PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Teknologi Informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini
menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk
menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan
kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan
diakses secara global.Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi
informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti
informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani (Anggadini, 2015)
Kemudian untuk profesi
seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi.
Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi yang
lainnya atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu,
negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat
bertukar pikiran yang sering disebut jejaring sosial. Perkembangan Teknologi
Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai
dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan elife, artinya kehidupan
ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang
ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti
e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine,
elaboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Penerapan teknologi informasi telah begitu pesat.
(Tegar & Mustafidah, 2016)
Banyak hal yang
menguntungkan pengguna namun juga sering membawa dampak tidak menyenangkan.
Sopan santun berkomunikasi melalui teknologi seperti telepon seluler (ponsel),
dan penggunaan teknologi internet cenderung terabaikan dan tidak memperhatikan
iptak . Penggunaan teknologi sering tidak memperhatikan etika berkomunikasi
tidak hanya itu saja dampak dari era globalisasi yang terjadi saat ini begitu
banyak video yang tidak semestinya mereka unduh kedalam internet . Kemajuan
teknologi perlu perlindungan menyeluruh akan informasi jati diri kita agar
tidak disalahgunakan untuk keperluan-keperluan yang mengganggu(Sindar, Sinaga, Studi, & Informatika, 2006)
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui / memahami tentang komputer jaringan dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca tulisan ini
diharapkan kita bisa lebih memahami teknologi informasi, karena bangsa yang
maju adalah bangsa yang menguasai teknologi dan informasi. Dengan memahami
jaringan komputer maka akan sangat memudahkan kita dalam menyelesaikan sesuatu
dalam kehidupan sehari-hari.
C. Manfaat
Mengetahui pengaruh perkembangan
Tekhnologi Informasi serta dampak dan penanggulangannya di era globalisasi ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah
Jaringan
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun
1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di
laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H.
Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah
perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa
proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch
Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer
dengan dengan kaidah antrian
(Anggadini, 2015)
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai
membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani
beberapa terminal. Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan
waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk
pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS
beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses
TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang
pada awalnya berkembang sendiri-sendiri (Winata, 2017)
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan
bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal,
maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).
Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar
secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri
disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan
perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena
selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani
terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat (Anggadini, 2015)
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil
sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan
komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses
bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja
tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan
dan terbentuklah jaringan raksasa WAN (Tegar & Mustafidah, 2016)
B. Jenis-Jenis
Jaringan Komputer
Jaringan
komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang
terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel kabel
atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling
bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama
menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer,
printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node.
Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan
node (Kausar, 2007).
Menurut (Tegar &
Mustafidah, 2016), secara umum jaringan
komputer dibagi atas lima jenis, yaitu ;
1.
Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan
jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai
beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya
printer) dan saling bertukar informasi (Lukman, 2015)
2.
Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area
Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan
biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup
kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu
menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi
kabel (Ghofar, 2011)
3. Wide
Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya
mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan
benua. WAN terdiri dari kumpulan mesinmesin yang bertujuan untuk menjalankan
program-program (aplikasi) pemakai (Ghofar, 2011)
4.
Internet
Sebenarnya terdapat
banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan
perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering
berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan
lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini
diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway
guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan,
baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang
terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet (Ghofar, 2011)
5.
Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel
merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan
jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi
atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat
terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel
tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa
kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu
memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang
menggunakan kabel (Ghofar, 2011)
C. Topologi
Jaringan Komputer
Topologi
adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya
sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus,
token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai
ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri (Winata, 2017)
1.
Topologi
bus
Pada topologi ini semua
sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi
yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara
bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada
topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat
dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi
jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi
biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer (Kausar, 2007)
Gambar 1 topologi
bus
Keuntungan
• Hemat kabel
• Layout kabel sederhana
• Mudah dikembangkan
Kerugian
• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat
kecil
• Kepadatan lalu lintas
• Bila salah satu client rusak, maka
jaringan tidak bisa berfungsi.
• Diperlukan repeater untuk jarak
jauh
2.
Topologi
Token RING
Metode token-ring (sering disebut ring
saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran).
Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai
loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul
diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.
Keuntungan
(Kausar, 2007)
• Hemat Kabel
Kerugian
• Peka kesalahan
•
Pengembangan
jaringan lebih kaku
gambar 2 token RING
3.
Topologi
STAR
Kontrol terpusat, semua
link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau
client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan
lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan
jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat
menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server (Kausar, 2007)
gambar 3 topologi
STAR
Keuntungan
o
Paling fleksibel
o
Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan
lain
o
Kontrol terpusat
o
Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
o
Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian
o
Boros kabel
o
Perlu penanganan khusus
o
Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
4. Topologi Peer-to-peer
Network
Peer
artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer
yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10
komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah
penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer
bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka
berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem
jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki
komputer „kuno‟, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah
Pentium IV, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword
card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan
untuk sistem jaringan (Kausar, 2007)
gambar 4 Topologi
Peer-to-peer Network
5. Topologi Jaringan Cincin (Ring)
Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan
seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam
sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan
sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan
switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini
antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah
(sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka
aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem (Kausar, 2007)
D. Manfaat
Jaringan Komputer
1.
Resource
Sharing
Dapat
menggunakan sumberdaya yang ada secara bersamasama. Misal seorang pengguna yang
berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam
menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini
sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak (Anggadini, 2015)
2.
Reliabilitas
tinggi
Dengan jaringan komputer
kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber
alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua,
tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu
mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan (Anggadini, 2015)
3. Menghemat uang
Komputer berukutan kecil
mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang
besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh
kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu
kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja
dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang
terdiri dari komputerkomputer pribadi (Anggadini, 2015)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
dapat diuraikan pada tulisan diatas dapat diambil beberapa
kesimpulan,diantaranya jaringan komputer terbagi kepada :
1. Local Area Network (LAN)
2. Metropolitan Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
B. Saran
Adapun saran yang
dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini, yaitu:
1. Teknologi jaringan komputer sangat memudahkan kita dalam
berbagai kegiatan, oleh karena itu jangan kita salah menggunakan karena akan
dapat merugikan pihak lain,
2. Perbanyak kembali
pengetahuan kita tentang komputer jaringan
Daftar Pustaka
Anggadini, S. R. I. D. (2015). Vol.11 No. 2, 11(2),
176–187.
Ghofar, Z. (2011). Makalah Perkembangan Teknologi
Informatika. Karya Ilmiah Mahasiswa S1 Sistem Informasi. Retrieved from
http://www.amikom.ac.id/research/index.php/SSI/article/view/6479
Kausar, M. A. (2007). Membuat format dokumen. Word Journal
Of The International Linguistic Association.
Lukman. (2015). Panduan Pengelolaan Referensi Menggunakan
Aplikasi Mendeley. Acara Pembinaaan Finalisasi Protokol Dan Review Etik
Risbinkes 2015, Hotel Santika Premiere Bekasi, 1–32.
Sindar, A., Sinaga, R. M., Studi, P., & Informatika, T.
(2006). e-ISSN 2580-9741 p-ISSN 2088-3943, 27–35.
Tegar, M., & Mustafidah, H. (2016). Penentuan Spesifikasi
Komputer Berdasarkan Kebutuhan Pemakai Dan Harga Menggunakan Basis Data Fuzzy, IV.
Winata, A. P. (2017). Manajemen File Mendeley. TUTORIAL
Manajemen File Mendeley, 1–12.
0 Komentar