ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran
Pernapasan Akut. Dimana penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian
dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung hingga alveoli termasuk
jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Paramhita,
2013).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan
penyakit yang sering terjadi pada anak. WHO memperkirakan insiden ISPA di
negara berkembang dengan angka kematian balita diatas 40 per 1000 kelahiran
hidup adalah 15-20% pertahun pada golongan usia balita.
Menurut WHO kurang
lebih 13 juta anak balita di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar
kematian tersebut terdapat di negara berkembang, dimana ISPA merupakan salah
satu penyebab utama kematian dengan membunuh ± 4 juta anak balita setiap tahun
(Patmawati, 2016).
Di Indonesia kasus ISPA selalu menempati urutan
pertama penyebab kematian bayi. Sebanyak 36,4% kematian bayi pada tahun 2008
(32,1%) pada tahun 2009 (18,2%) pada tahun 2010 dan 38,8% pada tahun 2011
disebabkan karena ISPA. Selain itu, ISPA sering berada pada daftar sepuluh
penyakit terbanyak penderitanya di rumah sakit. Berdasarkan data dari P2
program ISPA tahun 2009, cakupan penderita ISPA melampaui target 13,4%, hasil
yang diperoleh 18.749 penderita. Survei mortalitas yang dilakukan Subdit ISPA
tahun 2010 menempatkan ISPA sebagai penyebab terbesar kematian bayi di
Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita (Patmawati,
2016).
Sesuai dengan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah dari bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2013 tercatat jumlah
penduduk balita sebanyak 274.155 dan yang menderita ISPA sebanyak 138.740
balita. Pada tahun 2014 dari bulan Januari sampai dengan Agustus penduduk
balita sebanyak 276.530 balita dan yang menderita ISPA sebanyak 82.823 balita.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palu tahun 2014 jumlah balita di
kota Palu sebanyak 34.534 balita.
Jumlah balita penderita Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) adalah 1.530 balita. Sedangkan data yang diperoleh dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi tahun 2013, jumlah balita sebanyak 22.006 balita
dan penderita ISPA sebanyak 16.660 balita. Sedangkan pada tahun 2014 dari bulan
Januari sampai bulan September jumlah balita sebanyak 22.006 dan penderita ISPA
sebanyak 9.932 balita (Enggar, 2017).
0 Komentar