Iklan atas - New

konsep acceptable daily intake


konsep acceptable daily intake (ADI) dalam penentuan pemaparan jangka panjang senyawa toksik dalam air
Banyak senyawa kimia yang ada dalam air minum telah diketahui dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap kesehatan, tetapi biasanya pada tingkat konsentrasi yang jauh lebih besar dari pada konsentrasi yang ada dalam air minum. Nitrat dan nitrit misalnya, dapat menyebabkan methemoglobinemia khusunya pada bayi, timbal (Pb) dapat mempengaruhi sistem saraf atau hematopoetic, kadmium (Cd) dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan senyawa halogen organik dapat menyebabkan keracunan pada hati (liver).
Apabila terdapat data yang sesuai dari studi terhadap hewan percobaan atau epidemologi tentang toksisitas dari senyawa polutan yang ada dalam air minum, maka untuk menentukan standar konsentrasi dari tiap-tiap senyawa polutan tersebut dapat menggunakan konsep ADI (acceptable daily intake) yakni jumlah total senyawa kimia (polutan) yang masuk (yang dikonsumsi) kedalam tubuh manusia per hari.
ADI dari suatu senyawa kimia didefinisikan sebagai dosis yang diperkirakan tidak menimbulkan resiko jangka panjang apabila senyawa tersebut dikonsumsi atau masuk ke dalam tubuh tiap hari, akan tetapi ADI bukanlah merupakan garansi keamanan secara mutlak, dan juga bukan merupakan suatu perkiraan resiko. Pengandaian terhadap satu nilai ambang batas konsentrasi terhadap tiap individu di dalam jumlah penduduk yang besar adalah merupakan penyederhanaan. Penduduk secara genetik adalah heterogen dengan sejarah pemaparan, kondisi penyakit sebelumnya, kondisi nurtrisi dan kondisi lainnya yang berbeda. Oleh karena itu, setiap individu mempunyai nilai ambang yang unik. Untuk individu tertentu dalam suatu populasi mungkin mempunyai resiko yang tinggi, dan individu lainnya mempunyai kemungkinan mendapatkan resiko yang rendah.
Konsep ADI ini juga kurang sesuai untuk pemakaian senyawa lipophilic dan logam berat yang cenderung terjadi proses bioakumulasi. ADI biasanya diturunkan dari analisis secara detail terhadap sifat peracunan dari suatu senyawa kimia yang telah diuji. Tingkat konsentrasi maksimum tanpa memberikan pengaruh buruk (no observed adverse effect level, disingkat NOAEL) dari suatu senyawa kimia, ditentukan untuk pengaruh buruk yang lebih sensitif pada sistem pengujian, biasanya terhadap binatang atau kadang-kadang terhadap manusia, dan faktor keamanan atau ketidak-pastian digunakan pada dosis NOAEL untuk menetapkan dosis yang aman terhadap populasi penduduk/manusia secara umum.
Untuk menetapkan ADI yakni dengan cara mengalikan NOAEL hasil ekperimen (mg/kg/hari) dengan berat badan orang dewasa (70 kg) dan dibagi dengan faktor keamanan atau faktor ketidak-pastian.
ADI (mg/orang/hari) = NOAEL (mg/kg/hari) X 70 (kg/orang) / faktor keamanan
Oleh karena ADI adalah merupakan total intake (pemasukan) senyawa kimia racun harian dari berbagai macam sumber yakni dari air minum, makanan, dan juga udara atau lainnya, maka untuk menentukan konsentrasi senyawa polutan dalam air minum yang diijinkan dengan asumsi tiap orang dewasa mengkonsumsi 2 liter air minum per hari, harga akhir konsentarsi harus dibagi dengan faktor 2.
Target Konsentrasi dalam air minum (mg/l) = [ADI (mg/hari) - inhalasi (mg/hari) - makanan (mg/hari)] / 2 (l/hari)
Hasil perhitungan tersebut biasanya digunakan untuk penentuan pemaparan jangka panjang senyawa kimia racun kronis yang diijinkan yang berasal dari air minum. Dalam beberapa kasus yang berkenaan dengan pemaparan jangka pendek terhadap anak-anak, yang mana kemungkinan mempunyai resiko yang lebih besar karena ratio konsumsi air minum terhadap berat badan mempunyai harga yang lebih besar, USEPA menetapkan standar perhitungan pemaparan individual dengan menggunankan asumsi berat badan anak 10 kg dan konsumsi air minum 1 liter per hari, serta menggunakan faktor keamanan 3,5. Ada juga cara lain untuk menentukan konsentrasi ADI yakni dengan konversi dosis berdasarkan luas permukaan tubuh (mg/M2 luas) sebagai ganti dari berat badan. Korelasi tersebut kemungkinan lebih sesuai untuk ekstrapolasi dari binatang kecil (misalnya tikus) terhadap manusia dibandingkan dengan apabila data percobaan terhadap anjing atau kera.

Posting Komentar

0 Komentar