Iklan atas - New

Riwayat Alamiah Penyakit


Riwayat Alamiah Penyakit
1.    Masa Inkubasi dan klinis
Masa inkubasi pada manusia 3-15 bulan setelah gigitan nyamuk yang menjadi vector. Manifestasi klinis sebagai infeksi W.bancrofti terbentuk beberapa bulan higga beberapa tahun setelah infeksi, tetapi beberapa orang yang hidup di daerah endemis tetap asimptomatik selama hidupnya. Mereka yang menunjukkan gejala akut biasanya mengeluh demam, lymphangitis, lymphadenitis, orchitis, sakit pada otot, anoreksia, dan malaise. Mula–mula cacing dewasa yang hidup dalam pembuluh limfe menyebabkan pelebaran pembuluh limfe terutama di daerah kelenjar limfe, testes, dan epididimis, kemudian diikuti dengan penebalan sel endothel dan infiltrasi sehingga terjadi granuloma. Pada keadaan kronis, terjadi pembesaran kelenjar limfe, hydrocele, dan elefantiasis. Hanya mereka yang hipersensitif, elefantiasis dapat terjadi. Elefantiasis kebanyakan terjadi di daerah genital dan tungkai bawah, biasanya disertai infeksi sekunder dengan fungi dan bakteri. Suatu sindrom yang khas terjadi pada infeksi dengan Wuchereria bancrofti dinamakan Weingartner’s syndrome atau Tropical pulmonary eosinophilia
Ø  Gejala yang sering dijumpai pada orang yang terinfeksi B.malayi adalah lymphadenitis dan lymphangitis yang berulang–ulang disertai demam.
Ø  Perbedaan utama antara infeksi W.bancrofti dan B.malayi terletak pada klasifikasi ureter dan ginjal. Klasifikasi ureter dan ginjal tidak ditemukan pada infeksi B.malayi.
2.    Diagnosis
a.       Diagnosis Parasitologi
Deteksi parasit yaitu menemukan mikrofilaria di dalam darah, cairan hidrokel atau cairan kiluria pada pemeriksaan sediaan darah tebal, teknik konsentrasi Knott, membran filtrasi dan tes provokatif DEC.
Diferensiasi spesies dan stadium filaria : menggunakan pelacak DNA yang spesies spesifik dan antibodi monoklonal.
b.      Radiodiagnosis
Pemeriksaan dengan ultrasonografi ( USG ) pada skrotum dan kelenjar getah bening ingunial. Pemeriksaan limfosintigrafi dengan menggunakan dekstran atau albumin yang ditandai dengan adanya zat radioaktif.
3.    Diagnosis imunologi
Dengan teknik ELISA dan immunochromatographic test ( ICT),  menggunakan antibodi monoklonal yang spesifik.


Posting Komentar

0 Komentar