Upaya Pencegahan
dan Pengawasan Frambusia
a.
Upaya pencegahan
frambusia
1.
Jagalah kebersihan
diri dengan mandi pakai sabun setiap hari
2.
Cuci pakaian setiap
habis dipakai dan tidak bergantian dengan pakaian bekas dipakai penderita
3.
Hindari kontak
langsung dengan luka penderita
4.
Segera obati jika
ditemukan penderita
5.
Semua orang yang
pernah kontak dengan penderita tidak boleh terlewatkan untuk mendapatkan
pertolongan.
6.
Pengawasan frambusi
b.
Pengawasan
penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya;
1.
Laporan
kepada instansi kesehatan yang berwenang: Di daerah endemis tertentu dibeberapa
negara tidak sebagai penyakit yang harus dilaporkan, kelas 3B (lihat laporan
tentang penularan penyakit) membedakan treponematosis venereal dan non venereal
dengan memberikan laporan yang tepat untuk setiap jenis, adalah hal yang
penting untuk dilakukkan dalam upaya evaluasi terhadap kampanye pemberantasan
di masyarakat dan penting untuk konsolidasi penanggulangan pada periode
selanjutnya.
2.
Isolasi:
Tidak perlu; hindari kontak dengan luka dan hindari kontaminasi lingkungan
sampai luka sembuh.
3.
Disinfeksi
serentak: bersihkan barang-barang yang terkontaminasi dengan discharge dan
buanglah discharge sesuai dengan prosedur.
4.
Karantina:
Tidak perlu
5.
Imunisasi
terhadap kontak: Tidak perlu
6.
Investigasi
terhadap kontak dan sumber infeksi: Seluruh orang yang kontak dengan penderita
harus diberikan pengobatan, bagi yang tidak memperlihatkan gejala aktif
diperlakukan sebagai penderita laten. Pada daerah dengan prevalensi rendah,
obati semua penderita dengan gejala aktif dan semua anak-anak serta setiap
orang yang kontak dengan sumber infeksi.
7.
Pengobatan
spesifik: Penisilin, untuk penderita 10 tahun ke atas dengan gejala aktif dan
terhadap kontak, diberikan injeksi dosis tunggal benzathine penicillin G
(Bicillin) 1,2 juta unit IM; 0,6 juta unit untuk penderita usia dibawah 10
tahun.
0 Komentar