Pemetaan Lingkungan dalam Pemasaran Sosial
1)
.
Definisi Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara
kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi
surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat
diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan
terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang
tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan Bakteri).
2)
Defenisi
Lingkungan Dalam Pemasaran Sosial
Lingkungan Pemasaran adalah
lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar
pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.
Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus menerus dan
beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah.
Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi
perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru.
1.
Lingkungan
Internal
lingkungan internal adalah
kegiatan-kegiatan internal perusahaan yang dapat dikendalikan, artinya, untuk
mencapai tujuan dan menjalankan strategi pemasaran, pemasar mampu
melakukan pengendalian atau pengaturan atas operasi kegiatan-kegiatan tersebut
seperti yang dikehendaki perusahaan. perusahaan dapat melakukan alokasi
sumberdaya secara produktif melalui koordinasi faktor manusia dan alat-alat
manajemen.
Pemahaman lingkungan internal
(fungsi pemasaran dan fungs nonpemasaran) pada umumnya perlu ditekankan pada
aspek :
- Aspek
Sumber daya Organisasi, meliputi kekayaan, kemampuan, dan posisi pasar.
Mampu mendukung startegi dan dipercaya dapat berpengaruh terhadap usaha
merealisasi tujuan organisasi.
- Aspek Manusia. Sumbedaya manusia merupakan
kekuatan perusahaan, tetapi sebaliknya dapat juga sekaligus sebagai
ancaman perusahaan apabila tidak dikendalikan dengan baik.
- Aspek
alat-alat manajemen dan teknologi, meliputi siste informasi, organisasi,
dan teknik-teknik operasional. Penguasaan manajemen teknologi atau
teknologi mampu memberikan kekuatan kepada perusahaan. Akan tetapi
pengendaliannya memerlukan investasi yang tidak sedikit.
1.1
Lingkungan
Internal-Pemasaran (Bauran Pemasaran)\
Pada Umumnya Aspek Pemasaran
Meliputi Kegiatan-Kegiatan Yang Berkaitan Dengan :
a.
Perencanaan Barang (Product)
b.
Penetapan Harga (Price)
c.
Program Promosi (Promotion)
d.
Saluran Distribusi (Place)
1.2
Lingkungan
Internal-Nonpemasaran
Aspek nonpemasaran adalah
kegiatan-kegiatan fugsional atau operasional perusahaan (selain kegiatan
pemasaran). Antara lain adalah
a.
Produksi
atau operasi
Mencakup
kapasitas produksi, fasilitas produksi, teknologi produksi yang digunakan,
efisiensi produksi dan kemampuan mengendalikan pasokan bahan baku.
b.
Keuangan
mencakup struktur dan nilai aset,
Akses
memperoleh kredit, alokasi dana untuk setiap kegiatan perusahaan, dukungan
sumber daya keuangan dalam memenuhi kebutuhan dana setiap kegiatan dan
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan.
c.
Sumber
daya manusia
Mencakup
jumlah pegawai, kualifikasi pegawai, perencanaan sumber daya manusia, penarikan
dan pengembangan pegawai, serta sistem kompensasi.
d.
Pemasaran
Mencakup
citra perusahaan atau produk, pemahaman tentang pasar, jaringan distribusi,
pengembangan produk, efektivitas promosi,penetapan harga, serta hubungan dengan
konsumen, pemasok dan perantara
e.
Riset dan pengembangan
mencakup kualitas riset, relevanasi riset dengan kebutuhan pengembangan, ketersediaan sumber daya riset, komitmen manajemen terhadap riset dan pemanfaatan hasilnya, kerjasama dengan pihak lain, serta waktu pelaksanaan riset.
mencakup kualitas riset, relevanasi riset dengan kebutuhan pengembangan, ketersediaan sumber daya riset, komitmen manajemen terhadap riset dan pemanfaatan hasilnya, kerjasama dengan pihak lain, serta waktu pelaksanaan riset.
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal kegiatan pemasaran adalah
pengaruh-pengaruh tidak langsung yang berada di luar kekuasaan atau kendali
pemasar. Pengaruh-pengaruh tersebut akan memaksa pemasar untuk menyesuaikan
arah dan starteginya agar tetap survive di lingkungannya.
Situasi maupun perubahan-perubahan yang terjadi pada
lingkungan luar ini dapat memberikan peluang-peluang atau hambatan-hambatan
yang dapat dimanfaatkan atau diatasi oleh pemasar. Misalnya deregulasi otomotif
yang dikeluarkan pemerintah, bagi perusahaan tertentu (misalnya importir mobil
mewah) dapat merupakan peluang untuk mengembangkan usaha, tetapi bagi
perusahaan lain (eksportir mobil sederhana) dapat merupakan ancaman.
2.1 lingkungan eksternal-makro
Lingkungan luar makro meliputi aspek
:
1.
Kondisi perekonomian
2. Hukum,
politik dan peraturan pemerintah
3. Kependudukan
dan keseimbangan lingkungan
4. Teknologi
5.
Sosial dan kebudayaan
1)
Kondisi
Perekonomian
Perekonomian
adalah kondisi lingkungan eksternal yang berkaitan dengan persoalan
keseimbangan penggunaan sumberdaya yang terbatas oleh berbagai pihak untuk
menjalankan kegiatan produksi.
Konsekuensi
dari masing-masing sistem serta kegiatan pertumbuhan ekonominya memberikan
pengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Untuk dapat memahaminya, diperlukan
berbagai indikator yang dapat menjelaskan kegiatan-kegiatan ekonomi suatu
negara.
Indikator-indikator tersebut adalah
:
·
Pendapatan dan produk nasional
(gnp,gdp,tingkat konsumsi)
·
Harga, upah, produktivitas (tingkat
inflasi, index harga)
·
Investasi (industri, peralatan)
·
Tabungan (personal, bisnis)
·
Tenaga dan kesempatan kerja (jumlah
tk, unemployment)
·
Kegiatan pemerintah (pjp, pelita,
apbn)
·
Transaksi internasional (neraca
perdagangan, ekspor, impor)
2)
Hukum,
Politik, Dan Peraturan Pemerintah
Pemerintah mengendalikan kegiatan dan warganegaranya
dengan berbagai hukum, politik, dan peraturan-peraturan. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah :
·
Hukum lokal, dagang, internasional
·
Badan arbitrasi, hak cipta
·
Kestabilan dan resiko politik
·
Kebijakan moneter dan fiskal
·
Investasi dan industri
·
Perbankan dan perdagangan dn dan ln
·
Subsidi, proteksi dan pembatasan
3)
Kependudukan
Dan Keseimbangan Lingkungan
Sebagai warga negara maupun bukan warganegara,
pengaruh penduduk bagi perusahaan sangat penting. Penduduk merupakan pasar
potensial. Oleh karena itu perlu dipahami dengan baik. Keberadaan penduduk
disuatu wilayah atau negara tidaklah tetap, melainkan selalu berubah. Baik
dalam jumlah, komposisi, maupun perilakunya.
Oleh karena itu, perlu dijaga keseimbangannya dengan
baik.
·
Perubahan jumlah dan komposisi
penduduk
·
Distribusi pendapatan penduduk
·
Penyebaran dan kepadatan penduduk
·
Besar anggota dan siklus kehidupan
keluarga
·
Persediaan sumberdaya alam
·
Pencearan dan ekosistem
4)
Teknologi
Kemajuan teknologi mempengaruhi perkembangan kegiatan
proses produksi. Tidak hanya memperbaiki cara-cara dalam memproduksi tetapi
juga material yang diperlukan untuk proses produksi menjadi semakin baik.
Banyak produk-produk baru yang diperlukan dan kemudian diciptakan, tetapi juga
banyak produk-produk yang tidak lagi diperlukan karena sudah usang.
Perubahan-perubahan lingkungan teknologi tersebut
memberikan pengaruh besar terhadap perusahaan. Perkembangan teknologi meliputi
beberapa tahap :
1.
Tahap teknologi baru atau inovasi
2. Tahap
pengembangan teknologi
3.
Tahap penggunaan teknologi
5)
Sosial Dan
Kebudayaan
Sosial dan kebudayaan meliputi :
·
Kultur dan etos kerja
·
Konsep keluarga dan masyarakat
·
Perubahan gaya hidup
·
Pendidikan dan kualitas kehidupan
·
Kehidupan religius
·
Globalisasi
·
Transportasi dan komunikasi
2.2
Lingkungan
Eksternal-Mikro
Lingkungan eksternal yang langsung berpengaruh
terhadap kegiatan pemasaran adalah lingkungan eksternal-mikro. Lingkungan
eksternal-mikro meliputi pelaku-pelaku yang aktif berperan dalam proses kegitan
pemasaran. Meskipun keberadaannya diluat, tetapi pemasar masih dapat
mempengaruhi kegiatan-kegiatan mereka. Dengan kata lain pemasar mampu
mengendalikan lingkungan eksternal-mikro.
Lingkungan
eksternal-mikro meliputi aspek :
1.
Pemasok
2.
Pesaing
3.
Perantara
4.
Pasar
1)
Aspek
Pemasok
Pemasok pemasaran perusahaan adalah lembaga-lembaga
atau individual yang melakukan kegiatan penyediaan sumberdaya yang diperlukan
untuk operasional perusahaan.
perusahaan juga mampu mengendalikan pemasok tergantung
beberapa kondisi :
1.
Peran produk yang ditawarkan pemasok
2.
Potensi pemasok melakukan integrasi
ke depan
3.
Persaingan antara
2)
Aspek
Pesaing
Empat golongan pesaing bagi
perusahaan adalah :
Perusahaan-perusahaan
yang memproduksi barang-barang dan atau harga yang relatif sama. Contoh:
pesaing dari honda adalah toyota, peugeot maupun mitsubishi. Bmw, volvo maupun
mercedes adalah bukan pesaingnya karena termasuk mobil-mobil mewah.
Perusahaan-perusahaan
yang bergerak dalam industri yang sama, atau membuat barang-barang pada kelas
yang sama. Contoh: pesaing honda sekarang adalah semua perusahaan mobil
(termasuk mobil-mobil mewah).
Perusahaan
yang memproduksi barang-barang untuk memenuhi kebutuhan maupun keinginan
konsumen yang sama. Contoh: pesaing honda sekarang tidak hanya seluruh
perusahaan mobil tetapi juga perusahaan yang memproduksi jasa transportasi,
misal : kereta api, taksi, biskota, sepeda, pesawat terbang bahkan juga pejalan
kaki.
Perusahaan-perusahaan
yang bersaing untuk memperebutkan uang konsumen. Contoh: pesaing honda
adalah bukan hanya perusahaan-perusahaan dalam industri transportasi atau jasa
transportasi tetapi juga industri real estate, investasi, emas-permata,
kenikmatan hidup dan sebagainya.
3)
Aspek
Perantara
Perantara
(middleman) adalah individual atau lembaga-lembaga usaha yang kegiatannya
adalah menyampaikan barang dan jasa secara langsung atau tidak langsung dari
pemasar ke konsumen. Perantara atau penyalur dapat merupakan usaha yang
independen maupun dependen terhadap perusahaan.
Perantara
yang independen adalah para pedagang (merchant middleman) yang membeli barang
dari perusahaan. Mereka dapat merupakan pedagang besar (wholesaler) atau
pedagang eceran (retailer).
4)
Aspek
Pasar
Pasar
mempunyai tiga karakteristik :
Minat
karena mempunyai kebutuhan maupun keinginan terhadap barang dan jasa tertentu kemampuan
membeli karena mempunyai sesuatu yang bernilai (misalnya uang) untuk dipertukarkan
dengan barang yang diperlukan Akses pembelian atau kesediaan untuk
merealisasikan pertukaran tersebut. Pasar meliputi pasar konsumen antara
(intermediate costumers) dan konsumen akhir (final consumers). Konsumen antara
adalah pasar yang membeli barang dan jasa bukan untuk dikonsumsi sendiri,
mereka membeli barang untuk dijual atau diproses menjadi barang lain dan dijual
kembali.
3)
Menguraikan Keuntungan/Manfaat Pemetaan
Lingkungan Dalam Pemasaran Sosial
Bisnis bukan hanya soal produk tetapi juga soal pemasaran atau
marketing. Pemasaran juga bukan soal bagaimana caranya menjual produk, tetapi
soal bagaimana caranya memahami dan mempelajari segmentasi pasar. Memahami
segmentasi pasar yang dibidik penting dalam sukses atau tidaknya sebuah
bisnis.
Kegagalan sebuah bisnis bisa jadi disebabkan karena salah dalam
membidik pasar. Dengan kata lain, kegagalan itu disebabkan karena tidak
didahului dengan pemetaan segmentasi pasar dan keputusan untuk mengambil
segmentasi tertentu dalam pemasaran produk.
Pengusaha yang hanya fokus pada produk memang akan menghasilkan produk yang
baik, namun belum tentu akan meledak di masyarakat. Karena itu, penting untuk
memahami ilmu marketing, termasuk memahami segmentasi pasar dalam sebuah
bisnis.
Sedangkan definisi
yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995), mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu
proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan
karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride
& Ferrel (1995), mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan
menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara
relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Menurut Swastha & Handoko (1987), yang
merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi
segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai
dengan marketing mix.
Berikut beberapa keuntungan yang bisa diambil manakala pengusaha sudah
membuat pemetaan segmentasi pasar sebuah produk sebelum mulai menjalankan
usaha.
1. Anggaran promosi
yang efisien
Salah satu aspek terpenting dalam dunia bisnis
adalah promosi. Bila anda mempunyai sebuah produk yang diharapkan dapat
diterima secara luas oleh pasar, maka mau tidak mau anda harus melakukan
promosi. Promosi sendiri bisa dilakukan secara tradisional seperti
pemasaran dari mulut ke mulut, menggunakan media promosi seperti banner,
spanduk, atau mengiklankan diri di radio, koran, bahkan televisi. Sebelum jauh
melangkah sampai di sana, pertama sekali yang harus anda lakukan adalah
mempelajari segmentasi pasarnya seperti apa. Misalnya, bila anda mempunyai
produk pakaian muslim, maka lebih baik bila anggaran promosi perusahaan anda
dialokasikan untuk mengikuti event bertemakan Islami ketimbang membuang uang
untuk promosi di koran. Dengan cara ini, secara tidak langsung anda telah
melakukan upaya efisiensi dalam mengelola budget promosi.
2. Target penjualan
yang lebih cepat diraih
Melakukan pemetaan terhadap segmentasi pasar membuat
anda lebih fokus dalam menggarap segmentasi yang dituju. Hal ini akan membuat
anda lebih percaya diri pada jenis segmentasi tersebut. Misalnya, bila anda
seorang pengusaha sepatu kulit, maka fokuslah menggarap segmentasi masyarakat
menengah dan menengah atas. Jangan terlalu berupaya untuk membuat harganya
lebih murah ketimbang yang lainnya karena segmentasi pasar seperti ini,
biasanya lebih mengutamakan kualitas ketimbang harga. Jadi, yang Anda fokuskan
adalah bagaimana membuat produk yang premium, bukan produk yang murah.
3. Punya standar
layanan
Dengan fokus pada segementasi pasar, itu akan
membantu anda dalam menentukan standar produk maupun layanan perusahaan anda.
Pembeli pun secara tidak langsung bisa mengetahui seberapa tinggi kualitas
produk anda. Masuk ke dalam pasar yang heterogen akan membuat anda sulit untuk
menentukan standar layanan karena perbedaan dasar kepuasaan konsumennya yang
terlalu beragam.
Menurut Porter (1991), manfaat dilakukannya pemetaan segmentasi pasar, antara
lain:
1.
Perusahaan
akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2.
Dapat
mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3.
Dapat
menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4.
Dapat
mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5.
Dapat
digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode
dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000),
menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1.
Dapat
membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2.
Dapat
digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3.
Dapat
digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4.
Dapat
digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan
segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung
sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan
segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena
jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/riset pasar akan bertambah
searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi,
ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang
membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
4). Menguraikan Contoh Lingkungan Dalam Pemasaran
Sosial Di Bidang Kesehatan
Pemasaran
sosial, penggunaan teknik pemasaran untuk memperkenalkan atau mengadakan
perubahan sosial. Seiring dengan perubahan kebijakan pembangunan
kesehatan di Indonesia, pemasaran sosial (social marketing) telah banyak dipergunakan dalam berbagai
keperluan program kesehatan masyarakat, yang merupakan salah satu bentuk
operasional dari komunikasi kesehatan. Sebagai contoh program keluarga berencana.
Pemasaran
Sosial sangat berpengaruh terhadap Kesehatan Masyarakat. Kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang harapan hidup
dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian . Pemasaran
Sosial merupakan bagian dari bidang studi komunikasi. Salah satu definisi
komunikasi yang relevan dengan bahasan ini adalah seperti yang
dikemukakan Arnold dan Hirsch: Suatu proses penyampaian
pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku penerima pesan. Pengertian
yang paling sederhana mengenai pemasaran sosial adalah penggunaan
prinsip-prinsip dan teknik pemasaran untuk menyampaikan ide atau perilaku
tertentu.
Philip Kotler (2005), menyatakan bahwa pemasaran sosial adalah
suatu proses untuk membuat rancangan, implementasi dan pengawasan program yang
bertujuan meningkatkan penerimaan gagasan sosial atau perilaku pada kelompok
sasaran. Gagasan dan perilaku dari pemasaran sosial dalah produk yang
dipasarkan. Bagaimana cara mengubah perilaku masyarakat demi tercapainya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pemasaran dalam konteks promosi
kesehatan adalah keterampilan manajemen dalam hal mengidentifikasi kesempatan–kesempatan
untuk memenuhi permintaan konsumen atau klien sehingga memberikan perlindungan
maksimal dan atau perbaikan dalam kesehatan mereka.
Konsumen
sebagai tolak ukur mempunyai empat unsur yaitu produk, harga, tempat dan
promosi. Keempat unsur tersebut harus dikembangkan dan dikelola secara terpadu
sebagai kesatuan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Keterpaduan unsur–unsur tersebut dikenal sebagai bauran unsur atau marketing
mix. Contoh Kasus Pemasaran Sosial dalam Kesehatan Masyarakat mengenai PHBS
(Perilaku Hidup bersih dan Sehat) Analisis:
1.
Lingkungan
a.
Kondisi lingkungan kurang bersih
b.
kondisi pemukiman rawan banjir dan
padat
c.
Tidak ada sarana air bersih
d.
Perilaku Konsumen
Ø Budaya
masyarakat membuang sampah ke sungai
Ø Kebiasaan
membuang kotoran tidak di jamban
Ø Kebiasaan
tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
Ø Target anak
usia sekolah
2.
Taktik dan marketing mix
Ø Produk
Kampanye cuci tangan menggunakan sabun dan penggunaan
oralit yang benar.
3.
Place
Sekolah
Dasar, Posyandu, Kegiatan PKK
4.
Price
Pembelian
produk pada pihak sponsor dan dinas kesehatan
5.
Promotion
Melalui media cetak seperti leaflet, brosur dan
elektronik seperti radio dan televisi.
a.
Partnership
Bermitra dengan pihak sekolah (Departeman Pendidikan,
Departemen Agama), Instansi setempat (misalnya: kelurahan, kecamatan) dan Dinas
Kesehatan.
b.
Policy
Kebijakan merupakan hal yang memperkuat
produk. Berupa kebijakan antara lain:
Ø Sekolah
untuk mewajibkan anak didiknya untuk membeli jajanan yang hiegienis dan mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan.
Ø Pihak
sekolah meminta komite sekolah menganggarkan dana untuk pembuatan saran/tempat
cuci tangan di sekolah.
Ø Kebijakan
kelurahan maupun kecamatan untuk menginstruksikan ketua PKK untuk memberikan
penyuluhan kepada ibu-ibu tentang penggunaan oralit di dalam kegiatannya.
Ø Organisasi
dan pelaksanaan, pelaksanaannya dengan memberdayakan masyarakat dengan didukung
oleh sponsor produk.
Berdasarkan
tulisan diatas terdapat komponen tambahan lain yaitu, kemitraan, kebijakan dan
sumber dana. Kemitraan mengacu pada makna penting kerja sama dengan organisasi
lain untuk menangani masalah yang begitu rumit sehingga organisasi tidak perlu
sendirian menghadapinya. Kebijakan mengacu pada kebutuhan untuk menghadapi
perubahan lingkungan dan kontekstual yang terjadi seperti perubahan perundangan
dan kebijakan masyarakat, yang harus mendukung perubahan perilaku. Sumber dana
mencakup berbagai jenis sponsor, misal yayasan, pemerintah, sponsor swasta yang
diperlukan untuk mendukung upaya pemasaran sosial.
0 Komentar