Iklan atas - New

Peran Serta Masyarakat


 Peran Serta Masyarakat
1.    Wujud Peran serta Masyarakat
1)   Sumber daya manusia
a.    Pemimpin masyarakat yang berwawasan kesehatan.
b.    Tokoh masyarakat yang berwawasan kesehatan, baik tokoh agama, politisi, cendekiawan, artis/seniman, budayawan, pelawak, dan lain-lain.
c.    Kader kesehatan, yang sekarang banyak sekali ragamnya, misalnya kader posyandu, kader lansia, kader kesehatan lingkungan, kader kesehatan gigi, kader KB, dokter kecil, saka bakti husada, santri husada, taruna husada, dan lain-lain.
2)   Institusi/lembaga/organisasi kemasyarakatan
Bentuk lain peran serta masyarakat adalah semua jenis institusi, organisasi, lembaga atau kelompok kegiatan masyarakat yang mempunyai aktivitas di bidang kesehatan. Menurut Adisasmito (2007), beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
a.    Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yaitu segala bentuk kegiatan kesehatan yang bersifat dari, oleh, dan untuk masyarakat. Seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pos Obat Desa (POD)
b.    Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mempunyai kegiatan di bidang kesehatan. Banyak sekali LSM yang berkiprah di bidang kesehatan, aktivitas mereka beragam sesuai dengan peminatannya.
c.    Organisasi swasta yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, rumah bersalin, balai kesehatan ibu dan anak, balai pengobatan, dokter praktik, klinik 24 jam, dan sebagainya.
3)   Dana
Wujud lain partisipasi masyarakat adalah dalam bentuk pembiayaan kesehatan seperti dana sehat, asuransi kesehatan, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat, dan berbagai bentuk asuransi di bidang kesehatan (Adisasmito, 2007).
4)   Wujud lain
Menurut Adisasmito (2007), masih ada bentuk peran serta masyarakat selain di atas, antara lain:
a.    Jasa tenaga, misalnya pada Gerakan Jumat Bersih (GJB) dan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan masyarakat.
b.    Jasa pelayanan, misalnya para bidan yang memberikan pelayanan gratis kepada ibu hamil risiko tinggi dalam program penanggulangan wanita rawan kesehatan.
c.    Subsidi silang misalnya partisipasi dunia usaha/sektor swasta dalam program penanggulangan wanita rawan kesehatan.
2.    Lingkup Peran serta Masyarakat
Gambaran peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan seperti yang terurai di atas, menunjukkan bahwa ruang lingkup peran serta masyarakat (PSM) menjadi amat luas bahkan tidak terbatas. Namun demikian, menurut Adisasmito (2007), untuk memudahkan dalam pembinaan, lingkup PSM dapat dikelopokkan menjadi:
1)   Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilakukan oleh masyarakat umum
2)   Upaya Kesehatan Tradisional (UKESTRA)
3)   Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
4)   Upaya Kesehatan Dasar Swasta (UKDS)
5)   Kemitraan LSM dan dunia usaha
6)   Dana sehat/Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
7)   Peran wanita pembangunan kesehatan
8)   Peran generasi muda dalam pembangunan kesehatan
9)   Kader kesehatan
3.    Prinsip Penggerakan Peran Serta Masyarakat
Kesehatan merupakan kebutuhan setiap orang, oleh karena itu kesehatan seharusnya tercermin dalam kegiatan setiap insan. Menurut Adisasmito (2007), peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan diarahkan melalui tiga kegiatan utama, sebagai berikut.
1)   Kepemimpinan, yaitu melakukan intervensi kepemimpinan yang berwawasan Kesuma (kesehatan untuk semua) bagi semua pemimpin baik formal maupun informal, dari tingkat atas sampai tingkat terbawah.
2)   Pengorganisasian, yaitu melakukan intervensi “community development” di bidang kesehatan pada setiap kelompok masyarakat sehingga muncul bentuk UKBM di setiap kelompok masyarakat.
3)   Pendanaan, yaitu mengembangkan sumber dana setempat untuk membiayai berbagai bentuk kegiatan di bidang kesehatan, dari tingkat promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.
4.    Manajemen Pembinaan Peran Serta Masyarakat
Menurut Adisasmito (2007), peran serta masyarakat di bidang kesehatan mempunyai kekhususan sebagai berikut.
1)   Meskipun kesehatan berdampingan dengan kedokteran, implementasi program kesehatan masyarakatnya berbeda jauh dengan dunia kedokteran. Kesehatan masyarakat sangat erat kaitannya dengan aspek sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. Sebagai contoh, teknik operasi usus buntu di Indonesia dan Amerika akan sama, tetapi pola penggerakan partisipasi masyarakat akan berkiprah di bidang kesehatan, akan berbeda sekali.
2)   Bidang gerak peran serta masyarakat amat luas dan sangat bervariasi sehingga tidak mungkin menerapkan suatu keharusan yang sifatnya mutlak. Oleh karena itu, hal yang bisa dilakukan adalah memberikan kerangka pikir, sementara isinya diserahkan kepada aparat lokal untuk mengembangkannya.

Posting Komentar

0 Komentar