Analisis
Kerawanan/Ketahanan Pangan di Kabupaten SIGI
Kabupaten-kabupaten
dikelompokkan berdasarkan pencapaian terhadap 9 indikator yang meliputi
ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan, menjadi enam kelompok
prioritas yang mencerminkan situasi ketahanan pangan dan gizi nya yaitu dari
yang paling rentan terhadap kerawanan pangan dan gizi (Prioritas 1) sampai
dengan kelompok yang relatif tahan pangan dan gizi (prioritas 6).
1. Seluruh kabupaten Prioritas 1 (14
kabupaten) berada di Provinsi Papua.
2. Kabupaten-kabupaten Prioritas 2 (44
kabupaten) tersebar di Provinsi Papua (dua belas kabupaten), Papua Barat
(sembilan), Nusa Tenggara Timur (sembilan), Maluku (tujuh), Sumatera Utara
(empat) dan 1 kabupaten masing-masing di Sumatera Barat, Riau dan Maluku Utara.
3. Kabupaten-kabupaten Prioritas 3 (52
kabupaten) tersebar di Provinsi Jawa Timur (Sembilan kabupaten), Nusa Tenggara
Barat (delapan), Sulawesi Tengah (enam), Kalimantan Selatan (lima), Nusa
Tenggara Timur (tiga), Kalimantan Barat (tiga), Banten (dua), Aceh (dua),
Sumatera Barat (dua), Jawa Barat (dua), Sulawesi Tenggara (dua), Sulawesi Barat
(dua) dan 1 kabupaten masing-masing di Sumatera Utara, Sumatera Selatan,
Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Maluku.
A. DATA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN INDONESIA
1. Kebutuhan Konsumtif Normatif
Parameter
Penilaian Indikator:
Defisit Tinggi (≥
1.50)
Defisit Sedang (1.25 -
< 1.50)
Defisit Rendah (1.00 -
1.25)
Surplus Rendah (0.75 - <
1.00)
Surplus Sedang (0.5 -
< 0.75)
Surplus Tinggi (< 0.50)
Berdasarkan
data yang di peroleh dari peta kerentanan dan ketahanan pangan indonesia rasio konsumsi normatif terhadap ketersediaan
bersih serelia di kabupaten Buol yaitu 0,78%, dari data tersebut dapat di
ketahui bahwa kabupaten sigi masuk dalam Status Surplus Rendah.
2. Penduduk yang Hidup di bawah Garis Kemiskinan
Parameter Penilaian Indikator:
Sangat Rawan (≥
35)
Rawan (25 - < 35)
Agak Rawan (20
- < 25)
Agak Tahan (15
-
< 20)
Tahan (10 - < 15)
Sangat
Tahan (0 - < 10)
Berdasarkan
data yang diperoleh dari peta kerentanan dan ketahanan pangan indonesia,
penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan
di kabupaten Buol yaitu 15,06% termasuk dalam Status Agak Tahan.
3. Desa
yang tidak memiliki Akses Penghubung yang Memadai (desa yang tidak dapat
dilalui kendaraan roda 4)
Parameter Penilaian
Indikator:
Sangat Rawan (≥ 30)
Rawan (25 - < 30)
Agak
Rawan (20 - < 25)
Agak
Tahan (15 - < 20)
Tahan (10 - < 15)
Sangat
Tahan (0 - < 10)
Berdasarkan data yang diperoleh dari
peta kerentanan dan ketahanan pangan indonesia, Desa tanpa akses penghubung
yang memadai di kabupaten Buol yaitu 0,00%
termasuk dalam status Sangat Tahan.
4.
Rumah Tangga yang tidak
dapat mengakses listrik (Access to Electricity).
Parameter
penilaian indikator :
Sangat Rawan (≥ 50)
Rawan (40 - < 50)
Agak Rawan (30 - < 40)
Agak Tahan (20 - < 30)
Tahan (10 - < 20)
Sangat Tahan (0 - < 10)
Berdasarkan
data yang diperoleh dari peta kerentanan dan ketahanan pangan indonesia, rumah
tangga tanpa akses listrik di kabupaten Buol yaitu 18,20% termasuk dalam Status Tahan.
5. Rumah
Tangga tanpa Akses Air Bersih
Parameter
penilaian indikator :
Sangat Rawan ( ≥ 70% )
Rawan (
60 - < 70% )
Agak Rawan ( 50 - < 60% )
Agak Tahan ( 40 - < 50% )
Tahan (
30 - < 40% )
Sangat Tahan ( < 30% )
Berdasarkan
data yang diperoleh dari peta kerentanan dan ketahanan pangan indonesia, rumah
tangga tanpa akses air bersih di kabupaten Buol yaitu 35,71% termasuk dalam Status Tahan.
6. Angka
Harapan Hidup
Parameter penilaian indikator :
Sangat
Rawan (≥ 58)
Rawan (58 - < 61)
Agak Rawan (61
–
< 64)
Agak Tahan (64
-
< 67)
Tahan (67 - < 70)
Sangat
Tahan (≤ 70)
Berdasarkan
data yang diperoleh dari peta kerentanan dan ketahanan pangan indonesia, AHH (Angka Harapan Hidup)
di kabupaten Buol yaitu 65,95 termasuk dalam Status Agak Tahan.
7. Stunting
Data stunting di kabupaten sigi tidak
terpenuhi
8. Persentase
Wanita yang Buta Huruf (Female Illiteracy)
Parameter
Penilaian Indikator:
Sangat Rawan (≥ 40)
Rawan (30 - < 40)
Agak Rawan (20 - < 30)
Agak Tahan (10 - < 20)
Tahan (05 - <10)
Sangat Tahan (< 10)
Berdasarkan
data yang diperoleh dari peta kerentanan dan ketahanan pangan indonesia, persentase wanita yang buta huruf (female illiteracy)
di kabupaten Buol yaitu 2,40% termasuk
dalam Status Sangat Tahan.
9.
Keluarga yang Tinggal di Desa dengan Jarak > 5 Km Dari Fasilitas Kesehatan (Access
to health)
Parameter Penilaian Indikator:
Sangat
Rawan (≥ 60)
Rawan(50
-< 60)
Agak
Rawan (40 -< 50)
Agak Tahan (30-< 40)
Tahan (20 -<30)
Sangat Tahan (< 20)
Berdasarkan data yang diperoleh dari
peta kerentanan dan ketahanan pangan indonesia,
persentase
penduduk yang tinggal lebih dari 5 km
dari fasilitas kesehatan di kabupaten Buol yaitu 0,00%
termasuk dalam Status Sangat Tahan.
B.
Mengkonversi tiap indikator menjadi skor yang telah
ditetapkan.
1. Skor
60 = Sangat Rawan Pangan
2. Skor
50 = Rawan Pangan
3. Skor
40 = Agak Rawan Pangan
4. Skor
30 = Agak Tahan Pangan
5. Skor
20 = Tahan Pangan
6. Skor
10 = Sangat Tahan Pangan
Mencari rerata
skor tiap Kecamatan.
![]() |
Σ= .................
(1)
Keterangan :
X = Indikator Penilaian Kerawanan
Pangan (10 indikator)
|

C. Membuat komposit dari masing-masing kecamatan
K
= ..............................(2)
|
K =
= 0,37
D. Penentuan
Prioritas Penanganan
1. K
>= 0,8 Prioritas
1 Sangat Mendesak
2. K
>= 0,64 – 0,8 Prioritas 2 Mendesak
3. K
>= 0,36 – 0,64 Prioritas 3 Agak Mendesak
4. K
>= 0,22 – 0,36 Prioritas 4 Agak Tidak Mendesak
5. K
>= 0,16 – 0,22 Prioritas 5 Tidak Mendesak
6. K
<= 0,16 Prioritas
6 Sangat Tidak Mendesak
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan
bahwa Kabupaten toil-toli
masuk dalam kabupaten Prioritas 3 (Agak Mendesak)
0 Komentar