Masalah
dalam Pembiayaan Kesehatan
Masalah
kesehatan tidak mungkin diselesaikan dengan baik tanpa dukungan pembiayaan yang
memadai. Pembiayaan kesehatan merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas
kesehatan suatu negara secara bermakna. Indonesia dikategorikan sebagai negara dengan
pembiayaan kesehatan yang rendah dengan ratarata sekitar 2,2% dari gross
domestic product(GDP) dan 87$ per kapita, suatu nilai yang berada jauh dari
anjuran WHO, minimal 5% dari GDP per tahun. Pembiayaan kesehatan dirumuskan
dalam urusan kesehatan yang terdapat dalam anggaran pendapatan dan belanja negara/daerah
(APBN atau APBD). Pembiayaan kesehatan diperuntukkan bagi dinas kesehatan dan
alokasi dana subsidi masing-masing rumah sakit pemerintah. Pembiayaan rumah
sakit terdiri atas pendapatan dan belanja (Olivia, Ayuningtyas, 2010).
Menurut Tudiono (2012),
bahwa Analisis pembiayaan kesehatan di Indonesia mengungkapkan beberapa masalah
yaitu:
1. jumlahnya
kecil
2. kurang
biaya untuk program promotif dan
preventif
3. Kurang biaya
operasional
4. terlambat
realisasi,
5. tidak dikaitkan dengan kinerja
6. terfragmentasi,
7. inefisien
8. Anggaran
kesehatan direncanakan secara historikal dan besarnya tergantung pada plafond
anggaran yang dari tahun ketahun tidak berubah
Menurut
Azwar (2010), berbagai masalah jika
ditinjau dari sudut pembiayayan kesehatan secara sederhana dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Kurangnya
dana yang tersedia
Dibanyak
negara, terutama dinegara berkembang dana yang disediakan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tidak memadai. Rendahnya alokasi anggaran ini saling
terkait dengan masih kurangnya kesadaran pengambil keputusan akan pentingnya
arti kesehatan.
b. Penyebaran
dan yang tidak sesuai
Masalah
lain yang dihadapi ialah penyebaran dan yang tidak sesuai, karena kebanyakan
justru beredar didaerah perkotaan. Padahal jika ditinjau dari penyebaran
penduduk, terutama dinegara yang sedang berkembang kebanykan bertempat tinggal
didaerah pedesaan.
c. Pemanfaatan
dan yang tidak tepat
Adalah
mengejutkan bahwa dibanyak negara ternyata biaya pelayanan kedokterannya jauh
lebih tinggi dari pada biaya pelyanan kesehatan masyarakat. Padahal semua pihak
telah mengetahui bahwa pelyanan kedokteran dipandang kurang efektif dari pada
pelayanan kesehatan masyarakat.
d. Pengelolaan
dan yang belum sempurna
Seandainya
dana yang tersedia amat terbatas, penyebaran dan pemanfaatannya belum begitu
sempurna namun jika apa yang dimiliki tersebut dapat dikelola dengan baik,
dalam batas-batas tertentu tujuan dari pelayanan kesehatan masih dapat
tercapai.
e. Biaya
kesehatana yang makin meningkat
Banyak
penyebab yang berperanan disini, beberapa yang terpenting adalah :
1) Tingkat
inflasi
Meningkatnya
biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang terjadi
dimasyarakat. Demikianlah apabila terjadi kenaikan harga dimasyarakat, maka
secara otomatis biaya investasi dan juga biaya oprasional pelayanan kesehatan
akan meningkat pula.
2) Tingkat
permintaan
Meningkatnya
biaya kesehatan sangat diperngaruhi oleh tingkat permintaan yang ditemukan
dimasyarakat.
f. Kemajuan
ilmu dan teknologi
Semua
kemajuan teknologi ini tentu akan berpengaruh terhadap pengeluaran yang
dilakukan, baik terhadap biayay investasi ataupun biaya oprasional tidak
mengherankan jika kemudian biaya kesehatan meningkat dengan tajam.
g. Perubahan
pola penyakit
Jika
dahulu banyak ditemukan berbagai penyakit yang bersifat akut, maka pada saat
ini telah banyka ditemukan berbagai penyakit yang bersifat kronis. Dibandingkan
dengan penyakit akut, perawatan berbagai penyakit kronis ini ternyata lebih
lama. Akibatnya biayay yang dikeluarkan untuk perawatan dan penyembuhan
penyakit akan lebih banyak pula.
h. Perubahan
pola pelayanan kesehatan
Pada
saat ini sebagai akibat dari perkembangan spesialis hasil dan supspesialisasi
menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak (frakmentet health
service) satu sama lain tidak berhubungan. Akibatnya tidak mengherankan jika
kemudian sering dilakukan pemeriksaan yang sama secara berulang-ulanhg yang
pada akhirnya membebani pasien.
i.
Perubahan pola hubungan
dokter/pasien
Akibat
kemajuan dan ilmu teknologi menyebabkan hubungan dokter pasien tidak begitu
erat lagi. Tidak mengherankan jika kebetulan terjadi perselisihan paham, dapat
mendorong munculnya sengketa dan bahkan tuntutan hukum kepengadilan.
j.
Lemahnya mekanisme
pengendalian biaya
Mekanisme
pengendalian biaya yang dimaksud banyak macamnya mulai dari certifitace
of need, feasibility study, development plan, profesional standar,
medical audit sampe dengan red
regulation yang semuanya harus dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan yang jelas.
k. Penyalah
gunaan asuransi kesehatan
Asuransi
kesehatan sebenarnya adalah salah satu pengendalian biaya kesehatan. Tetapi
jika diterapkan secara tidak tepat sebagaimana lazim ditemukan pada bentuk yang
konfensional (thirt party system)
dengan sistem menganti biaya (reimbursment)
justru akan mendorong naiknya biayay kesehatan.
0 Komentar