a. Menurut Orang
Pada negara berkembang,
DM cenderung diderita oleh penduduk usia 45-64 tahun, sedangkan pada negara
maju penderita DM cenderung diderita oleh penduduk usia di atas 64 tahun.
Penderita DM Tipe 1 biasanya berumur < 40 tahun dan penderita DM Tipe 2
biasanya berumur ≥ 40 tahun. Diabetes sendiri
merupakan penyakit kronis yang akan diderita seumur hidup sehingga progresifitas
penyakit akan terus berjalan, pada suatu saat dapat menimbulkan komplikasi.
Diabetes Mellitus (DM) biasanya
berjalan lambat dengan
gejala-gejala yang ringan sampai berat, bahkan dapat menyebabkan kematian akibat baik
komplikasi akut maupun kronis.
Dengan demikian Diabetes bukan lah suatu
penyakit yang ringan. Menurut beberapa review, Retinopati diabetika, sebagai
penyebab kebutaan pada usia dewasa muda, kematian akibat penyakit
kardiovaskuler dan stroke sebesar 2-4 kali lebih besar , Nefropati diabetic, sebagai
penyebab utama gagal ginjal terminal, delapan dari 10 penderita diabetes
meninggal akibat kejadian kardiovaskuler dan neuropati diabetik, penyebab
utama amputasi non traumatic pada usia dewasa muda.
Hasil penelitian Ditjen
Yanmed Depkes RI pada tahun 2002, diperoleh data bahwa DM berada di urutan
keenam dengan PMR sebesar 3,6% dari sepuluh penyakit utama yang ada di Rumah
Sakit yang menjadi penyebab utama kematian. Dan penelitian Ditjen Yanmed Depkes
pada tahun 2005 menyatakan bahwa DM menjadi penyebab kematian tertinggi pada
pasien rawat inap akibat penyakit metabolik, yaitu sebanyak 42.000 kasus dengan
3.316 kematian (CFR 7,9%).
Berdasarkan penelitian
Junita L.R marpaung di RSU Pematang Siantar tahun 2003-2004 terdapat 143 orang
(80,79 %) pasien DM yang berusia ≥ 45 tahun dan 34 orang (19,21 %) yang berusia
< 45 tahun.26 Menurut penelitian Renova di RS. Santa Elisabeth tahun 2007
terdapat 239 orang (96 %) pasien DM yang berusia ≥ 40 tahun dan 10 orang (4 %)
yang berusia < 40 tahun.
b. Menurut Tempat
Di Negara berkembang, Diabetes
mellitus sampai sat ini masih merupakan faktor yang terkait sebagai
penyebab kematian sebanyak 4- 5 kali lebih besar. Menurut estimasi data WHO
maupun IDF, prevalensi Diabetes di Indonesia pada tahun 2000 adalah sebesar 5,6
juta penduduk, tetapi pada kenyataannya ternyata didapatkan sebesar 8,2
juta. Tentu saja hal ini sangat mencengangkan para praktisi, sehingga
perlu dilakukan upaya pencegahan secara komprehensif di setiap sektor terkait.
Pada Tahun 2000, lima Negara
dengan jumlah penderita Diabetes mellitus terbanyak pada kelompok 20-79
tahun adalah India (31,7 juta), Cina (20,8 juta), Amerika (17,7 juta),
Indonesia (8,4 juta), dan Jepang (6,8 juta). Berdasarkan survei lokal,
prevalensi DM di Pulau Bali pada tahun 2004, mencapai angka 7,2%. Pada tahun
2005, di DKI Jakarta telah dilakukan survei, dan diperoleh prevalensi DM
sebesar 12,8%.
Menurut laporan PERKENI tahun 2005
dari berbagai penelitian epidemiologi di Indonesia, menunjukkan bahwa angka
prevalensi DM terbanyak terdapat di kota-kota besar, antara lain : Jakarta 12,8
%, Surabaya 1,8 %, Makassar 12,5 %,dan Manado 6,7 %. Sedangkan prevalensi DM
terendah terdapat di daerah pedesaan antara lain Tasikmalaya sebesar 1,8 % dan
Tanah Toraja sebesar 0,9 %. Adanya perbedaan prevalensi DM di perkotaan dengan
di pedesaan menunjukkan bahwa gaya hidup mempengaruhi kejadian DM.
c.
Menurut Waktu
Pada tahun 2000, terdapat 2,9 juta
kematian akibat DM di dunia, dimana 1,4 juta atau 48,28% kematian terjadi pada
pria, dan selebihnya 1,5 juta atau 51,72% pada wanita. Dari jumlah kematian
ini, 1 juta atau 34,48% kematian terjadi di negara maju dan 1,9 juta atau
65,52% kematian terjadi di negara berkembang. Pada tahun 2003, WHO menyatakan
194 juta jiwa atau 5,1% dari 3,8 miliar penduduk dunia usia 20-79 tahun
menderita Diabetes mellitus dan tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 7,3%.
Peningkatan angka kesakitan DM dari
waktu ke waktu lebih banyak disebabkan oleh faktor herediter, life style (kebiasaan
hidup) dan faktor lingkungannya. WHO menyatakan penderita DM Tipe 2 sebanyak
171 juta pada tahun 2000 akan meningkat menjadi 366 juta pada tahun 2030.
Menurut laporan UKPDS, Komplikasi
kronis paling utama adalah Penyakit
kardiovaskuler
dan stroke, Diabeteic foot,
Retinopati, serta
nefropati diabetika, Dengan
demikian sebetulnya kematian pada Diabetes terjadi tidak secara Iangsung akibat
hiperglikemianya, tetapi berhubungan dengan komplikasi yang terjadi. Apabila
dibandingkan dengan orang normal, maka penderita DM 5 x Iebih besar untuk timbul
gangren, 17 x Iebih besar untuk menderita kelainan ginjal dan 25 x Iebih besar untuk
terjadinya kebutaan.
0 Komentar