Iklan atas - New

Rantai Penularan Frambusia


Rantai Penularan Frambusia
Prinsipnya berdasarkan kontak langsung dengan eksudat pada lesi awal dari kulit orang yang terkena infeksi. Penularan tidak langsung melalui kontaminasi akibat menggaruk, barang-barang yang kontak dengan kulit dan mungkin juga melalui lalat yang hinggap pada luka terbuka, namun hal ini belum pasti. Suhu juga mempengaruhi morfologi, distribusi dan tingkat infeksi dari lesi awal.
Cara Penularan Frambusia
Penularan  penyakit  frambusia  dapat  terjadi  secara langsung maupun tidak langsung (Depkes,2005), yaitu :
a.       Penularan secara langsung (direct contact).
Penularan penyakit frambusia banyak terjadi secara langsung dari penderita ke orang lain. Hal ini dapat terjadi jika jejas dengan gejala menular (mengandung Treponema pertenue) yang terdapat pada kulit seorang penderita bersentuhan dengan kulit orang lain yang ada lukanya. Penularan mungkin juga terjadi  dalam persentuhan antara jejas dengan gejala menular dengan selaput lendir.
b.      Penularan secara tidak langsung (indirect contact) .
Penularan secara tidak langsung mungkin dapat terjadi dengan perantaraan benda atau serangga, tetapi hal ini sangat jarang. Dalam persentuhan antara jejas dengan gejala menular dengan kulit (selaput lendir) yang luka, Treponema pertenue yang terdapat pada jejas itu masuk ke dalam kulit melalui luka tersebut.  Terjadinya infeksi yang diakibatkan oleh masuknya Treponema partenue dapat mengalami 2 kemungkinan:
1.      Infeksi effective.
Infeksi ini terjadi jika Treponema pertenue yang masuk ke dalam kulit berkembang biak, menyebar di dalam tubuh dan menimbulkan gejala-gejala penyakit. Infeksi effective dapat terjadi jika Treponema pertenue yang masuk ke dalam kulit cukup virulen dan cukup banyaknya dan orang yang mendapat infeksi tidak kebal terhadap penyakit frambusia.
2.      Infeksi ineffective.
Infeksi ini terjadi jika Treponema pertenue yang masuk ke dalam kulit tidak dapat berkembang biak dan kemudian mati tanpa dapat menimbulkan gejala-gejala penyakit. Infeksi effective dapat terjadi jika Treponema pertenue yang masuk ke dalam kulit tidak cukup virulen dan tidak cukup banyaknya dan orang yang mendapat infeksi mempunyai kekebalan terhadap penyakit frambusia (Depkes, 2005). Penularan penyakit frambusia pada umumnya terjadi secara langsung sedangkan penularan secara tidak langsung sangat jarang terjadi (FKUI, 1988).
a.       Masa Inkubasi: Dari 2 hingga 3 minggu
b.      Masa Penularan: Masa penularan bervariasi dan dapat memanjang yang muncul secara intermiten selama beberapa tahun barupa lesi basah. Bakteri penyebab infeksi biasanya sudah tidak ditemukan pada lesi destruktif stadium akhir.
c.       Kerentanan dan Kekebalan: Tidak ada bukti adanya kekebalan alamiah atau adanya kekebalan pada ras tertentu. Infeksi menyebabkan timbulnya kekebalan terhadap reinfeksi dan dapat melindungi orang tersebut terhadap infeksi dari kuman golongan treponema lain yang patogen.

Posting Komentar

0 Komentar