Iklan atas - New

Hygiene Perusahaan ASPEK KESELAMATAN HOTEL


Hygiene Perusahaan
ASPEK KESELAMATAN HOTEL

Dosen Pengampuh: Lusia Salmawati,, S.KM., M.Sc
Disusun Oleh :

Nama      : Moh. Reza Rizaldy
Stambuk : N 201 16 086
Kelas      : KESMAS A 2016

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
Safety adalah suatu ‘USAHA’ bagaimana kita melakukan aktifitas pekerjaan dengan cara yang selamat sehingga tidak sampai terjadi kecelakaan. Jadi selamat tidaknya kita dalam melakukan aktifitas kerja tergantung dari usaha kita sendiri. Bagaimana kita mengusahakan bekerja dengan cara yang baik dan benar dan dengan mengikuti SOP (Standard Operation Procedure) yang ada.
Penerapan safety berkaitan erat dengan pekerjaan, sehingga safety tidak dapat dipisahkan dengan kesehatan (Health) dan lingkungan (Environment)atau lebih dikenal dengan Safety Health Environment (SHE) atau Occupational Health & Enfironment Safety (OH&SE). Seara luas safety dapat diartikan sebagai kondisi dimana tidak terjadi atauterbebasnya manusia dan kecelakaan, penyakit akibat kerja dan kerusakan lingungan akibat polusi yang dihasilkan oleh proses produksi.
Kota Palu merupakan tempat industri perhotelan yang bergerak pada bidang pelayanan dan jasa untuk para wisatawan yang berkunjung ke kota Palu. Seluruh pekerja dalam sebuah hotel mencakup resepsionis, pelayan, pekerja binatu dan lainnya haruslah diperhatikan kondisi kesehatan dan juga keselamatan kerjanya demi menjaga kelancaran operasional hotel setiap harinya.
Pada akhir bulan September, tepatnya 28 September 2018 terjadi becana alam berupa gempa dengan kekuatan 7,4 SR di kota Palu. Gempa tersebut mengakibatkan terjadinya tsunami di sepanjang pantang kota Palu dan likuefaksi di beberapa tempat di kota Palu.
Berikut ini data kerusakan dampak gempa dan tsunami yang dirilis BNPB.
1.    Pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura di Jl Emy Saelan, ambruk.

2.    Hotel Roa Roa berlantai delapan yang berada di Jl Pattimura rata dengan tanah. Di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap.

3.    Arena festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara sebagian merupakan para penari belum diketahui nasibnya.

4.    RS Anutapura yang berlantai empat di Jl Kangkung, Kamonji, Kota Palu, roboh.

5.    Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala Timur roboh, jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Palu roboh setelah diterjang gelombang tsunami.

Akibat dari gempa bumi di Palu menyebabkan hancurnya bangunan-bangunan yang ada di kota Palu. Termasuk hotel-hotel seperti Hotel Mercure, Hotel Best Western, Hotel Santika, Hotel Sutan Raja,Hotel The Sya, Hotel Palu Golden, dan Hotel Roa-Roa. Semua hotel tersebut telah rusak mulai dari rusak ringan seperti retakan pada tembok kaca yang pecah, bangunan hotel yang miring hingga rusak berat seperti rata dengan tanah seperti yang terjadi pada Hotel Roa-Roa. Gempa memang merupakan faktor yang menyebabkan rusaknya bangunan, tetapi bangunan-bangunan itu sendiri haruslah mempunyai kemampuan untuk tahan terhadap gempa agar ketika terjadi gempa bangunan tersebut tidak mengalami kerusakan yang parah hingga rubuh.
Pada Hotel Roa-roa yang memiliki 8 lantai tersebut terdapat 76 kamar yang terisi dari 80 kamar yang ada pada Hotel Roa-Roa tersebut. Pada saat terjadi gempa banyak pengunjung dan karyawan hotel yang masih berada di dalam Hotel Roa-Roa tersebut, yang menyebabkan mereka terjebak dan tertimpa reruntuhan sehingga dapat menyebabkan kecacatan pada korban gempa hingga kematian. Pengunjung dan karyawan hotel yang harusnya mendapatkan jaminan kesehatan dan keselamatan dari hotel tersebut menyebabkan mereka tidak terselamatkan karena bangunan hotel bukanlah bangunan yang tahan terhadap gempa sehingga saat gempa terjadi bangunan menjadi miring hingga runtuh.
Jika setelah ini bangunan dan hotel yang ada di Palu diperbaiki, maka salah satu hal yang perlu dibenahi yaitu membanguan bangunan yang tahan terhadap gempa. Membangun bangunan yang tahan gempa memanglah tidak murah. Akan tetapi prioritas utama pembangunan tahan gempa adalah terciptanya suatu bangunan yang dapat mencegah terjadinya korban serta memperkecil kerugian harta benda. Dari hal tersebut pengertian bangunan than gempa adalah
1.    Bila terjadi gempa ringan, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktual mauun struktual.
2.    Bila terjadi gempa sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non-struktural (plafond, runtuh, dinding retak) akan tetapi komponen structural (kolom, balok, sloof) tidak boleh rusak.
3.    Bila terjadi gempa besar, bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun komponen structural, akan tetapi jiwa penghuni bangunan tetap selamat, artinya sebelum bangunan runtuh masih cukup waktu bagi penghuni untuk keluar.
Bukan hanya bangunan saja yang penting untuk mencegah terjadinya korban gempa, tetapi masyarakat juga harus bisa menyelamatkan dirinya. Berikut tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi gempa:
Kebiasaan waspada
·         Kenali daerah sekitar tempat tinggal (apakah termasuk rawan gempa atau tidak).
·         Ketika masuk ke sebuah gedung atau bangunan, perhatikan di mana letak pintu keluar, tangga darurat, atau cara-cara untuk mengeluarkan diri jika sewaktu-waktu harus menyelamatkan diri.
·         Di dalam ruangan tempat kamu berada, perhatikan titik-titik yang aman untuk berlindung ketika gempa terjadi.
·         Perhatikan juga tempat yang berbahaya jika gempa terjadi, seperti di dekat kaca, tiang atau pilar, lemari, dan lain-lain.
·         Catat dan simpan nomor-nomor telepon penting yang harus dihubungi saat gempa terjadi seperti PMI, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain.
·         Matikan kran air, kompor, gas, dan listrik jika selesai digunakan.
Tindakan ketika gempa terjadi
Saat terjadi gempa tetaplah tenang, lalu lakukan tindakan sebagai berikut:
1.      Jika berada di dalam rumah Berusahalah menyelamatkan diri dan keluarga. Berlindunglah di bawah meja agar tubuh tidak terkena benda-benda yang berjatuhan. Lindungi kepala dengan apa saja, misalnya bantal, papan, atau kedua tangan dengan posisi telungkup.
2.      Jika berada di luar rumah Merunduk dan lindungilah kepala, lalu bergeraklah menjauh dari gedung dan tiang menuju daerah terbuka. Jangan melakukan tindakan apapun, tunggulah sampai keadaan benar-benar tenang karena setelah gempa pertama biasanya ada gempa susulan.
3.      Jika berada di pusat perbelanjaan atau di tempat umum lainnya Usahakan untuk tetap tenang, biasanya kerumunan orang dalam bencana berpotensi kepanikan. Ikuti petunjuk dari petugas penyelamat. Jangan menggunakan lift ketika terjadi gempa atau kebakaran namun gunakanlah tangga darurat, lalu bergeraklah ke tempat terbuka.
4.      Jika berada di dalam kendaraan Berpeganganlah dengan erat sehingga tidak terjatuh dari guncangan atau jika kendaraan berhenti secara mendadak. Tetaplah tenang dan ikuti perintah atau petunjuk dari petugas. Mintalah pengemudi untuk menghentikan kendaraan. Setelah itu bergeraklah ke tempat yang terbuka.
5.      Jika berada di gunung atau pantai Gempa dapat menimbulkan longsor di gunung atau perbukitan. Jika Kamu berada di pegunungan, bergeraklah ke tempat yang aman seperti lapangan terbuka yang jauh dari daerah lereng.
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami, jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
Tindakan setelah gempa terjadi
Setelah bencana gempa bumi terjadi, lakukanlah langkah-langkah berikut:
·         Bila masih berada di dalam ruangan atau gedung, segeralah keluar.
·         Periksalah keadaan diri sendiri, apakah ada bagian tubuh yang terluka atau tertimpa benda-benda.
·         Mintalah orang dewasa untuk mematikan aliran listrik dan gas.
·         Janganlah menyalakan api, karena bisa terjadi kebocoran gas atau tumpahan bahan bakar.
·         Jika mampu, berilah pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitarmu.
·         Dengarkanlah informasi dari sumber-sumber yang terpercaya dan bertindaklah sesuai imbauan.
Kamar anti gempa
Setelah menyadari bahwa sebagian besar wilayah Indonesia rawan gempa kita sebaiknya selalu waspada. Gempa kadang terjadi pada saat kita sedang tidur. Maka penting sekali untuk mengatur kamar tidur agar aman dari gempa. Misalnya, jangan menaruh benda-benda yang mudah jatuh di dinding tempat tidur. Tautkan lemari di dinding dan pastikan benar-benar kuat. Pastikan ketika terjadi getaran kita tidak tertimpa benda-benda.
Tidak hanya kamar, buatlah ruangan kantor aman dari gempa. Selain konstruksi bangunannya, usahakan bingkai atau benda-benda lain yang ditempelkan di dinding melekat kuat. Aturlah meja-meja dan kursi-kursi agar tidak menghalangi orang bergerak ke pintu keluar ketika gempa terjadi.

Posting Komentar

0 Komentar