Faktor
yang Mempengaruhi Ekosistem
Menurut Gumilar.I
(2012), berikut adalah faktor yang mempengaruhi kondisi ekosistem yaitu:
1.
Perubahan
Ekosistem secara Alami
Akhir-akhir ini sering terjadi bencana
alam berupa gunung meletus atau gempa bumi. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat
menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem. Misalnya, di hutan sekitar Gunung
Merapi di Jawa Tengah banyak hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya yang
hidup di sana. Jika terjadi gunung meletus di Gunung Merapi maka makhluk hidup
di sana akan banyak yang mati. Begitu pula dengan bencana alam gempa yang
terjadi di Indonesia. Dengan peristiwa alam yang terjadi, ekosistem akan
berubah secara drastis. Dalam sebuah ekosistem, jika salah satu makhluk hidup
berkurang makan akan mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang lainnya. Peristiwa
alam lain yang juga dapat merusak kesimbangan ekosistem adalah kebakaran hutan.
Baik disengaja maupun tidak sengaja kebakaran hutan mengakibatkan kerusakan
ekosistem yang ada di dalamnya. Bahkan dapat memusnahkan makhluk hidup yang ada
di dalamnya.
2.
Perubahan
Ekosistem akibat Perbuatan Manusia
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya, manusia
memanfaatkan alam dan lingkungannya. Namun pemanfaatannya secara berlebihan
tanpa memikirkan akibatnya. Apa saja kegiatan manusia yang dapat menyebabkan
perubahan ekosistem bahkan kerusakan ekosistem.
a. Pencemaran.
(pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan
industri.
b. Terjadinya
banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya
tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
d. Penebangan
hutan secara liar (penggundulan hutan)
e. Perburuan
liar
f. Merusak
hutan bakau.
g.
Penimbunan
rawa-rawa untuk pemukiman.
h. Pembuangan
sampah di sembarang tempat.
i. Bangunan
liar di daerah aliran sungai (DAS)
3.
Pengaruh
Penggunaan Bahan Kimia
Kerusakan lingkungan yang terjadi
akhir-akhir ini sudah tergolong sangat parah. Pencemaran lingkungan sudah
terjadi di hampir wilayah. Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki
tingkat kerusakan lingkungan yang tinggi. Selain akibat dari peristiwa alam dan
ulah manusia yang sengaja merusak lingkungan untuk kepentingan pribadi,
penggunaan bahan kimia di lingkungan sekitar kita, tanpa kita sadari dapat
merusak lingkungan dan ekosistemnya. Misalnya, penggunaan pupuk buatan yang tidak
sesuai dengan takaran yang seharusnya. Petani biasanya menggunakan pupuk untuk
menyuburkan tanaman. Karena keinginan untuk menghasilkan produksi pertanian
yang tinggi maka patani tidak jarang menggunakan pupuk secara berlebihan.
Walaupun diberikan dalam jumlah banyak, namun tanaman pertanian memiliki
kemampuan sendiri dalam menyerap pupuk. Akibatnya kelebihan pupuk tersebut akan
mengendap di dalam tanah. Jika terjadi hujan, maka pupuk yang tidak digunakan
itu akan ikut dalam aliran air. Misalnya, aliran air itu bermuara di sungai
atau danau. Pada mulanya pupuk yang berada di dalam danau ini akan menyuburkan
tanaman air. Namun, jika jumlahnya sangat banyak pertumbuhan tanaman air
tersebut menjadi tidak terkendali. Dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dari
tanaman air akan menutup perairan sehingga merintangi atau mengganggu
transportasi air, mempercepat pendangkalan perairan, menyumbat saluran irigasi
serta instalasi pembangkit listrik tenaga air.
0 Komentar