age
b.      Kelompok elderly age
c.       Kelompok old age
d.      Kelompok young age
3.      Menurut WHO kelompok elderly age berkisar pada umur...
a.       45-59
b.      60-74
c.       75-90
d.      45-64
4.      Karakteristik lansia menurut jenis kelamin adalah...
a.      Lansia lebih banyak wanita daripada pria
b.      Lansia lebih banyak pria daripada wanita
c.       Pria dan wanita lansia sama besar
d.      Tidak ada batasan antara pria dan wanita
5.      Menyebabkan lansia depresi dan sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain merupakan perubahan lansia pada...
a.       Fisik
b.      Sosial
c.       Psikologis
d.      Mood
6.      dyspnoe on exertion merupakan masalah kesehatan pada lansia disebut juga...
a.       Terjatuh
b.      Sesak
c.       Sakit kepala
d.      Gatal-gatal
7.      Yang bukan merupakan penyakit-penyakit lansia dibawah ini adalah...
a.       Kanker
b.      Katarak
c.       Prostat yang membesar
d.      Sifilis
8.      Upaya preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit pada lansia adalah..
a.       Menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia
b.      Perilaku hidup sehat
c.       Menghindari merokok
d.      Melakukakan aktivitas fisik
9.      Penyuluhan tentang perilaku hidup sehat, gizi untuk lanjut usia, proses degeneratif seperti katarak, presbikusis merupakan tahap penanggulangan...
a.      Upaya promotif
b.      Upaya preventif
c.       Upaya kuratif
d.      Upaya rehabilitatif
10.  Upaya medis, psikososial, edukatif merupakan tahap penanggulangan...
a.       Upaya promotif
b.      Upaya preventif
c.       Upaya kuratif
d.      Upaya rehabilitatif
B.     Essay
1.      Jelaskan pengertian lansia!
Jawab: Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan  juga telah menunjukan kemunduran sejalan dengan waktu.
2.      Jelaskan perubahan fisik pada proses menua!
Jawab:
a.         Kardiovaskuler: kemampuan memompa darah menurun, elastisitsas pembuluh darah menurun, dan meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer sehingga tekanan darah meningkat.
b.        Respirasi: elastisitas paru menurun, kapasitas residu meningkat sehingga menarik napas lebih berat, dan terjadi penyempitan bronkus.
c.         Muskuloskeletal: cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh (osteoporosis), bungkuk (kifosis), persendian membesar dan menjadi kaku.
d.        Gastrointestinal: esophagus membesar, asam lambung menurun, lapar menurun dan peristaltik menurun.
e.         Persyarafan: saraf panca indra mengecil sehingga fungsinya menurun serta lambat dalam merespon.
f.         Vesika urinaria: otot-otot melemah, kapasitasnya menurun, dan retensi urin.
g.        Kulit: keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Elastisitas menurun, vaskularisasi menurun, rambut memutih dan kelenjar keringat menurun
3.      Jelaskan karakteristik lansia berdasarkan kondisi kesehatan!
Jawab:
a.       Kondisi umum: kemampuan umum untuk tidak tergantung kepada orang lain dalam kegitan sehari-hari. Contohnya mandi, buang air kecil dan besar.
b.      Frekuensi sakit: frekuensi sakit yang tinggi menyebabkan menjadi tidak produktif lagi bahkan mulai tergantung kepada orang lain. Bahkan ada yang karna penyakit kroniknya sudah memerlukan perawatan khusus.
4.      Sebutkan tentang kemunduran dan kelemahan yang dialami oleh lansia atau disebut juga “13i”!
Jawab:
-          Imobilitas (Immobility)
-          Instabilitas/Terjatuh (Instability/Falls)
-          Gangguan intelektual/Demensia (Intelectual impairment/Dementia)
-          Isolasi/Depresi (Isolation/Depression)
-          Inkotinensia (Incontinence)
-          Impoten (Impotence)
-          Imunodefisiensi (Immunodeficiency)
-          Infeksi (Infection)
-          Kelelahan/Malnutrisi (Inanition/Malnutrition)
-          Impaksi/Konstipasi (Impaction/Constipation)
-          Iatrogenesis
-          Insomnia
-          Gangguan (Impairment): penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, komunikasi, integritas kulit dan convalescence.
5.      Jelaskan gizi untuk lanjut usia!
Jawab:
Konsumsi makan yang cukup dan seimbang akan bermanfaat bagi lanjut usia untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan penyakit kekurangan gizi, yang seyogyanya telah dilakukan sejak muda dengan tujuan agar tercapai kondisi kesehatan yang prima dan tetap produktif di hari tua. Hidangan gizi seimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.
-          Sumber zat tenaga atau kalori adalah bahan makanan pokok seperti beras, jagung, ubi dan lainya yang mengandung karbohidrat.
-          Sumber zat pembangun atau protein penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak, pada hewani seperti telur, ikan dan susu. Sedangkan pada nabati seperti kacang-kacangan, tempe, tahu.
-          Sumber zat pengatur, bahan mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ tubuh contohnya sayuran dan buah.

Posting Komentar

0 Komentar