Mata Kuliah : Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM)
v
Pengertian
rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai
v Rekrutmen
Rekrutmen adalah proses untuk mencari dan menarik
pelamar yang berkemampuan untuk diseleksi menjadi karyawan sesuai dengan posisi
yang dibutuhkan. Proses
Rekrutmen ini dimulai dengan mencari calon pelamar dan berakhir dengan
diserahkannya surat lamaran kerja pelamar ke organisasi yang melakukan
rekrutmen.Setelah Rekrutmen, proses selanjutnya adalah proses penyeleksian
pelamar kerja hingga terpilihnya pelamar kerja tersebut menjadi karyawan untuk
mengisi posisi yang dibutuhkan.
Rekrutmen merupakan proses komunikasi
dua arah. Pelamar-pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti
apakah rasanya bekerja di dalam organisasi bersangkutan. Organisasi-organisasi
sangat menginginkan informasi yang akurat tentang seperti apakah
pelamar-pelamar tersebut jika kelak mereka diangkat sebagai pegawai.
v Seleksi
Pengertian
seleksi karyawan adalah suatu proses awal untuk mengidentifikasi calon karyawan
yang akan menempati posisi tertentu. Karyawan adalah kekayaan atau asset utama
dari setiap perusahaan. Peran karyawan sangat menentukan berhasil tidaknya
perusahaan untuk mencapai sasaran ataupun tujuanya. Perusahaan harus selalu
berusaha untuk memperoleh dan menempatkan karyawan yang qualified pada setiap
jabatan atau pekerjaan agar pelaksanaan pekerjaan lebih berdaya guna serta
berhasil.
Seleksi
karyawan adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk memperoleh
karyawan yang qualified dan kompeten untuk menjabat serta mengerjakan semua
pekerjaan pada perusahaan, inilah yang mendorong pentingnya pelaksanaan seleksi
penerimaan karyawan baru bagi setiap perusahaan.
v Penempatan
pegawai
Pengertian
seleksi karyawan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
a. Proses pengambilan keputusan memilih
seseorang untuk mengisi suatu posisi pekerjaan atas dasar kesesuaian
karakteristik individu dengan kebutuhan posisi pekerjaan tersebut (Castetter,
1996).
b. Proses mendapatkan dan menggunakan
informasi mengenai pelamar kerja untuk menentukan siapa yang seharusnya
diterima menduduki posisi jangka pendek dan jangka panjang (Schuler and
Jackson, 1997).
c. Proses identifikasi dan pemilihan
orang-orang dari sekelompok pelamar yang paling cocok atau yang paling memenuhi
syarat untuk jabatan atau posisi tertentu (Marwansyah, 2000).
Langkah
awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan handal perlu adanya suatu perencanaan
dalam menentukan karyawan yang akan mengisi pekerjaan yang ada dalam perusahaan
yang bersangkutan. Keberhasilan dalam pengadaan tenaga kerja terletak pada
ketepatan dalam penempatan karyawan, baik penempatan karyawan baru maupun
karyawan lama pada posisi jabatan baru.
Proses
penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam mendapatkan
karyawan yang kompeten yang dibutuhkan perusahaan, karena penempatan yang tepat
dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharpakan.
Adapun pengertian penempatan menurut para ahli antara lain :
a. Menurut Marihot T. E. Hariandja (2005
: 156) menyatakan bahwa Penempatan merupakan proses penugasan/pengisian
jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/jabatan baru atau jabatan
yang berbeda.
b. Menurut Mathis & Jackson
(2006:262) menyatakan bahwa penempatan adalah menempatkan posisi seseorang ke
posisi pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang karyawan cocok dengan
pekerjaanya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.
c.
Menurut
B. Siswanto Sastrohadiryo yang dikutip oleh Suwatno (2003:138) menyatakan
bahwa penempatan pegawai adalah untuk
menempatkan pegawai sebagai unsur pelakasana pekerjaan pada posisi yang sesuai
dengan kemampuan, kecakapan dan keahliaanya”.
v Tujuan rekrutmen, seleksi dan
penempatan pegawai
§ Tujuan rekrutmen
v Menyediakan
sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang memenuhi syarat agar konsisten dengan strategi, wawasan
dan nilai perusahaan, untuk membantu mengurangi kemungkinan
keluarnya karyawan yang belum lama bekerja,
v Untuk
mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan,
v Untuk
memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja
§ Tujuan seleksi
v Menjamin perusahaan memiliki
karyawan yang tepat untuk suatu jabatan/pekerjaan.
v Memastikan keuntungan investasi SDM
perusahaan. Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan
penempatan pelamar sesuai minat.
v Memperlakukan pelamar secara adil
dan meminimalkan deskriminasi.
v Memperkecil munculnya tindakan buruk
karyawan yang seharusnya tidak diterima.
§ Tujuan Penempatan pegawai
v Setiap pekerjaan yang dilaksanakan
pada dasarnya mempunyai tujuan. Tujuan berfungsi untuk mengarahkan prilaku,
begitu juga dengan penempatan karyawan, manajemen sumber daya manusia,
menempatkan seorang karyawan atau calon karyawan dengan tujuan antara lain agar
karyawan bersangkutan lebih berdaya guna dalam melaksakan pekerjaaan yang
dibebankan, serta untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai dasar
kelancaran tugas.
v Menurut B. Siswanto Sastrohadiwiryo
yang dikutip oleh suwatno (2003 : 133) maksud diadakan penempatan karyawan
adalah untuk menempatakan karyawan
sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kriteria
sebagai berikut :
· Kemampuan
· Kecakapan
· Keahlian
v Tujuan penempatan pegawai ini adalah
untuk menempatkan orang yang tepat dan jabatan yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya, sehingga sumber daya manusia yang ada menjadi produktif. Hal ini
sesuai dengan pendapat Memoria (1986), penempatan pegawai mengandung arti
pemberian tugas tertentu kepada pekerja agar ia mempunyai kedudukan yang paling
baik dan paling sesuai dengan didasarkan pada rekruitmen, kualifikasi pegawai
dan kebutuhan pribadi.
v Penempatan yang tepat merupakan cara
untuk mengoptimalkan kemampuan, keterampilan menuju prestasi kerja bagi pegawai itu sendiri. Hal ini
merupakan bagian dari proses pengembangan pegawai (employer development) dengan
demikian pelaksanaannya
harus memperhatikan prinsip efesiensi (kesesuaian antara keahlian yang
dipersyaratkan dengan dimiliki oleh pegawai) sebagaimana yang ditulis oleh Milkovich dan Boudreau
(1994) sebagai berikut penempatan pegawai dari dalam dan orientasi/ pelatihan pegawai dipusatkan pada pengembangan pegawai yang ada secara ajeg, mereka
harus memelihara keseimbangan antara perhatian organisasi terhadap efesiensi
(kesesuaian optimal antara skill dan tuntutan) dengan keadilan (mempersepsi bahwa kegiatan tersebut
adalah adil,
sah dan memberikan kesempatan merata).
v Sumber-sumber
rekrutmen
§ Sumber
Rekrutmen Internal
·
Karyawan terbaik untuk mengisi
posisi lowongan bias didapatkan dari internal perusahaan, kebosongan posisi
tersebut dapat diberikan kepada karyawan yang dinilai cocok sehingga dapat
memotivasi karyawan yang bersangkutan maupun karyawan lainnya untuk bekerja
lebih baik. Pengisi posisi secara internal ini dapat dilakukan sengan promosi,
rotasi atau bahkan demosi promosi adalah kenaikan jabatn. Rotasi atau transfer
adalah perpindahan jabatan pada level yang sama sedangkan semosi adalah
penurunan jabatan.
·
Terdapat dua metode yang dapat
digunakan dalam internal rekrutmen yaitu metode tertutup yang meminta manajer
untuk mengajukan karyawan yang akan dipromosi atau dirotasi dan metode terbuka
yang mengumumkan jabatan yang lowongan lewat iklan internal perusahaan.
·
Demosi atau
penurunan jabatan memang jarang dilakukan oleh perusahaan terkecuali karyawan
tersebut sudah benar-benar tidak mampu mengerjakan beban tugas yang diberikan
saat ini ataupun telah melanggar peraturan perusahaan yang mengakibatkan
hukuman penurunan jabatan.
v
Keuntungan Rekrutmen Sumber Internal
1.
Meningkatkan semangat kerja.
2. Jarang
terjadi kesalahan dalam penyeleksian.
3. Mendorong
Kesetiaan karyawan terhadap perusahaan.
4. Tidak
terburu-buru/gegabah dalam pengambilan keputusan.
5. Biaya
pelatihan lebih hemat.
6. Mendorong
pengembangan diri pada karyawan.
v Kelemahan
rekrutmen sumber internal
1.
Ada kemungkinan tidak cukupnya jumlah
orang yang memiliki kualifikasi dalam perusahaan
2.
Umumnya, senioritas merupakan salah satu
pertimbangan dalam promosi sehingga karyawan yang benar-benar mampu tidak
memiliki kesempatan untuk mengisi posisi yang kosong
3.
Orang-orang yang lebih mampu dari
eksternal tidak diberikan kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan
4.
Untuk posisi yang memerlukan kreatif dan
inovatif, sumber rekrutmen internal ini sulit untuk mendapatkan karyawan yang
sesuai
§ Sumber
sekrutmen eksternal
Rekrutmen eksternal adalah rekrutmen perusahaan yang
berasal dari luar lingkungan perusahaan (eksternal perusahaan). Semua
perusahaan memerlukan pengrekrutan dari lingkungan eksternal apabila tidak
karyawan dalam internal perusahaan yang cocok untuk mengisi posisi yang
dibutuhkan. Rekrutmen eksternal juga diperlukan jika suatu perusahaan melakukan
ekspansi bisnis yang menyebabkan kebutuhan tenaga kerja meningkat.
Lingkungan eksterna perusahaan
yang di maksud tersebut dapat
berupa perusahaan penyedia tenaga kerja, masyarakat umum, lembaga pendidikan
dan lembaga pemerintahan.
v Keuntungan
rekrutmen eksternal
1.
Bisa mendapatkan yang cocok untuk
pekerjaan
2.
Membawakan ide dan teknik baru
3.
Cocok untuk perusahaan yang sedang
berkembang dan memerlukan banyak pekerjaan baru
v Kelemahan
rekrutmen eksternal
1.
Dapat
menurunkan semangat kerja pada karyawan yang ada
2.
Menyebabkan
kurang kompaknya antara pekerja baru dengan pekerja lama
3.
memerlukan biaya pengiklanan pada media,
pengujian dan interview.
4. Jenis, metode dan tahapan seleksi
a. Metode
Pengadaan Seleksi
v Metode non
ilmiah, yaitu seleksi yang
dilaksanakan tidak didasarkan kepada kriteria, standar atau spesifikasi
kebutuhan nyata pekerjaan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan
pengalaman saja. Seleksi ini tidak berpedoman kepada uraian pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan dari jabatan yang akan diisi.
Unsur-unsur yang diseleksi biasanya meliputi :
§ surat lamaran,
§ ijazah terakhir dan transkrip nilai,
§ surat keterangan pekerjaan dan pengalaman,
§ referensi/rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya,
§ walk interview,
§ penampilan dan keadaan fisik,
§ keturuan dari pelamar dan
§ tulisan pelamar.
v Metode ilmiah, yaitu pengembangan seleksi non ilmiah dengan mengadakan analisis
cermat tentang unsur-unsur yang akan diseleksi supaya diperoleh karyawan yang
kompeten dengan penempatan yang tepat.
Seleksi ilimah dilaksanakan dengan cara-cara berikut :
§ metode kerja yang jelas dan sistematis,
§ berorientasi kepada prestasi kerja,
§ berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan,
§ berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya dan
§ berpedoman kepada undang-undang perburuhan.
5. Promosi, mutasi dan demosi
a.
Promosi
Menurut
Wikipedia,
promosi adalah mengiklankan suatu produk atau merek, menghasilkan penjualan,
dan menciptakan loyalitas merek atau brand. Ini adalah salah satu dari empat
elemen dasar bauran pemasaran, yang mencakup empat P: price, product,
promotion, and place atau harga, produk, promosi, dan tempat. Promosi
mencakup metode komunikasi yang digunakan pemasar untuk memberikan informasi
tentang produknya. Informasi bisa bersifat verbal dan visual.
Sedangkan
menurut Wikipedia
Indonesia, pengertian promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau
menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk
membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi, produsen atau distributor
mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
Kalau
menurut ahli pemasaran Harper Boyd : promosi diartikan sebagai upaya membujuk
orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan.
Menurut
pakar pemasaran lainnya yaitu Boone dan Kurtz, promosi adalah proses
menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian.
Sebenarnya
ada banyak sekali versi pengertian promosi yang dikemukakan oleh para ahli
pemasaran diseluruh dunia, tetapi kesimpulannya kurang lebih sama, yaitu
promosi adalah untuk memberitahukan, menginformasikan, menawarkan, membujuk,
atau menyebarluaskan suatu produk atau jasa kepada calon konsumen dengan tujuan
agar calon konsumen tersebut pada akhirnya dapat melakukan pembelian.
v Tujuan
Promosi
Orang
melakukan promosi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, adapun tujuan promosi
berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber adalah:
1. Untuk
menyebarkanluaskan informasi suatu produk kepada calon konsumen yang potensial
2. Untuk
mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga loyalitas konsumen tersebut
3. Untuk
menaikkan penjualan serta laba/keuntungan
4. Untuk
membedakan dan mengunggulkan produknya dibandingkan dengan produk competitor
5. Untuk
branding atau membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan
6. Untuk
merubah tingkah laku dan pendapat konsumen tentang suatu produk
v Jenis-Jenis Promosi
Ada
banyak sekali jenis dan cara orang melakukan promosi, beda produk atau jasa
beda pula cara dan media promosinya. Berikut ini adalah jenis-jenis promosi
yang biasa kita lihat seperti dikutip dari Wikipedia :
§ Promosi
secara fisik
Promosi
dapat diadakan di lingkungan fisik yang biasanya dilakukan pada acara-acara
tertentu atau event-event khusus yang diadakan di suatu tempat seperti pameran,
bazar, festival, konser, dan semacamnya. Biasanya para penjual membuka semacam
“stand” atau “booth” untuk menampilkan dan menawarkan produk atau jasanya.
Kelebihan
jenis promosi secara fisik dan langsung adalah dapat menjangkau langsung para
calon konsumen, mereka dapat secara langsung melihat produk atau jasa yang
ditawarkan, dan dapat langsung bertanya segala sesuatu hal mengenai produk atau
jasa tersebut, dan dari pihak penjual hal ini dimanfaatkan untuk membujuk dan
merayu calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang mereka tawarkan pada
saat itu juga. Ya, interaksi di lapangan sangat memungkinkan orang langsung
melakukan pembelian.
Kekurangan
cara promosi secara fisik adalah sangat terbatasnya jumlah calon konsumen
karena hanya diadakan di lingkungan atau area tertentu seperti perkantoran,
kampus, sekolah, dan semacamnya.
§
Promosi melalui media tradisional
jenis
promosi melalui media tradisional adalah via media cetak seperti koran,
majalah, tabloid, dan sejenisnya, dan media elektronik seperti radio dan
televisi, serta media di luar ruangan seperti iklan banner atau papan reklame
atau papan billboard.
Kelebihan
jenis promosi melalui media tradisional adalah dapat menjangkau lebih banyak
calon konsumen daripada dengan promosi secara fisik, karena jangkauan media
yang memang cukup luas. Kekurangan
cara promosi melalui media tradisional adalah membutuhkan biaya yang sangat
besar, karena melibatkan media-media besar seperti televisi, penyedia papan
billboard, dan lain sebagainya.
§
Promosi melalui media digital
Jenis
promosi melalui media digital mencakup media internet dan social media atau
jejaring social. Ini adalah cara modern untuk berpromosi karena memungkinkan
orang melihat produk atau jasa yang dipromosikan melalui teknologi terkini
seperti ponsel atau laptop. Banyak para pengusaha yang sudah beralih
menggunakan media digital sebagai strategi promosi mereka karena memang media
digital saat ini merupakan cara paling efektif untuk menjangkau konsumen mereka
setiap hari. Lebih dari 2,7 miliar orang menggunakan internet di seluruh dunia,
yaitu sekitar 40% dari populasi dunia. 67% dari semua pengguna internet secara
global menggunakan media sosial.
Kelebihan
promosi menggunakan media digital adalah dapat menjangkau orang secara sangat
luas dengan waktu dan biaya yang efisien.
Kekurangannya
berpromosi dengan media digital adalah banyak sekali kompetitor atau pesaing
yang ikut bermain didalamnya. Tugas yang cukup berat bagi para pemasar agar
lebih kreatif lagi dalam berpromosi di media digital ini agar lebih menarik
calon konsumen dibandingkan kompetitor.
Dari
beberapa jenis promosi diatas, promosi melalui media digital adalah yang paling
banyak dilakukan saat ini, karena faktor efisiensi biaya dan penyebarannya yang
luas dan relatif lebih cepat.
b. Mutasi
Mutasi
adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada
taraf urutan gen maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosom
disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan
menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya
variasi-variasi baru pada spesies. Perubahan pada sekuens basa DNA akan
menyebabkan perubahan pada protein yang dikode oleh gen. Contohnya, bila gen
yang mengkode suatu enzim mengalami mutasi, maka enzim yang dikode oleh gen
mutan tersebut akan menjadi inaktif atau berkurang keaktifannya akibat
perubahan sekuens asam amino. Namun mutasi dapat pula menjadi menguntungkan
bila enzim yang berubah oleh gen mutan tersebut justru meningkat aktivitasnya
dan menguntungkan bagi sel.
Istilah
mutasi petama kali digunakan oleh Hugo de Vries, untuk mengemukakan adanya
perubahan fenotipe yang mendadak pada bunga Oenothera lamarckiana dan bersifat
menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi karena adanya penyimpangan dari
kromosomnya. Seth wright juga melaporkan peristiwa mutasi pada domba
jenis Ancon yang berkaki pendek dan bersifat menurun. Penelitian ilmiah tentang
mutasi dilakukan pula oleh Morgan (1910) dengan menggunakan
Drosophila melanogaster (lalat buah). Akhirnya murid Morgan yang
bernama Herman Yoseph Muller berhasil dalam percobaannya terhadap
lalat buah, yaitu menemukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X (Anonim,
2009).
c.
Demosi
Menurut
Suratman (1998) demosi adalah penurunan jabatan dalam suatu instansi yang biasa
dikarenakan oleh berbagai hal, contohnya adalah keteledoran dalam bekerja.
Turun jabatan biasanya diberikan pada karyawan yang memiliki kinerja yang
kurang baik atau buruk serta bisa juga diberikan ada karyawan yang bermasalah
sebagai sanksi hukuman Demosi merupakan suatu hal yang sangat dihindari oleh
setiap pekerja karena dapat menurunkan status, jabatan, dan gaji. Namun, demosi
atau turun jabatan ini biasa dilakukan oleh beberapa instansi ataupun
perusahaan demi peningkatan kualitas kerja, dan juga sebagai motivasi bagi
karyawannya agar mau berusaha untuk memperoleh yang diinginkan. Mendapatkan
promosi dan menghindari demosi.
Jadi,
memang benar jika perusahaan-perusahaan ingin maju, maka harus menciptakan
kompetisi bagi para karyawannya agar mereka tekun dalam bekerja dan tidak
selalu berpangku tangan pada karyawan lainnya. Apabila karyawan memiliki
produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang,
yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi
perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik,
kalau karyawannya bekerja tidak produktif, artinya karyawan tidak memiliki
semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moriil yang
rendah.
Pertemuan 6 :
1.
Pengertian
pelatihan dan pengembangan
a. pelatihan
Pelatihan
adalah usaha mengurangi atau menghilangkan terjadinya kesenjangan antara
kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki organisasi. Usaha tersebut dilakukan
melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki karyawan dengan cara
menambah pengetahuan dan keterampilan serta mengubah sikap. Karyawan merupakan
kekayaan organisasi yang paling berharga, karena dengan segala potensi yang
dimilikinya, karyawan dapat terus dilatih dan dikembangkan, sehingga lebih
berdaya guna, prestasinya menjadi semakin optimal untukmencapaitujuaorganisasi.
Adanya kesenjangan antara kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki
organisasi, menyebabkan perlunya organisasi menjembatani kesenjangan tersebut,
salah satunya caranya adalah melalui pelatihan. Dengan demikian diharapkan
seluruh potensi yang dimiliki karyawan, yaitu pengetahuan, keterampilan dan
sikap dapat ditingkatkan, akhirnya kesenjangan berkurang atau tidak terjadi
bagi kesenjangan.
v Tujuan
Pelatihan bagi Karyawan
Tujuan-tujuan pelatihan pada intinya dapat
dikelompokkan ke dalam lima bidang menurut Simamora ( 2006 : 276 ), yaitu :
§ Memperbaiki
kinerja
Karyawan-karyawan yang bekerja secara tidak memuaskan
karena kekurangan keterampilan merupakan calon utama pelatihan. Kendatipun
pelatihan tidk dapat memecahkan semua masalah kinerja yang tidak efektif,
program pelatihan dan pengembangan yang sehat sering berfaedah dalam
meminimalkan masalah ini.
§ Memutakhirkan
keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi
Melalui pelatihan, pelatih (trainer)
memastikan bahwa karyawan dapat mengaplikasikan teknologi baru secara efektif.
Para manajer di semua bidang haruslah secara konstan mengetahui kemajuan teknologi
yang membuat organisasi mereka berfungsi secara lebih efektif. Perubahan
teknologi, pada gilirannya, berarti bahwa pekerjaan senantiasa berubah dan
keahlian serta kemampuan karyawan haruslah dimutakhirkan melalui pelatihan,
sehingga kemajuan teknologi dapat diintegrasikan ke dalam organisasi secara
sukses.
§ Mengurangi
waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten dalam pekerjaan
Seorang karyawan baru acapkali tidak menguasai
keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi ”job competent”
yaitu mampu mencapai output dan standar mutu yang diharapkan.
§ Membantu
memecahkan masalah operasional
Para manajer harus mencapai tujuan mereka dengan
kelangkaan dan kelimpahan sumber daya. Kelengkapan sumber daya finansial dan
sumber daya teknologi (human technological resources), dan kelimpahan
masalah keuangan, manusia, dan teknologi. Barangkali keduanya terikat erat.
Para manajer diharapkan mencapai sering melebihi tujuan-tujuan yang menantang
kendatipun mencuat konflik antar pribadi, standar dan kebijakan kabur,
penundaan jadwal, kekurangan, tindak ketidakhadiran dan putaran karyawan yang
tinggi, serta berbagai kendala lainnya.
§ Mempersiapkan
karyawan untuk promosi
Salah satu cara untuk menarik, menahan, dan
memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan karier yang sistematik.
Pengembangan kemampuan promosional karyawan konsisten dengan kebijakan sumber
daya manusia untuk promosi dalam. Pelatihan dalam unsur kunci dalam sistem
pengembangan karier. Pelatihan memberdayakan karyawan untuk menguasai keahlian
yang dibutuhkan untuk pekerjaan berikutnya dijenjang atas organisasi, dan
memudahkan transisi pekerjaan karyawan saat ini ke posisi/pekerjaan yang
melibatkan tanggung jawab yang lebih besar.
§ Mengorientasikan
karyawan terhadap organisasi
Selama beberapa hari pertama di pekerjaan, karyawan
baru membentuk kesan pertama mereka terhadap organisasi dan tim
manajemen. Kesan ini dapat meliputi kesan yang menyenangkan sampai yang tidak
meng-enakkan, dan dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan keseluruhan produktivitas
karyawan. Karena alasan inilah, beberapa penyelenggaraan orientasi melakukan
upaya bersama dengan tujuan mengorientasikan para karyawan baru terhadap
organisasi dan pekerjaan secara benar.
§ Memenuhi
kebutuhan pertumbuhan pribadi
Sebagian besar manajer adalah berorientasi
pencapaian dan membutuhkan tantangan baru dipekerjaannya. Pelatihan dan
pengembangan dapat memainkan peran ganda dengan menyediakan aktivitas-aktivitas
yang menghasilkan efektivitas organisasi yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan
pribadi bagi semua karyawan.
Pertemuan 7
Perencanaan Karir
1.
pengertian perencanaan karir
Perencanaan Karir (career planning)
terdiri atas dua suku kata, yaitu perencanaan dan karir. perencanaan
didefinisikan sebagai proses penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan pada masa yang akan datang. sedangkan karir adalah semua pekerjaan
yang dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan,
keteraturan dan nilai bagi kehidupan seseorang.
Jadi perencanaan karir (career
planning) adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan
mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya.
Melalui perencanaan karir (career
planning) setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri,
mempertimbangkan kesempatan karir alternative, menyusun tujuan karir, dan
merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis.
2.
Tujuan perencanaan karir
Pengembangan yang lebih efektif
tenaga berbakat yang tersedia.
§ Kesempatan
penilaian diri bagi karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir tradisional
atau jalur karir yang baru.
§ Pengembangan
sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara divisi dan/atau
lokasi geografis
§ Kepuasan
kebutuhan pengembangan pribadi karyawan
§ Peningkatan
kinerja melalui pengalaman on the
jobtraining yang diberikan oleh perpindahan karir vertical dan horizontal
§ Meningkatkan
loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan berkurangnya perputaran
karyawan
§ Suatu metode
penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.
3.
Factor yang mempengaruhi perencanaan
karir
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perencaan karir, di mana seseorang
akan mengakui dan mau mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat mereka
merencanakan karir, yaitu sebagai berikut :
v Tahap
Kehidupan Karir
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang
perbedaan karir mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya.
v Dasar Karir
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang dan pengalaman yang
berbeda satu dengan yang lain.
Ada lima perbedaan motif dasar karir yang menjelaskan jalan bagi
orang-orang untuk memilih dan mempersiapkan karirnya, di mana mereka
menyebutnya sebagai jangkar karir (career
anchors) yaitu antara lain:
§ Kemampuan manajerial
Tujuan karir bagi manajer adalah untuk meningkatkan
kualitas dari diri sendiri, analitis dan kemampuan emosional.
§ Kemampuan fungsional-teknis
Digunakan para teknisi yang akan melanjutkan pengembangan dari bakat
teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan dalam manajerial.
§ Keamanan
Digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk memantapkan kesadaran
karir mereka.
§ Kreativitas
Seseorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka
ingin menciptakan atau membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka.
§ Otonomi dan kebebasan
Dasar karir ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat kebebasan agar
bebas dari aturan-aturan organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi
bos dari mereka sendiri dan bekerja pada langkah mereka sendiri.
Kendala dan keuntungan
karir
Pertemuan 9
Penilaian kinerja
1.
Pengertian penilaian kinerja
Penilaian kinerja adalah proses
yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi hasil kerja para karyawannya.
(Werther & Davis 1996)
Penilaian kinerja adalah sistem
formal untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja para individu atau tim dalam
menjalankan tugasnya. (Mondy 2008)
Penilaian kinerja melibatkan
evaluasi kinerja yang didasarkan pada penilaian dan pendapat dari para bawahan,
rekan kerja, atasan, manajer lainnya, dan bahkan karyawan itu sendiri. (Schuler
& Jackson 2006)
“Proses sistematik untuk menilai segenap perilaku kerja
pegawai dalam kurun waktu kerja tertentu yang akan menjadi dasar penetapan
kebijakan personalia dan pengembangan pegawai”
2.
Tujuan penilaian kinerja
§ Penetapan naik atau turunnya penghasilan pegawai.
§ Penetapan kepesertaan pelatihan pegawai.
§ Penetapan jenjang karir jabatan pegawai dalam wujudnya
sebagai promosi, rotasi atau demosi jabatan.
§ Sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja dan
produktivitas organisasi dan unit kerja pada umumnya serta individu-individu
pegawai dalam setiap jabatan mereka khususnya.
§ Sebagai dasar untuk mengidentifikasikan kelebihan atau
kekurangan pegawai sehingga dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam
melibatkan pegawai dalam program-program pengembangan pegawai.
§ Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan
kecakapan kerja serta meningkatkan motivasi kerja pegawai.
§ Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para
atasan atau pejabat penilai dalam mengamati perilaku kerja pegawai secara
keseluruhan
3. Factor
yang mempengaruhi kinerja
0 Komentar